![]() |
Pangkalpinang — Menjelang pelaksanaan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) atau ujian sabuk, Dojo Naga meningkatkan intensitas latihan para karateka-nya. Latihan dilakukan secara rutin dan lebih fokus, bertempat di ruang terbuka hijau, yaitu Taman Dealova Pangkalpinang. Suasana pagi yang segar dan penuh semangat tampak mewarnai setiap sesi latihan yang dipimpin langsung oleh Pelatih Utama Dojo Naga, Sensei Deky Marcose, serta didampingi oleh Bendahara Dojo Naga, Senpai Arpan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan menyeluruh menjelang Gashuku dan Ujian Kenaikan Tingkat yang dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu, 10 Agustus 2025 mendatang. Rencananya, kegiatan tersebut akan digelar di Pantai Pukan, Pangkalpinang, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Yang menarik, dalam agenda tersebut, Dojo Naga akan bergabung bersama Dojo Rajawali Cobra dari Desa Terak, Kabupaten Bangka Tengah, guna mempererat silaturahmi serta menumbuhkan semangat kebersamaan antar dojo.
Latihan Lebih Intensif dan Terarah
Menurut Sensei Deky Marcose, latihan kali ini memang didesain lebih intensif dari biasanya. Para siswa dituntut tidak hanya menguasai teknik-teknik dasar dan lanjutan karate, tetapi juga mengasah kedisiplinan, kekuatan fisik, serta ketahanan mental yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam dunia karate.
"Semakin dekat ujian, semakin kita tekankan aspek teknik, stamina, serta mentalitas para karateka. Kita ingin mereka benar-benar siap dan percaya diri menghadapi tantangan nanti di Pantai Pukan," ujar Sensei Deky saat ditemui di sela-sela latihan.
Latihan dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari pemanasan dasar, pengulangan teknik kihon (gerakan dasar), kata (jurus), hingga kumite (pertarungan). Selain itu, sesi penguatan fisik seperti push-up, sit-up, lari keliling taman, hingga latihan kekuatan kaki dan pernapasan juga dimasukkan dalam program.
Mempersiapkan Generasi Karateka Tangguh
Senpai Arpan, selaku bendahara dojo yang juga aktif mendampingi latihan, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya soal persiapan menghadapi ujian sabuk, melainkan juga bagian dari pembentukan karakter anak-anak dan remaja di lingkungan Dojo Naga.
"Ujian sabuk itu penting, tapi lebih penting lagi adalah proses yang mereka jalani. Dari latihan ini, mereka belajar tentang semangat pantang menyerah, kerja sama, dan menghargai usaha. Karate bukan hanya olahraga, tapi jalan hidup," ungkap Senpai Arpan.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari orang tua. Menurutnya, anak-anak yang mendapatkan dukungan dan motivasi dari keluarga cenderung memiliki progres latihan yang lebih baik. "Kami berterima kasih kepada para orang tua yang selalu hadir dan memberi semangat kepada anak-anaknya. Kehadiran mereka di pinggir lapangan sangat berarti bagi mental para karateka muda," tambahnya.
Sinergi Antar Dojo: Rajawali Cobra dan Naga Bersatu
Pelaksanaan ujian pada 10 Agustus 2025 mendatang akan menjadi momen bersejarah karena akan diadakan secara gabungan antara Dojo Naga dan Dojo Rajawali Cobra. Kolaborasi ini diharapkan mampu mempererat hubungan kekeluargaan antar sesama perguruan dan memperluas pengalaman sosial para peserta.
Sensei Deky menjelaskan bahwa kerja sama ini sudah direncanakan sejak awal tahun. "Kami ingin menciptakan suasana yang lebih semarak dan penuh nilai kebersamaan. Karate bukan ajang kompetisi semata, tapi juga wadah menjalin persaudaraan," ujarnya.
Dojo Rajawali Cobra sendiri dikenal sebagai salah satu dojo aktif di wilayah Bangka Tengah. Dengan bergabungnya kedua dojo ini dalam kegiatan gashuku dan ujian sabuk bersama, diharapkan akan tercipta sinergi positif serta pertukaran pengalaman antar pelatih dan murid.
Ujian Sabuk di Alam Terbuka
Pemilihan lokasi ujian di Pantai Pukan bukan tanpa alasan. Menurut Sensei Deky, alam terbuka memberikan tantangan tersendiri bagi peserta. Dengan pasir yang tidak stabil, sinar matahari, dan suara ombak, para peserta akan diuji untuk tetap fokus dan mengendalikan teknik mereka di luar zona nyaman.
"Ujian di pantai adalah tradisi yang kami lakukan untuk memperkuat karakter para karateka. Mereka harus bisa menunjukkan bahwa latihan yang dilakukan di dojo bisa diaplikasikan di mana pun, termasuk di alam terbuka yang menantang," katanya.
Selain ujian, kegiatan gashuku (latihan bersama) juga akan digelar. Rencananya akan ada beberapa sesi pembekalan teknik baru, motivasi dari senior, dan juga evaluasi kinerja selama latihan. Acara akan ditutup dengan makan siang bersama dan sesi ramah tamah antar dojo.
Antusiasme Karateka dan Orang Tua
Latihan intensif yang digelar di Taman Dealova ternyata mendapat sambutan hangat dari para karateka maupun orang tua mereka. Salah satu peserta, Putri (13 tahun), menyatakan bahwa dirinya sangat antusias mengikuti latihan karena ingin segera naik tingkat sabuk.
"Aku sudah lama latihan dan ini pertama kali ikut ujian di pantai. Seru banget! Latihannya memang capek, tapi jadi tambah semangat karena bareng-bareng teman-teman," ujarnya ceria.
Hal serupa juga disampaikan oleh ibu dari peserta bernama Ardi. Ia mengatakan bahwa kegiatan karate memberikan dampak positif bagi perkembangan anaknya. "Ardi jadi lebih disiplin dan percaya diri. Kami sebagai orang tua tentu sangat mendukung kegiatan seperti ini," ungkapnya.
Harapan dan Penutup
Dengan waktu yang tinggal beberapa pekan lagi, seluruh keluarga besar Dojo Naga terus memaksimalkan setiap kesempatan untuk berlatih dan memperbaiki teknik. Harapan besar tertuju pada kelancaran ujian serta meningkatnya semangat dan kualitas para peserta setelah melewati proses panjang tersebut.
"Tujuan utama kita bukan sekadar naik sabuk, tapi bagaimana nilai-nilai karate seperti kejujuran, keberanian, dan ketekunan bisa tertanam dalam diri mereka. Semoga ujian ini menjadi tonggak kemajuan mereka dalam perjalanan karate," tutup Sensei Deky.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa Dojo Naga dan Dojo Rajawali Cobra tidak hanya membina fisik dan teknik beladiri, tapi juga membangun karakter generasi muda yang tangguh, disiplin, dan berakhlak mulia.
Salam Karate, OSS!
0 Comments