Peraturan Kumite dan KATA Tahun 2024

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


© AWe - 01/01/2024


PERATURAN PERTANDINGAN KUMITE

 

 

DAFTAR ISI

 

 

PASAL 1         AREA PERTANDINGAN KUMITE

PASAL 2         PAKAIAN DAN PERLENGKAPAN PENGAMAN PASAL 3         PENGATURAN PERTANDINGAN KUMITE PASAL 4                        PANEL WASIT/JURI

PASAL 5         LAMA WAKTU PERTANDINGAN PASAL 6                      KIKEN GAGAL HADIR DI TATAMI

PASAL 7         MEMULAI, MENUNDA & MENGAKHIRI PERTANDINGAN PASAL 8         PENILAIAN

PASAL 9         PERILAKU YANG DILARANG PASAL 10       PERINGATAN & HUKUMAN

PASAL 11       CEDERA DAN KECELAKAAN DALAM PERTANDINGAN PASAL 12       KRITERIA UNTUK KEPUTUSAN

PASAL 13       PROTES RESMI

PASAL 14       PERMINTAAN VIDEO REVIEW

PASAL 15       WEWENANG DAN TUGAS DARI PARA PETUGAS PASAL 16       KELAYAKAN UNTUK BERTANDING

PASAL 17       PENERAPAN PERATURAN PADA KEGIATAN DI LUAR PROGRAM KEGIATAN RESMI WKF

PASAL 18       HAL - HAL YANG TIDAK DIATUR SECARA KHUSUS DALAM PERATURAN

 

 

 

LAMPIRAN

 

LAMPIRAN 1     ISTILAH

LAMPIRAN 2     GERAK-ISYARAT DAN SINYAL BENDERA

LAMPIRAN 3     JENIS PERTANDINGAN , USIA & KELOMPOK BERAT BADAN LAMPIRAN 4     FORMULIR PROTES RESMI

LAMPIRAN 5     SISTEM DUA JURI (DITERAPKAN HANYA PADA YOUTH LEAGUE) LAMPIRAN 6     TABEL RINGKASAN KRITERIA PEMENANG DAN KEPUTUSAN SERI


 PENGANTAR                                                                                                                                              

Tujuan dari Peraturan Kumite adalah memberikan peraturan standar untuk semua tingkat kejuaraan yang dipromosikan atau diakui oleh WKF, Federasi Kontinental (AKF) dan Federasi Nasional Anggota WKF (FORKI). Peraturan pertandingan bertujuan untuk memastikan bahwa semua hal yang berkaitan dengan pertandingan dilakukan dengan cara yang aman, adil, dan tertib.

 

 

 PASAL 1 : AREA PERTANDINGAN KUMITE                                                                                         

 

1.           


Area pertandingan akan berupa matras persegi berdasarkan standar WKF, dengan sisi-sisi sepanjang delapan meter ( diukur dari luar ) dengan matras pada bagian satu meter terluar berwarna merah yang mengelilingi semua sisi.

2.            Pada tiap sisi akan ada tambahan 2 meter lagi sebagai area aman yang bebas dari penghalang. Boleh dikurangi menjadi 1,5 meter agar dapat menampung jumlah Tatami yang lebih banyak ketika ukuran ruangan gedung tidak memungkinkan jika diberi jarak 2 meter antar Tatami.

3.            Tidak boleh ada papan iklan, sekat pembatas, dinding, tiang, dsj. pada jarak satu meter dari perimeter terluar area aman.

4.            Ketika monitor atau layar tampilan ditempatkan di antara area pertandingan maka harus ditempatkan cukup jauh dari area pertandingan agar tetap ada area aman yang berukuran 1,5 meter di antara area pertandingan pada semua sisi.


(Monitor harus ditempatkan minimal 1,5 meter dari sisi luar area matras yang berwarna merah).


5.            Dua matras dibalik dengan sisi warna merah di atas dalam jarak 1 meter dari titik tengah matras sebagai tempat posisi tiap peserta. Ketika memulai atau melanjutkan pertarungan para peserta akan berdiri saling berhadapan di sisi bagian pinggir-tengah dari matras merahnya masing – masing.

6.            Wasit akan berdiri ditengah kedua matras tsb menghadap pada kedua peserta pada jarak dua meter dari batas pinggir area pertandingan.

7.            Para Juri akan ditempatkan pada sudut - sudut pada area aman. Wasit boleh bergerak ke seluruh area Tatami termasuk pada area aman dimana para juri duduk. Tiap Juri akan dilengkapi dengan satu bendera merah dan satu bendera biru atau joystick (peralatan sinyal elektronik).

8.            Pengawas Pertandingan / Kansa akan ditempatkan di meja administrasi pertandingan. Dia akan dilengkapi dengan sebuah peluit.

9.            Pengawas Nilai ditempatkan di meja administrasi pertandingan di antara Pencatat Nilai dan Pencatat Waktu, dan ketika ulasan video (Video Review) dipakai maka akan menjadi tempat bagi para Pengawas Video Review.

10.        Pelatih / Coach ditempatkan di luar area aman & berada di sisi Tatami menghadap ke arah meja administrasi pertandingan. Jika pengaturan posisi Tatami membuat tempat duduk Coach tidak bisa menghadap ke arah meja administrasi pertandingan maka boleh ditempatkan di kedua sisi yang tidak berhadapan dengan meja administrasi pertandingan. Jika Video Review dipakai , para Pengawas Pelatih (Coach Supervisor) harus ditugaskan.

11.        Jika area Tatami berupa panggung para Coach akan ditempatkan di luar panggung di belakang para atlet mereka masing – masing.

 

 

 

 PASAL 2 : PAKAIAN & PERLENGKAPAN PENGAMAN                                                                       

 

    WASIT DAN JURI

 

    Seragam resmi adalah sebagai berikut :

v  Jas model kancing berbaris tunggal berwarna biru gelap (kode warna 19-4023 TPX).

v  Celana panjang dengan warna abu-abu terang polos yang tidak digulung keluar

(kode warna 18-0201 TPX).

v  Kemeja putih lengan pendek.

v  Kaos kaki bewarna biru gelap atau hitam dan sepatu jenis slip-on berwarna hitam untuk digunakan pada area pertandingan.

v  Dasi resmi tanpa penjepit dasi.

v  Peluit warna hitam & tali putih polos untuk gantungan peluit.

 

    Tambahan pakaian berikut diijinkan :

v  Sebuah cincin kawin model polos.

v  Penutup kepala wajib atas alasan keagamaan yang disetujui WKF.

v  Sebuah jepit rambut dan anting anting telinga model polos.

v  Panjang rambut tidak boleh melewati bahu dan riasan wajah harus polos.

v  Hak sepatu yang tingginya lebih dari 4 cm tidak boleh digunakan dengan seragam.

Wasit / Juri dilarang keras memakai dan menggunakan semua jenis perangkat elektronik pribadi di dalam area pertandingan.

 

    Wasit dan Juri harus mengenakan seragam resmi pada semua kegiatan kejuaraan, briefing dan penataran.

 

    Pada kegiatan pertandingan multi cabang dimana seragam khusus memang telah disediakan bagi para wasit dengan tanggungan biaya panitia, seragam resmi perwasitan boleh diganti sesuai desain dimana sebelumnya telah diajukan secara resmi pada WKF dan kemudian akan mempelajarinya serta menyetujuinya secara resmi.


    Jika Pimpinan Wasit (Chief Referee) setuju , wasit juri yang bertugas diijinkan untuk melepas jas mereka.

 

    Komisi Wasit atau Pimpinan Wasit boleh menolak keikutsertaan wasit juri yang bertugas yang tidak mematuhi peraturan ini.

 

 

    PESERTA

    Peserta harus mengenakan karate-gi berwarna putih yang tidak bercorak, bergaris & tanpa berisi bordiran pribadi lainnya selain yang sudah ditentukan khusus oleh Komisi Eksekutif WKF dan diperinci dalam bulletin / proposal kejuaraan sebagai berikut :

a.         Untuk semua kegiatan resmi WKF (Kejuaraan Dunia, Premier League, Series A & Youth League), karate-gi harus memiliki bordir merk di bagian bahu yang berwarna merah atau biru sesuai posisi peserta di bagan pertandingan. Hal ini berlaku sama untuk peserta kelas perorangan dan beregu. Tidak ada persyaratan WKF bagi anggota tim dalam kelas beregu untuk memakai merek Karate-gi yang sama.

b.        Hanya label produk asli yang boleh terlihat pada karate-gi.

c.         Lambang nasional atau bendera negara akan dipakai pada dada kiri Karate -gi dan ukuran keseluruhannya tidak boleh melebihi 12 cm x 8 cm.

d.         Sebagai tambahan, nomor identifikasi yang dikeluarkan oleh panitia pelaksana akan dipasang pada bagian punggung.


 

e.         Para peserta perorangan atau beregu harus mengenakan sebuah sabuk berwarna

merah atau berwarna biru yang disetujui WKF sesuai posisi mereka di bagan pertandingan, tanpa hiasan / bordiran tulisan apapun selain label pabrik. Sabuk yang menunjukkan tingkatan (Kyu / Dan) tidak dapat dipakai selama pertandingan.

f.        Sabuk merah dan biru lebarnya harus berukuran sekitar 5 cm dan setelah diikat panjang kedua ujungnya sekitar 15 cm dari simpul sabuk tapi tidak boleh lebih panjang daripada ¾ panjang paha.

g.      Karate-gi bagian atas, ketika diikat diseputar pinggang dengan sabuk, harus memiliki panjang minimum yang menutupi / meliputi pinggul, tapi tidak boleh melebihi dari ¾ panjang paha.


h.       Peserta Wanita dapat mengenakan kaos putih polos di dalam Karate-gi.

i.      Karate-gi bagian atas tanpa tali pengikat tidak dapat digunakan. Tali pengikat Karate- gi bagian atas harus terikat pada awal pertarungan. Jika tali tersebut putus di tengah pertarungan, peserta tidak perlu mengganti Karate-gi bagian atasnya.

j.       Panjang maksimum lengan Karate-gi tidak boleh melebihi / melewati lekukan pergelangan tangan dan tidak boleh lebih pendek daripada setengah lengan (antara pergelangan & siku).

k.     Lengan Karate-gi tidak dapat digulung ke luar.

l.     Celana harus cukup panjang untuk menutupi sekurang-kurangnya ⅔ dari tulang kering dan tidak boleh mencapai di bawah tulang mata kaki dan tidak dapat digulung ke luar.

 

    Komisi Eksekutif WKF dapat memberi wewenang penerbitan label khusus atau merk dari penyandang dana / sponsor yang disetujui.

 

    Peserta harus menjaga rambutnya agar tetap bersih dan dipangkas rapi sampai batas yang tidak mengganggu selama pertarungan. Hachimaki (ikat kepala ) tidak diijinkan.

 

    Jepit rambut dari logam, pita, manik-manik dan hiasan lain dilarang. Satu atau dua buah tali rambut berbahan karet berwarna polos untuk mengikat satu ikatan / kuncir rambut diijinkan.

 

    Peserta ;baik pria maupun wanita; dibolehkan mengenakan penutup kepala wajib atas alasan keagamaan sesuai jenis yang ditentukan oleh WKF. Berwarna hitam polos & menutupi rambut tapi tidak menutupi daerah tenggorokan.

 

    Peserta harus berkuku pendek dan tidak diijinkan mengenakan objek-objek logam atau yang lainnya yang mungkin dapat melukai lawannya. Penggunaan kawat gigi berbahan logam harus disetujui dulu oleh Wasit dan dokter pertandingan resmi, dan merupakan tanggungjawab penuh dari peserta atas setiap cedera yang mungkin terjadi.

 

    Berikut ini perlengkapan pelindung yang diwajibkan :

·         Pelindung tangan yang diijinkan oleh WKF, satu peserta menggunakan warna merah dan yang lainnya menggunakan warna biru.

·         Pelindung gusi.

·         Pelindung badan yang diijinkan oleh WKF (baik untuk pria dan wanita sesuai model yang disetujui)

·         Pelindung tulang kering yang diijinkan oleh WKF, satu peserta menggunakan warna merah dan yang lainnya menggunakan warna biru.

·         Pelindung kaki yang diijinkan oleh WKF, satu peserta menggunakan warna merah dan yang lainnya menggunakan warna biru.

·         Pelindung selangkangan untuk pria yang diijinkan oleh WKF.

 

Sebagai tambahan, untuk peserta berusia di bawah 14 tahun penggunaan helm pelindung atau pelindung dada yang diijinkan oleh WKF wajib dipakai.

 

    Kacamata tidak diijinkan. Lensa kontak lunak (soft contact lenses) dapat dikenakan dengan resiko ditanggung sendiri oleh peserta.

 

    Memakai pakaian dan perlengkapan yang tidak diijinkan oleh WKF adalah dilarang.

 

    Adalah tugas dari Pengawas Pertandingan (Kansa) untuk memastikan bahwa sebelum pertandingan peserta sudah menggunakan perlengkapan yang dijinkan. Semua perlengkapan pengaman harus yang diijinkan oleh WKF.


    Pada lingkup federasi kontinental, harus menggunakan perlengkapan yang disetujui oleh WKF. Federasi nasional juga harus menerima semua perlengkapan yang disetujui oleh WKF bagi semua pertandingan lokal, nasional & regional.

 

    Penggunaan pembalut, pelapis atau alat bantu lain karena cedera harus disetujui oleh Wasit dengan terlebih dahulu mendapat saran dari dokter pertandingan resmi.

 

    Dalam kasus adanya kelainan bentuk fisik atau efek bawaan atau akibat cedera pada bagian tubuh peserta yang tidak memungkinkan pemasangan peralatan pelindung atau dapat mengakibatkan resiko baik pada dirinya atau lawannya, maka pertandingan Kumite tidak diijinkan. Jika terdapat keraguan, maka Wasit harus menanyakan pada dokter pertandingan untuk memutuskan.

 

    Peserta yang hadir pada area pertandingan dengan Karate-gi atau perlengkapan pertandingan yang tidak sesuai dengan peraturan akan diberikan waktu 2 (dua) menit untuk memperbaikinya,dan pelatihnya berdasarkan laporan dari Pimpinan Wasit dapat ditangguhkan ijin kepelatihannya untuk jangka waktu hingga 6 bulan terhitung sejak tanggal setelah kejuaraan berlangsung kecuali perlengkapan dan pakaiannya telah diperiksa terlebih dahulu oleh Pengawas WKF.

 

 

    PELATIH

 

    Pelatih seharusnya pada setiap saat, dan selama kejuaraan berlangsung mengenakan setelan pakaian sport (training suit) resmi dari Federasi Nasionalnya , mengenakan sepatu dan menunjukkan kartu identitas resmi dengan pengecualian pada babak perebutan medali kejuaraan resmi WKF , dimana pelatih pria diwajibkan mengenakan setelan jas warna gelap, sepatu, kemeja dan dasi sedangkan pelatih wanita boleh memilih untuk mengenakan gaun terusan formal, setelan jas-celana panjang atau setelan jas-rok dengan warna gelap dan sepatu. Sandal atau sepatu model terbuka lainnya dilarang.

 

    Sebagai tambahan diijinkan untuk mengenakan :

v   Sebuah cincin kawin model polos.

v   Penutup kepala wajib atas alasan keagamaan yang disetujui WKF.

 

    Pimpinan Wasit dapat mengijinkan pelatih mengenakan kaos resmi kontingennya atau kaos polos tanpa tulisan atau logo di dalam jaket mereka.

 

 

 

 PASAL 3 : PENGATURAN PERTANDINGAN KUMITE                                                                          

 

    Istilah - istilah

 

    Sebuah "pertarungan" (bout) mengacu pada pertandingan perorangan antara dua orang peserta.

 

    Sebuah “pertandingan” (match) mengacu pada total semua pertarungan antara anggota dari dua tim.

 

    Istilah “grup” di sini digunakan untuk peserta yang bertanding dalam salah satu dari delapan grup atau lebih dalam tahap Round-robin pada pertandingan perorangan atau beregu yang terdiri dari lima tim yang bertanding dalam pertandingan beregu dengan sistem Round-robin.

 

    Istilah “kelompok” (pool) digunakan bagi tiap setengah bagian dari total jumlah peserta dalam satu kategori yang secara sama – sama mengarah pada babak perebutan medali.


    Prosedur Timbang Badan

    Ujicoba Timbang Badan

Peserta akan diijinkan untuk memeriksa berat badan mereka pada timbangan resmi (yang akan digunakan untuk timbang badan resmi) pada satu jam sebelum jadwal penimbangan resmi dimulai. Tidak ada batasan berapa kali setiap peserta dapat memeriksa berat badannya selama waktu ini.

 

    Timbang Badan Resmi :

a)   Tempat :

Pemeriksaan berat badan akan selalu dilakukan hanya di satu tempat. Kemungkinan yang bisa dijadikan lokasi adalah tempat kejuaraan, hotel resmi atau penginapan resmi peserta (“kampung atlet”). Panitia penyelenggara harus mengumumkan sebelumnya dan harus menyediakan ruangan timbang badan terpisah untuk pria dan wanita.

b)  Timbangan :

Jika timbangan resmi menunjukkan berat yang lebih tinggi dari timbangan yang disediakan untuk ujicoba timbang badan, peserta dapat meminta untuk ditimbang kembali menggunakan berat yang ditunjukkan pada timbangan uji sebagai hasil resmi penimbangan.

Federasi nasional tuan rumah harus menyediakan timbangan elektronik terkalibrasi yang cukup (setidaknya 4 unit) yang hanya menunjukkan satu tempat desimal, misalnya 51,9 Kg ; 104,6 kg. Timbangan harus diletakkan di atas lantai padat yang tidak berkarpet.

c)   Waktu :

Penimbangan harus dilakukan selambat-lambatnya sehari sebelum hari pertandingan untuk kategori tersebut, kecuali ditentukan lain untuk pertandingan tertentu. Waktu penimbangan resmi untuk acara WKF akan diumumkan sebagaimana mestinya di buletin. Untuk acara lainnya informasi ini akan didistribusikan terlebih dahulu melalui saluran komunikasi panitia pelaksana. Adalah tanggung jawab dari peserta untuk mengetahui informasi ini. Seorang peserta yang tidak hadir pada waktu penimbangan atau gagal menimbang dalam batas yang ditentukan untuk kategori dimana peserta tersebut didaftarkan, akan didiskualifikasi (KIKEN).

d)  Toleransi :

Toleransi yang diterima adalah 0,2 kg untuk semua kategori putra dan 0,5 kg untuk semua kategori putri. Toleransi yang sama berlaku untuk batas atas dan bawah dalam sebuah kelas.

f) Prosedur :

Diperlukan minimal dua petugas WKF pada saat penimbangan untuk setiap jenis kelamin. Satu untuk memeriksa akreditasi/paspor peserta dan satu untuk mencatat berat yang tepat pada daftar penimbangan resmi. Tambahan enam anggota staf (panitia / sukarelawan) yang ditugaskan oleh federasi nasional tuan rumah juga harus tersedia untuk mengontrol arus peserta. Dua belas kursi harus disediakan. Untuk melindungi privasi peserta, panitia serta anggota staf yang mengawasi penimbangan harus berjenis kelamin sama dengan peserta.

1.   Penimbangan resmi akan dilakukan berdasarkan urutan kategori dan urutan peserta.

2.   Semua pelatih dan delegasi tim lainnya harus meninggalkan ruang timbang sebelum dimulainya timbang badan resmi.

3.   Peserta diperbolehkan berdiri di atas timbangan hanya sekali selama periode penimbangan resmi.

4.   Setiap peserta harus membawa kartu akreditasi mereka yang dikeluarkan untuk acara tersebut untuk ditimbang dan harus menunjukkannya kepada petugas, yang akan memverifikasi identitas peserta.

5.   Petugas kemudian memanggil peserta untuk berdiri di atas timbangan.

6.   Peserta harus menimbang badan hanya dengan mengenakan pakaian dalam (untuk pria hanya celana dalam, untuk wanita hanya celana dalam dan bra). Kaus kaki atau pelengkap tambahan apa pun harus dilepas.

7.   Petugas pengawas penimbangan harus mencatat dan menyimpan data berat badan peserta dalam hitungan kilogram (akurat sampai satu angka di belakang koma)

8.   Peserta turun dari timbangan.

 

CATATAN : Pengambilan foto atau pembuatan film tidak diijinkan di area timbang badan. Ini termasuk penggunaan ponsel dan semua perangkat lainnya.


    Nominasi / Unggulan

 

    Untuk Kejuaraan Perorangan Dunia WKF - Fase 2, dan Karate 1 – Premier League, empat peserta dengan peringkat tertinggi yang hadir pada kejuaraan tersebut diunggulkan / dinominasikan berdasarkan peringkatnya masing-masing dalam Peringkat Dunia WKF sehari sebelum kejuaraan.

 

    Untuk Kejuaraan Beregu Senior Dunia, 3 tim peraih medali (emas, perak, dan perunggu) ditambah tim yang kalah dalam babak perebutan medali perunggu pada Kejuaraan Beregu Senior Dunia sebelumnya akan menjadi unggulan / nominator.

 

[Catatan transisi: Untuk Kejuaraan Dunia Beregu pertama setelah kegiatan di Budapest tahun 2023, tim – tim yang dinominasikan akan berpeluang menjadi peraih medali perunggu bersama, artinya bukan hanya satu perunggu yang diperebutkan, sebagaimana halnya yang terjadi sebelumnya bagi yang kalah dalam babak perebutan medali perunggu – karena kegiatan di Budapest tahun 2023 adalah Kejuaraan Beregu Dunia terakhir dengan dua peraih medali perunggu.]

 

 

    Format pertandingan

 

    Pertandingan Kumite Karate berbentuk pertandingan perorangan dibagi berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, dan kategori berat dan / atau pertandingan beregu yang dibagi berdasarkan jenis kelamin tanpa kategori berat dan dapat diatur dalam beberapa format :

 

a)       Sistem penyisihan dengan repechage untuk perorangan atau beregu (digunakan kecuali ditentukan lain dalam kejuaraan).

 

b)   Round-robin dalam kelompok - kelompok diikuti dengan penyisihan , baik untuk perorangan atau beregu (digunakan untuk pertandingan perorangan Premier League dan Kejuaraan Dunia Kumite Senior untuk perorangan dan beregu).

 

c)   Sistem Round-robin dua pool / kelompok (digunakan untuk kejuaraan multi-event).

 

    Sistem penyisihan dengan repechage akan diterapkan kecuali ditentukan lain untuk kejuaraan atau seri pertandingan tertentu.

 

    Untuk pertandingan perorangan Premier League dan Kejuaraan Dunia Kumite Senior untuk perorangan dan Kejuaraan Beregu Dunia diterapkan sistem Round-robin yang diikuti dengan penyisihan.

 

    Untuk pertandingan multi- event seperti pertandingan tingkat benua, Olimpiade, atau acara multi- event lainnya, format pertandingan yang akan ditentukan tergantung pada persyaratan yang diwajibkan dan batasan jumlah peserta. Format yang biasanya digunakan adalah sistem dua pool / kelompok dimana pemenang pool / kelompok akan melaju ke final.

 

 

    Komposisi peserta Kumite Beregu

 

TABEL KOMPOSISI PESERTA KUMITE BEREGU

Babak Awal

Babak Berikutnya

Anggota Tim Yang Menjadi Cadangan Wajib

Anggota Tim Yang Menjadi Cadangan Pilihan

Total Anggota Tim

Beregu Putra dengan sistem Round-robin

5

5

2

1

7 atau 8

Beregu Putra dengan sistem penyisihan biasa

5

Minimal 3

0

2

5 atau 7

Beregu Putri dengan sistem Round-robin

3

3

1

1

4 atau 5

Beregu Putri dengan

sistem penyisihan biasa

3

Minimal 2

0

1

3 atau 4


    Pertandingan Kumite beregu putra terdiri dari 5 pertarungan. Sebuah tim harus menghadirkan 5 peserta untuk babak awal. Untuk berpartisipasi dalam sistem Round-robin, sebuah tim juga harus memiliki 2 peserta cadangan wajib yang terdaftar untuk dapat bertarung dalam babak berikutnya dan juga dapat memiliki peserta cadangan pilihan ketiga - sehingga jumlah maksimum sebuah tim terdiri atas 8 peserta. Untuk sistem pertandingan penyisihan biasa, sebuah tim harus selalu memiliki minimal 3 peserta untuk bertarung.

 

    Pertandingan Kumite beregu putri terdiri dari 3 pertarungan. Sebuah tim harus menghadirkan 3 peserta untuk babak awal. Untuk berpartisipasi dalam sistem Round-robin, sebuah tim juga harus memiliki 1 peserta cadangan wajib yang terdaftar untuk dapat bertarung dalam babak berikutnya dan juga dapat memiliki peserta cadangan pilihan kedua - sehingga jumlah maksimum sebuah tim terdiri atas 5 peserta. Untuk sistem pertandingan penyisihan biasa, sebuah tim harus selalu memiliki minimal 2 peserta untuk bertarung.

 

    Dalam pertandingan Kumite beregu, sebuah tim dapat mengubah anggota tim mana yang harus bertarung pada setiap babak. Untuk pertarungan penentuan hasil seri, sebuah tim dapat mengajukan satu nama seperti yang biasa dilakukan pada babak awal.

 

    Selama sistem Round-robin, sebuah tim harus menyelesaikan semua pertarungan agar dapat tetap mengikuti pertandingan. Jika tidak, semua pertarungan dan pertandingan akan dibatalkan dan tidak ada nilai biasa dan nilai kemenangan yang akan dihitung. Demikian pula, semua nilai biasa dan nilai kemenangan yang diperoleh tim lain saat bertemu dengan tim yang tereliminasi akan dibatalkan.

 

    Pada babak kedua dst. dari sistem pertandingan penyisihan biasa dan pada tahap penyisihan setelah Round-robin, sebuah tim putra tidak boleh menampilkan kurang dari 3 peserta dalam satu pertandingan dan sebuah tim putri tidak boleh menampilkan kurang dari 2 peserta.

 

 

    Urutan pertarungan untuk kategori beregu

 

    Setiap sebelum pertandingan, perwakilan tim harus menyerahkan formulir resmi yang berisikan nama dan urutan anggota tim yang bertanding ke meja administrasi pertandingan.

 

    Formulir urutan bertanding itu dapat disampaikan oleh pelatih atau salah seorang peserta sebagai perwakilan tim. Pelatih yang menyerahkan formulir harus menunjukkan ID card resminya dengan jelas ; jika tidak akan ditolak. Formulir tersebut juga harus menyertakan nama negara, warna sabuk yang dipakai untuk tim pada babak itu dan urutan bertanding anggota tim. Baik nama peserta maupun nomor punggungnya harus dicantumkan, dan formulirnya harus ditandatangani oleh pelatih atau orang yang mewakili.

 

    Pelatih harus menunjukkan ID card resminya bersama dengan ID card resmi pesertanya atau ID card resmi timnya kepada Coach Supervisor (Pengawas Pelatih atau Asisten Kansa). Pelatih harus duduk di kursi yang disediakan dan tidak boleh mengganggu jalannya pertandingan dengan kata-kata atau perbuatan.

    Saat berbaris sebelum bertanding, tim akan menampilkan urutan peserta yang sebenarnya untuk babak tersebut. Peserta yang tidak dipasang serta Coach yang tidak bertugas pada babak itu tidak akan disertakan saat berbaris dan akan duduk di area yang disediakan untuk mereka.

 

    Semua peserta yang terdaftar resmi dari tim dapat dipilih untuk setiap putaran. Urutan pertarungan mereka dapat diubah di tiap babak dengan syarat urutan pertarungan dilaporkan sebelum tiap babak, tetapi setelah dilaporkan tidak dapat diubah sampai babak itu selesai.

 

    Tim akan didiskualifikasi (SHIKKAKU) jika salah satu anggotanya atau pelatihnya mengubah susunan tim atau urutan pertandingan tanpa pemberitahuan tertulis sebelum suatu babak.


    Jika terdapat kesalahan dalam bagan dan peserta yang salah sudah bertanding maka hasil pertandingan itu dinyatakan tidak sah & tidak berlaku. Untuk mengurangi kesalahan tersebut, Pengawas Nilai harus mengkonfirmasikan peserta / tim yang menang kepada Operator IT / administrasi pertandingan segera setelah pertarungan / babak selesai.

 

    Dalam pertandingan beregu, jika ada anggota tim yang memperoleh KIKEN, HANSOKU atau Shikkaku maka nilai dari peserta yang didiskualifikasi akan dijadikan nol, dan nilai 8-0 (dihitung sebagai YUKO) akan dicatat untuk pertarungan tersebut untuk keuntungan bagi tim lawan.

 

 

    Pertandingan Perorangan Sistem Round-robin

 

 

    Dalam pertandingan Kejuaraan Dunia Perorangan – Fase 2 dan Premier League, 32 peserta dibagi dalam 8 grup yang masing – masing terdiri dari 4 peserta, atau kurang. Pemenang dari masing-masing delapan grup akan melaju ke perempat final, semi final, dan final. Peserta yang kalah dari juara di perempat final dan semi final akan bertanding memperebutkan medali perunggu.

 

 

    Sesuai jumlah peserta (32 atau kurang), pembagian ke grup grup adalah sesuai tabel berikut :

 

 

 

Jumlah Peserta / Grup

Peserta per grup

Catatan

8 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 24 - 32 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

 

3

 

2

 

4

 

1

 

32

4

4

4

4

4

4

4

4

 

 

 

 

Peringkat pertama dari tiap grup lolos.

31

4

4

4

4

4

4

4

3

30

4

4

4

3

4

4

4

3

29

4

3

4

3

4

4

4

3

28

4

3

4

3

4

3

4

3

27

4

3

4

3

3

3

4

3

26

3

3

4

3

3

3

4

3

25

3

3

3

3

3

3

4

3

24

3

3

3

3

3

3

3

3

6 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 18 - 23 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

 

3

 

2

 

4

 

1

 

23

4

4

 

4

4

4

 

3

 

Peringkat pertama & 2 runner-up terbaik dari tiap grup lolos.

22

4

4

3

4

4

3

21

4

3

3

4

4

3

20

4

3

3

4

3

3

19

4

3

3

3

3

3

18

3

3

3

3

3

3

5 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 17 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

 

3

 

2

 

4

 

1

 

17

 

 

3

 

3

4

4

 

3

Peringkat pertama & 3 runner-up terbaik dari tiap

grup lolos.


Jumlah Peserta / Grup

Peserta per grup

Catatan

4 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 12 - 16 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

 

3

 

2

 

4

 

1

 

16

 

4

 

4

 

4

 

4

 

Peringkat pertama & runner-up terbaik dari tiap grup lolos.

15

4

4

4

3

14

4

3

4

3

13

3

3

4

3

12

3

3

3

3

3 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 9 - 11 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

 

3

 

2

 

1

 

11

 

4

 

4

 

3

Peringkat pertama & runner-up terbaik dari tiap grup, serta dua peringkat tiga terbaik lolos.

10

4

3

3

9

3

3

3

2 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 6 - 8 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

 

2

 

1

 

8

 

4

 

4

Peringkat pertama dan runner-up dari tiap grup, akan bertanding langsung di babak semifinal.

7

4

3

6

3

3

1 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 3 - 5 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

 

1

 

5

 

5

Final antara peringkat pertama dan runner-up dari tiap grup, dan hanya memperebutkan satu medali perunggu.

4

4

3

3

 

 

    Jika seorang peserta didiskualifikasi atau karena alasan lain sehingga tidak bisa menyelesaikan semua pertandingannya dalam sistem Round-robin, maka nilai dari pertarungan yang telah diselesaikan ataupun yang sedang dilakukan akan dinyatakan nihil (hasil dibatalkan), dan nilainya dianggap hangus kecuali pertandingan terakhir dari babak penyisihan Round-robin, dalam hal ini semua hasil dan nilai sebelumnya tetap tidak berubah.

 

    Pemenang dan runner-up dari tiap grup ditentukan oleh pertandingan yang paling banyak dimenangkan dimana untuk tiap hasil menang memperoleh 3 angka, hasil seri (yang mendapat nilai) memperoleh 1 angka. Hasil seri yang tidak mendapat nilai (0-0), atau hasil kalah akan dihitung 0.

 

    Pemenang babak semifinal kemudian akan maju ke babak final untuk memperebutkan emas dan perak.

 

    Mereka yang kalah dari peringkat 1 di perempat final dan yang kalah dari peringkat 1 di semi final akan memperebutkan medali perunggu (satu untuk grup 1~4 dan satu untuk grup 5~8).

 

 

    Fase 1 Kejuaraan Dunia Perorangan

 

Untuk Tahap 1 Kejuaraan Dunia Perorangan, tidak ada batasan hingga 32 peserta per kategori dan bila diperlukan jumlah grup akan ditambah sesuai jumlah peserta dalam grup yang sama. Babak tambahan Round-robin akan dipertandingkan hingga jumlah pemenang yang memenuhi syarat untuk melanjutkan berjumlah 24 orang atau kurang, setelah itu pertandingan penyisihan berturut-turut akan menentukan 6 pemenang yang akan lolos ke Fase 2.


    Kejuaraan Beregu Dunia

 

Untuk Kejuaraan Beregu Senior Dunia, diterapkan sistem Round-robin yang dilanjutkan dengan semi- final dan final. 5 tim akan dibagi untuk setiap grup. Pemenang masing-masing grup kemudian bertanding di semifinal dan final. Setelah Fase Grup, pemenang tiap grup lolos ke babak semi final di mana pemenang di babak itu menuju ke babak final dan yang kalah menuju pertandingan perebutan medali perunggu. Pemenang di babak final mendapat medali emas, sedangkan yang kalah mendapat medali perak. Pemenang pertandingan perunggu akan mendapatkan perunggu sedangkan tim yang kalah tidak mendapatkan medali.

 

[Catatan transisi: Untuk Kejuaraan Dunia Beregu pertama setelah kegiatan di Budapest tahun 2023, tim – tim yang dinominasikan akan berpeluang menjadi peraih medali perunggu bersama, artinya bukan hanya satu perunggu yang diperebutkan, sebagaimana halnya yang terjadi sebelumnya bagi yang kalah dalam babak perebutan medali perunggu – karena kegiatan di Budapest tahun 2023 adalah Kejuaraan Beregu Dunia terakhir dengan dua peraih medali perunggu.]

 

 

    Pertandingan dan kejuaraan multi event dengan peserta terbatas

 

Untuk kompetisi dengan jumlah peserta terbatas digunakan sistem dua pool (kelompok) dimana pemenang dari dua pool akan bertemu di final sementara peringkat 2 di pool pertama akan bertemu peringkat 3 di pool kedua dan sebaliknya untuk memperebutkan dua medali perunggu.

 

    Variasi format pertandingan

Jika untuk suatu kejuaraan akan diterapkan variasi format pertandingan selain yang dijelaskan dalam peraturan ini, hal itu harus diumumkan dengan jelas di buletin kejuaraan.

 

    Coach (Pendamping)

 

    Dalam Kejuaraan Dunia, Coach Kumite harus menjadi bagian dari delegasi Federasi Nasional dan memiliki tingkatan sertifikasi pelatih yang disyaratkan, ketika bertindak sebagai pendamping peserta selama pertandingan.

 

    Pengecualian dalam pertandingan dengan Video Review dan atas permintaan sebelumnya dari Federasi Nasional, WKF dapat memberikan wewenang kepada pelatih dari delegasi yang berbeda untuk bertindak sebagai pendamping, dengan ketentuan bahwa mereka mematuhi aturan berpakaian sebagaimana ditetapkan dalampasal 2.3.1, untuk meminta Video Review saat Coach terbentur situasi khusus yang timbul sebagai berikut :

 

   Jika Federasi Nasional yang telah mendaftarkan satu (atau lebih) Coach dalam kategori Kumite jika Coach tersebut tidak dapat menghadiri acara tersebut karena masalah visa, persoalan transportasi, masalah kesehatan mendadak atau sebab lain yang dapat dibenarkan

   Jika Federasi Nasional karena alasan anggaran atau menjadi bagian dari program pengembangan WKF tidak memiliki dana untuk memasukkan Coach Kumite ke dalam delegasinya

  Jika peserta merupakan atlet yang berstatus pengungsi dari sebuah negara

     Jika seorang Coach didiskualifikasi dari pertandingan dan akibatnya Federasi Nasional tidak memiliki Coach Kumite untuk mendampingi pesertanya yang akan bertanding.

 

    Jika Federasi Nasional berada dalam salah satu situasi yang disebutkan di atas hanya selama Kejuaraan Dunia, maka Ketua Panitia Pelaksana dapat memberi wewenang (tergantung pada persetujuan Presiden) untuk membuat pengecualian.


 PASAL 4 : PANEL WASIT / JURI                                                                                                             

 

 

    Komposisi

 

    Panel Wasit untuk setiap pertandingan harus terdiri dari satu Wasit (SHUSHIN), empat Juri (FUKUSHIN), satu Pengawas Pertandingan (KANSA), Pengawas Nilai dan jika pengulasan video (video review) digunakan akan ada 2 (dua) Pengawas Pengulas Video (Video Review Supervisor).

 

    Wasit, Juri, Pengawas Pertandingan, Pengawas Nilai, dan Video Review Supervisor dari pertandingan Kumite tidak boleh berkewarganegaraan atau berasal dari federasi nasional yang sama dengan salah satu peserta atau memiliki konflik kepentingan lainnya. Setiap yang bertugas tetap berkewajiban untuk melaporkan sendiri terhadap kemungkinan adanya konflik kepentingan sebelum pertarungan atau pertandingan dimulai.

 

 

    Penempatan dan penugasan panel Wasit dan Juri

 

    Untuk   babak   penyisihan   Sekretaris   Komisi   Wasit    akan   menggunakan    jasa Operator IT dalam melakukan pengundian pada   daftar   Wasit & Juri   yang bertugas di tiap tatami dengan menggunakan sistem aplikasi komputer. Daftar ini disusun oleh Sekretaris Komisi Wasit ; sekali pada saat seluruh atlet telah selesai mengikuti pengundian dan pada saat Pengarahan (Briefing) Perwasitan selesai. Daftar ini hanya berisi nama para Wasit yang memang mengikuti Briefing Perwasitan & sesuai kriteria dari persyaratan yang ditentukan di atas. Kemudian untuk pengundian panel Operator IT akan memasukkan daftar nama pada sistem aplikasi ; lalu 4 Juri, 1 Wasit, 1 Kansa dan 1 Pengawas Nilai yang akan bertugas pada tiap tatami   dalam tiap babak akan muncul setelah diacak oleh sistem komputer tersebut.

 

    Jika ulasan video digunakan, dua Pengawas Pengulas Video ditugaskan dengan cara yang sama.

 

    Untuk babak perebutan medali para Manajer Tatami akan mengajukan pada Ketua & Sekretaris Komisi Wasit sebuah daftar yang berisi nama 8 orang Wasit/Juri dari tatami mereka masing – masing setelah babak / partai terakhir suatu kelas selesai. Jika daftar tsb telah disetujui oleh Ketua Komisi Wasit maka akan diserahkan pada Operator IT untuk dimasukkan dalam daftar pada sistem aplikasi seperti di atas. Komputer selanjutnya akan mengacak dan hanya akan mengeluarkan 5 dari 8 nama yang disetor dari tiap tatami.

 

    Petugas pendukung

 

    Untuk memfasilitasi pelaksanaan pertandingan tiap babak pertandingan maka 1 Manajer Tatami, 3 Asisten Manajer Tatami, dan 1 Pencatat Nilai / Pencatat Waktu harus ditunjuk ditambah 2 Asisten Kansa untuk memeriksa perlengkapan peserta dan 2 Pengawas Coach dalam hal tata letak Tatami mengharuskan untuk melihat permintaan Pelatih untuk Video Review, atau karena alasan lain yang dianggap perlu oleh Pimpinan Wasit.

 

    Sebelum memulai setiap pertarungan atau pertandingan, Asisten Kansa akan memastikan bahwa perlengkapan peserta dan Karate-gi sesuai dengan peraturan pertandingan WKF. Dalam pertandingan dimana Asisten Kansa tidak diperlukan, Kansa bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peralatan sesuai dengan peraturan sebelum setiap pertarungan.


    Prosedur dan pergantian juri

 

    Pada awal pertandingan Kumite, Wasit berdiri di tepi luar area pertandingan. Di sebelah kiri Wasit berdiri Juri nomor 1 dan 2, dan di sebelah kanan berdiri Juri nomor 3 dan 4.

 

    Setelah saling memberi hormat antara peserta dan panel Wasit, Wasit mundur selangkah lalu para Juri berbalik ke arah Wasit dan mereka saling memberi hormat bersama. Mereka kemudian akan bergerak ke posisi masing - masing.

 

    Saat pergantian satu panel dilakukan maka yang selesai bertugas ,kecuali Kansa, akan berbaris lalu saling menghormat bersama (REI) dan kemudian meninggalkan Tatami.

 

    Ketika pergantian yang dilakukan hanya perorangan, maka yang akan bertugas masuk ke posisi akan digantikan, mereka lalu saling menghormat dan berganti posisi.

 

    Dalam suatu pertandingan beregu dimana dua tim bertemu maka posisi Wasit dan Juri harus diputar di tiap pertarungan jika seluruh panel memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan. Jika salah satu atau beberapa dari anggota panel tidak memiliki kualifikasi yang disyaratkan sebagai Wasit maka yang bersangkutan akan tetap duduk sebagai Juri dan tidak ikut berputar.

 

    Prosedur pertandingan Kumite dengan 2 Juri

 

    Untuk pertandingan Youth League diperbolehkan menggunakan hanya dua Juri. Prosedur ini dijelaskan dalam LAMPIRAN 5.

 

 

 

 

 PASAL 5 : LAMA WAKTU PERTANDINGAN                                                                                          

 

 

    Lama waktu pertandingan Kumite adalah:

  Senior Putra dan Senior Putri : waktu efektif 3 menit

  U21 Putra dan U21 Putri : waktu efektif 3 menit

  Kadet dan Junior (Putra & Putri) : waktu efektif 2 menit

  14 tahun ke bawah : waktu efektif 1,5 menit

 

    Untuk kejuaraan tanpa batasan peserta lama waktu pertandingan babak penyisihan dapat dikurangi dari 3 menit menjadi 2 menit dan dari 2 menit menjadi 1,5 menit asalkan diumumkan sebelum kejuaraan dimulai dalam pertemuan untuk pelatih dan ofisial (Technical Meeting).

 

 

    Waktu pertarungan dimulai ketika Wasit memberi isyarat untuk memulai dan berhenti setiap kali Wasit meneriakkan "YAME" atau pada sinyal saat waktu pertarungan berakhir.

 

    Pencatat waktu akan memberikan isyarat, yang menunjukkan “15 detik terakhir” dengan satu bunyi singkat dari bel, dan “waktu habis” dengan dua bunyi singkat dari bel. Sinyal "waktu habis" menandai akhir pertarungan.

 

    Peserta berhak atas waktu istirahat di antara pertarungan, sama dengan lama waktu standar pertandingan. Pengecualian adalah dalam hal pergantian warna perlengkapan, dimana waktu ini diperpanjang menjadi lima menit.


 PASAL 6 : KIKEN – GAGAL HADIR DI TATAMI                                                                                     

 

    KIKEN adalah keputusan yang diberikan ketika seorang peserta atau beberapa peserta gagal hadir saat dipanggil, tidak dapat melanjutkan, mengabaikan pertarungan atau ditarik kembali atas perintah Dokter Kejuaraan. Alasan pengabaian boleh mencakup cedera yang tidak disebabkan oleh tindakan lawan.

 

    Peserta perorangan atau tim yang tidak hadir saat dipanggil akan didiskualifikasi (Kiken) dari kategori tersebut. Dalam pertandingan beregu, nilai untuk pertandingan yang tidak berlangsung kemudian akan ditetapkan menjadi 8-0 (dihitung sebagai Yuko) untuk kemenangan tim lawannya. Pada pertandingan Round-robin perorangan, nilai pertandingan akan ditetapkan menjadi 4-0 (dihitung sebagai Yuko).

 

    Nilai yang diperoleh akibat diskualifikasi lawan selalu dihitung sebagai Yuko.

 

    Pembatalan oleh Kiken berarti bahwa peserta didiskualifikasi dari kategori tersebut, meskipun demikian tidak mempengaruhi keikutsertaannya pada kategori lain.

 

    Saat pengumuman diskualifikasi oleh Kiken, Wasit akan memberi isyarat dengan mengarahkan jarinya ke sisi peserta atau tim yang tidak hadir, mengumumkan “AKA / AO KIKEN”, dan kemudian mengumumkan “AKA / AO no KACHI” memberi isyarat untuk KACHI (menang ) untuk lawan.

 

 

 

 PASAL 7 : MEMULAI , MENUNDA & MENGAKHIRI PERTANDINGAN                                               

 

 

    Istilah- Istilah dan gerakan isyarat yang digunakan oleh Wasit dan Juri dalam pelaksanaan satu pertandingan akan dijabarkan dalam LAMPIRAN 2.

 

    Untuk setiap putaran akan ada upacara penghormatan dimulai dengan Wasit terlebih dahulu meminta peserta dan ofisial menghadap penonton dan melakukan penghormatan ;SHOMEN NI REI; lalu diikuti dengan penghormatan satu sama lain ;OTAGAI NI REI. Di akhir pertandingan, upacara penghormatan dilakukan dengan prosedur yang urutannya berkebalikan dari upacara penghormatan di awal.

 

    Wasit dan Juri akan berada pada posisi yang telah ditentukan dan setelah kedua peserta yang berada pada bagian matras mereka masing – masing saling menghormat ; Wasit akan meneriakkan "SHOBU HAJIME !" lalu pertarungan akan dimulai.

 

    Peserta harus menghormat dengan cara yang benar satu sama lain di awal dan akhir pertandingan – anggukan cepat dianggap tidak sopan dan tidak cukup.

 

    Wasit akan menghentikan pertarungan dengan meneriakkan “YAME”. Jika perlu, Wasit akan memerintahkan peserta untuk berada pada posisi mereka semula dengan perintah “MOTO NO ICHI” dan Wasit kembali ke posisinya.

 

    Dalam hal pemberian nilai Wasit menyebutkan dengan jelas peserta yang mana (AKA atau AO), area yang diserang (JODAN atau CHUDAN), tehnik yang dilakukan (TSUKI, UCHI atau KERI) dan nilai yang sesuai (YUKO, WAZA-ARI atau IPPON) dengan menggunakan gestur yang ditentukan. Wasit kemudian memulai kembali pertandingan dengan meneriakkan “TSUZUKETE HAJIME”.


    Ketika seorang peserta dengan jelas telah berhasil membuat perolehan nilainya selisih delapan angka terhadap lawannya, Wasit akan meneriakkan "YAME" dan memerintahkan kedua peserta kembali ke posisi awal mereka dan memberikan nilai yang sesuai. Pemenang kemudian diumumkan dan ditunjukkan oleh Wasit dengan mengangkat tangan pada sisi / pihak yang menang dan menyerukan AO / AKA NO KACHI. Pertandingan berakhir pada saat itu.

 

    Saat waktu habis, peserta yang memiliki nilai terbanyak dinyatakan sebagai pemenang, ditandai dengan Wasit mengangkat tangan di sisi pemenang, dan menyatakan “AO / AKA NO KACHI”. Pertarungan berakhir pada saat itu.

 

    Jika terjadi nilai imbang pada akhir pertandingan tanpa ada yang memperoleh keunggulan sesuai yang ditetapkan, Panel Wasit (Wasit dan keempat Juri) akan memutuskan pertandingan tersebut dengan HANTEI. Keempat juri akan segera memberikan sinyal begitu Wasit meniup peluit setelah meneriakkan “HANTEI”. Setelah itu Wasit akan mengangkat tangannya dan mengumumkan pemenangnya; “AO (AKA) NO KACHI”, dan jika pilihan keempat Juri imbang (2 vs 2) maka Wasit yang kemudian akan menentukan dan mengumumkan pemenangnya.

 

    Wasit akan meneriakkan “YAME !” dan akan menghentikan sementara pertandingan ketika menghadapi situasi – situasi sebagai berikut :

a.       Ketika salah satu atau kedua peserta berada di luar area pertandingan, dengan pengecualian membiarkan seorang peserta untuk segera dapat menghasilkan nilai pada lawannya yang telah keluar dari area pertarungan.

b.      Ketika Wasit memerintahkan peserta untuk merapikan Karate-gi atau perlengkapan pengamannya.

c.       Ketika peserta telah melanggar peraturan.

d.      Ketika Wasit mempertimbangkan salah satu / kedua peserta tidak dapat melanjutkan pertandingan karena terjadi cedera, sakit atau sebab-sebab lainnya. Dengan memperhatikan saran dari dokter kejuaraan, Wasit kemudian dapat memutuskan apakah pertarungan dapat dilanjutkan.

e.      Ketika seorang peserta menangkap lawannya dan tidak memperlihatkan tehnik yang efektif atau tidak membantingnya dalam waktu sesegera mungkin.

f.        Ketika seorang atau kedua peserta terjatuh atau terlempar dan tidak ada seorang pun yang dengan sesegera mungkin melanjutkan dengan sebuah tehnik yang menghasilkan nilai.

g.      Jika kedua peserta saling memegang atau saling memiting (clinch) satu sama lainnya tanpa dengan sesegera mungkin melakukan lemparan atau tehnik yang menghasilkan nilai atau tidak mematuhi perintah WAKARETE.

h.      Jika kedua peserta berdiri dan saling menempelkan dada tanpa melakukan sebuah lemparan atau tehnik yang menghasilkan nilai atau tidak mematuhi perintah WAKARETE.

i.         Ketika kedua peserta tidak bertumpu pada kedua kakinya setelah terjatuh atau setelah upaya saling menjatuhkan dan lalu saling bergumul.

j.         Ketika sebuah nilai ditunjukkan oleh dua orang Juri atau lebih bagi peserta yang sama.

k.       Ketika dalam pandangan Wasit telah terjadi pelanggaran atau situasi dimana pertarungan harus dihentikan untuk alasan keselamatan.

l.         Jika ada permintaan dari Kansa atau Manajer Tatami.

m.       Ketika seorang atau kedua Coach meminta Video Review.

n.        Untuk alasan lain yang dianggap perlu oleh Wasit.


 PASAL 8 : PENILAIAN                                                                                                                               

 

 

    Nilai diberikan kepada peserta ketika dua juri atau lebih menunjukkan sinyal nilai atau ketika kedua Video Review Supervisor menyetujui permintaan nilai yang diajukan oleh Coach dalam prosedur Video Review.

 

    Nilai dihasilkan dengan tehnik karate tradisional dengan tangan atau kaki yang dilakukan dengan kontrol ke area sasaran yang menghasilkan nilai.

 

    Dalam situasi dimana kedua peserta saling melakukan serangan hanya tehnik pertama yang dilakukan dengan benar yang akan mendapat nilai , kecuali kombinasi tehnik yang efektif dimana tehnik dengan nilai tertinggi yang akan dihitung terlepas dari urutan tehnik dalam kombinasi tersebut.

 

    Area sasaran yang dinilai adalah bagian tubuh di atas panggul, hingga dan termasuk tulang selangka (CHUDAN) tapi tidak termasuk bahu, dan area di atas tulang selangka (JODAN).

 

    Teknik yang menghasilkan nilai harus dapat berpotensi efektif jika tidak dikontrol, dan juga harus memenuhi kriteria :

1)  Bentuk yang baik (dilakukan secara benar).

2)  Sikap sportif (dilakukan tanpa maksud untuk menimbulkan cedera).

3)  Semangat yang teguh (ditampilkan dengan kecepatan dan kekuatan).

4)  Kewaspadaan terhadap lawan selama dan setelah pelaksanaan tehnik (tidak berpaling atau jatuh setelah menyelesaikan tehnik kecuali jatuhnya disebabkan oleh pelanggaran lawan).

5)  Waktu yang tepat (dilakukan pada saat yang tepat).

6)  Jarak yang benar (dilakukan pada jarak dimana tehnik akan efektif).

 

    Skala berikut digunakan untuk pemberian nilai :

   YUKO (bernilai 1) diberikan untuk Tsuki (pukulan lurus) atau Uchi (lecutan) ke semua area sasaran yang menghasilkan nilai.

  WAZA-ARI (bernilai 2) diberikan untuk tendangan ke area CHUDAN.

   IPPON (bernilai 3) diberikan untuk tendangan ke area JODAN atau tehnik apapun yang mengenai lawan saat bagian tubuhnya selain kaki bersentuhan dengan matras kecuali Hiza-Gamae (satu lutut menyentuh matras saat melakukan suatu tehnik).

 

    Tehnik ke area CHUDAN dapat dilakukan dengan benturan yang terkontrol tanpa menyebabkan cedera pada lawan. Jika penerima pukulan kehilangan nafas / terengah - engah tidak otomatis menunjukkan kurangnya kontrol.

 

    Teknik ke area JODAN tetap memungkinkan dapat menghasilkan nilai ketika dihentikan dalam jarak 5 cm dari sasaran untuk tehnik tendangan dan 2 cm untuk tehnik tangan , tetapi mungkin juga dilakukan dengan sentuhan ringan (sentuhan kulit), tanpa menimbulkan benturan - kecuali pada area tenggorokan di mana tidak ada kontak fisik yang diijinkan.

 

    Untuk usia Kadet, usia di bawah 14 tahun dan anak-anak (pemula & usia dini), tehnik ke area JODAN dapat menghasilkan nilai saat dihentikan dalam jarak 10 cm dari sasaran (untuk tehnik tendangan) dan 5 cm dari sasaran (untuk tehnik tangan).

 

    Sentuhan ringan (sentuhan kulit) diperbolehkan bagi peserta berusia 16 tahun atau lebih (Junior). Untuk kategori usia 14 hingga 16 tahun (Kadet), sentuhan kulit hanya diperbolehkan untuk tehnik tendangan saja. Sentuhan kulit didefinisikan sebagai menyentuh target tanpa mentransfer energi ke kepala atau tubuh. Untuk peserta di bawah 14 tahun, sentuhan kulit pada tehnik Jodan tidak diperbolehkan.


    Tehnik yang dilakukan dengan benar & mengenai sasaran yang bersamaan saat hitungan waktu berakhir (bunyi bel) adalah sah. Saat menggunakan joystick, nilai harus diberikan tidak lebih dari 2 detik setelah waktu habis.

 

    Suatu tehnik dianggap tidak sah jika :

a)   dilakukan setelah sinyal waktu berakhir atau saat Wasit meneriakkan "YAME".

b)  dilakukan pada saat atau setelah Wasit meneriakkan "WAKARETE" dan sebelum "TSUZUKETE" disebutkan.

c)   dilakukan pada saat pelaku berada di luar area pertandingan (JOGAI).

d)  diikuti oleh pelanggaran dengan pengecualian JOGAI.

e)  seseorang berbalik membelakangi lawannya setelah suatu tehnik (kurangnya kewaspadaan).

f)    merupakan suatu pelanggaran terhadap peraturan atau dilakukan setelah pelanggaran (seperti kontak yang keras, mencengkram, menarik, dll.).

 

    Nilai dapat saja diberikan meskipun para Juri tidak dapat melihat titik benturan saat sebuah tehnik terjadi , namun kriteria lainnya dapat diamati dengan jelas tidak terhalang apapun sebelum mencapai sasarannya.

 

 

 

 PASAL 9 : PERILAKU YANG DILARANG                                                                                                

 

    Jenis perilaku yang dilarang

 

    Perilaku - perilaku berikut dilarang:

1)    Tehnik – tehnik yang menghasilkan kontak yang kuat / keras, walaupun serangan tersebut tertuju pada area yang diperbolehkan dan tehnik – tehnik yang menghasilkan kontak pada tenggorokan

2)       Serangan serangan pada lengan, tungkai, selangkangan, persendian, atau punggung kaki

3)       Serangan serangan pada wajah dengan tehnik tangan terbuka

4)       Tehnik yang dilakukan setelah ada aba-aba Wakarete tapi sebelum ada aba- abaTsuzukete

5)      Tehnik tehnik melempar / membanting yang berbahaya atau terlarang

6)      Berpura-pura atau melebih - lebihkan cedera yang dialami

7)      Keluar dari area pertandingan yang tidak disebabkan oleh lawan atau keluar dari area pertandingan bukan setelah menghasilkan nilai (Jogai)

8)      Membahayakan diri sendiri dengan perilaku yang membuat dirinya cedera oleh lawan, atau tidak mampu mengambil tindakan yang memadai untuk melindungi diri sendiri (Mubobi)

9)      Menghindari pertarungan yang mengakibatkan lawan kehilangan kesempatan untuk memperoleh nilai

10)      Passivity / ketidakaktifan – tidak berusaha untuk melakukan serangan dalam pertarungan (tidak dapat diberikan ketika waktu pertandingan tersisa kurang dari 15 detik atau kepada peserta yang memimpin dalam perolehan nilai atau meraih Senshu)

11)      Merangkul (memiting), bergumul (bergulat), mendorong atau berdiri saling mengadu dada dengan dada tanpa mencoba untuk melakukan tehnik yang menghasilkan nilai atau tidak dilanjutkan dengan upaya untuk menjatuhkan lawan

12)        Mencengkram / memegang lawan dengan kedua tangan untuk alasan apapun kecuali melakukan upaya untuk menjatuhkan setelah menangkap kaki lawan yang menendang

13)        Mencengkram / memegang lengan lawan atau Karate-gi nya dengan satu tangan tanpa dengan segera berusaha untuk menjatuhkan lawan atau melakukan tehnik yang menghasilkan nilai

14)        Melakukan tehnik - tehnik yang secara alamiah, tidak dapat dikontrol untuk keselamatan lawan dan berbahaya serta serangan-serangan lain yang tidak dapat dikendalikan

15)        Melakukan serangan bersamaan dengan kepala, lutut atau siku

16)        Berbicara kasar atau memanasi / menggoda lawan, tidak mematuhi perintah Wasit, melakukan tindakan yang tidak pantas ke arah Panel Wasit / Juri yang bertugas, serta tindakan lain yang melanggar etika


    Wasit berdasarkan penilaiannya sendiri dapat melarang dari area pertandingan setiap Coach yang gagal memenuhi perilaku yang benar atau yang menurut pendapat Wasit mengganggu ketertiban pertandingan sehingga ia akan menunda kelanjutan pertandingan sampai Coach tsb. mematuhinya. Kewenangan yang sama dari Wasit juga harus dipatuhi anggota lain dari kontingen peserta yang hadir di area pertandingan.

 

    Hanya Coach yang memiliki akreditasi & memiliki ID Card dari panpel yang diijinkan untuk mendampingi dan memandu peserta dari tempat yang disediakan khusus untuk Coach di dekat area pertandingan. Semua Coach yang terdaftar dan terakreditasi atau anggota kontingen lainnya yang terdaftar resmi yang menghadiri kejuaraan tidak diperbolehkan untuk mengganggu, melatih dan atau membimbing peserta selama berlangsungnya pertarungan , jika dilanggar akreditasi mereka beresiko dicabut.

 

    Instruksi dan komentar dari Coach tidak boleh mengganggu jalannya pertandingan. Coach dapat berbicara dengan bebas kepada peserta saat ada jeda dalam suatu pertarungan tetapi harus selalu menahan diri untuk tidak mengomentari penilaian.

 

    Peserta diijinkan memberi isyarat kepada Coach agar meminta Video Review.

 

 

 

 PASAL 10 : PERINGATAN & HUKUMAN                                                                                                

 

 

    Peringatan Informal (tidak resmi)

 

    Peringatan informal digunakan untuk memastikan keberlangsungan pertarungan tanpa menghentikannya lewat peringatan resmi. Peringatan tersebut tidak dimaksudkan untuk menggantikan peringatan resmi jika sudah sesuai, dan Wasit harus melanjutkan dengan peringatan resmi atau hukuman yang sesuai jika peringatan tidak resmi tersebut tidak ditanggapi oleh peserta.

 

    Ada dua jenis peringatan informal :

 

TSUZUKETE : dilakukan agar para peserta lebih aktif melakukan upaya yang menghasilkan nilai ; gestur yang dipakai sama dengan yang seperti biasanya untuk menyuruh peserta melangkah masuk ke Tatami, dikombinasikan dengan perintah "TSUZUKETE".

 

WAKARETE : dilakukan untuk menghentikan situasi saling berpitingan atau saling mengadu dada , gestur yang dipakai sama dengan yang seperti biasanya untuk menyuruh peserta mundur dari tatami

, dikombinasikan dengan perintah "WAKARETE" untuk menghentikan pergerakan sementara tanpa menghentikan waktu. Peserta harus berpisah – setelah itu perintah “TSUZUKETE” diberikan untuk melanjutkan pertarungan.

 

    Ketika perintah “WAKARETE” diucapkan saat seorang peserta terpojok, Wasit harus memastikan bahwa peserta lainnya mundur melepaskan diri pada jarak yang cukup longgar sebelum perintah TSUZUKETE dilakukan.

 

    Perintah TSUZUKETE ,kecuali didahului oleh perintah WAKARETE, tidak digunakan jika waktu pertarungan tersisa kurang dari 15 detik.

 

    Meskipun dilakukan dengan benar suatu tehnik tidak akan diberi nilai jika dilakukan pada waktu yang sama saat   perintah WAKARETE diucapkan – tetapi peserta tidak akan dihukum. Tapi jika tehnik itu tidak dapat dikontrol akan dikenakan peringatan atau hukuman dengan cara normal.


    Peringatan Resmi

 

    Ada dua tingkat peringatan resmi ; CHUI dan HANSOKU CHUI

 

CHUI                           : adalah peringatan yang diberikan hingga tiga kali bagi pelanggaran kecil yang tidak mengurangi peluang lawan untuk menang.

 

HANSOKU CHUI       : adalah peringatan yang menghasilkan diskualifikasi jika terjadi pelanggaran berikutnya , diberikan langsung untuk pelanggaran yang lebih serius yang mengurangi peluang lawan untuk menang atau kepada peserta yang sebelumnya telah diberikan 3 kali CHUI.

 

 

    Hukuman

    Ada dua jenis hukuman yang merupakan dua tingkat diskualifikasi yang berbeda : HANSOKU   :        Diskualifikasi dari pertandingan.

Ini adalah hukuman diskualifikasi setelah pelanggaran yang sangat serius atau ketika HANSOKU CHUI telah diberikan.

 

SHIKKAKU     :           Diskualifikasi dari kejuaraan.

Ini adalah diskualifikasi dari seluruh kejuaraan termasuk kategori berikutnya yang mungkin telah didaftarkan oleh peserta yang bersangkutan. SHIKKAKU dapat diberikan ketika seorang peserta tidak mematuhi perintah Wasit, menunjukkan kebencian / tindakan tidak terpuji atau melakukan tindakan yang merugikan martabat dan kehormatan Karate.

 

    Dalam kasus di mana AKA dan AO didiskualifikasi bersamaan (oleh HANSOKU atau SHIKKAKU) dalam suatu pertarungan / pertandingan yang sama, maka lawan yang dijadwalkan untuk putaran berikutnya akan menang bye (dan tidak ada hasil yang diumumkan).

 

    Pelanggaran perilaku, disiplin, atau tindakan tidak terpuji yang serius di dalam atau di luar area pertandingan oleh peserta atau kontingennya dapat menyebabkan pemberian tindakan disiplin lebih lanjut dari Komisi Disiplin WKF atau Komisi Eksekutif.

 

    Ketika situasi tampak memungkinkan untuk pemberian diskualifikasi, Wasit dapat memanggil satu atau beberapa juri untuk pembicaraan singkat (SHUGO) sebelum mengumumkan suatu keputusan.

 

    Penerapan peringatan dan hukuman

 

    Kontak yang berlebihan : Jika kontak dianggap oleh Wasit terlalu keras tetapi tidak mengurangi peluang peserta untuk menang maka peringatan (CHUI) dapat diberikan.

 

    Kontak yang menyebabkan cedera : Setiap tehnik yang mengakibatkan cedera dapat menyebabkan diberikannya peringatan atau hukuman kecuali disebabkan oleh penerimanya. Para peserta harus melakukan semua tehnik dengan kontrol dan bentuk yang baik. Jika tidak bisa terkontrol maka peringatan atau hukuman harus dikenakan , terlepas apakah tehnik itu sengaja dilakukan atau tidak.

 

    Pengamatan setelah kontak yang berlebihan : Wasit harus terus mengamati peserta yang cedera dengan waktu yang cukup sampai pertarungan dilanjutkan. Penambahan waktu singkat diperlukan dalam memberikan penilaian karena akan memungkinkan kemunculan gejala cedera susulan seperti mimisan ataupun mengungkapkan adanya taktik peserta untuk memperparah cedera yang sebenarnya ringan demi keuntungannya.


    Reaksi berlebihan (cengeng) terhadap kontak : Sedikit cengeng akan menerima CHUI. Jika secara nyata cengeng dilakukan secara berlebihan maka pelaku akan langsung menerima HANSOKU CHUI. Upaya secara berlebihan yang lebih serius seperti terhuyung-huyung, jatuh di lantai, berdiri dan jatuh lagi, dan seterusnya, dapat menerima HANSOKU secara langsung.

 

    Berpura-pura cedera : Setiap kejadian berpura-pura cedera meskipun sedikit akan menerima peringatan minimal CHUI sementara jika dilakukan secara berlebihan maka pelaku akan langsung menerima HANSOKU CHUI. Upaya secara berlebihan yang lebih serius seperti terhuyung-huyung, jatuh di lantai, berdiri dan jatuh lagi, dan seterusnya, akan menerima SHIKKAKU secara langsung. Setiap berpura-pura cedera dari tehnik yang sebenarnya telah ditentukan oleh para juri sebagai nilai, minimal akan menghasilkan HANSOKU CHUI.

 

    Kontak ke tenggorokan : Setiap kontak ke tenggorokan, kecuali terjadi atas kesalahan sendiri dari lawan /  si penerima , harus diberikan peringatan atau hukuman.

 

    Tehnik melempar dibagi menjadi dua jenis. Teknik sapuan kaki karate “konvensional” yang sudah mapan seperti De Ashi Barai, Ko Uchi Gari, dll., di mana lawan disapu dengan tidak seimbang atau dilempar tanpa dipegang terlebih dahulu - dan lemparan yang mengharuskan lawan dipegang dengan satu tangan atau ditahan saat lemparan dilakukan. Keduanya diperbolehkan.

 

    Titik sumbu lemparan tidak boleh di atas tinggi pinggul yang melempar dan lawan harus dipegang seluruhnya sehingga pendaratan yang aman dapat dilakukan. Lemparan melewati bahu seperti yang ada pada tehnik Judo dilarang.

 

    Menangkap tendangan : Satu-satunya contoh di mana lemparan dapat dilakukan sambil memegangi lawan dengan kedua tangan adalah saat menangkap kaki lawan yang menendang. Memegang dengan kedua tangan hanya diperbolehkan saat memegang satu kaki lawan yang menendang untuk tujuan menjatuhkan lawan, dan kemudian memegang satu kaki yang lain atau memegang Karate-gi atau badan lawan untuk menjatuhkannya.

 

    Mencengkram kaki : Dilarang untuk mencengkram lawan di bawah pinggang dan mengangkat lalu melemparnya atau mengulurkan tangan untuk menarik kaki langsung dari arah bawah. Jika seorang peserta cedera akibat tehnik melempar, Wasit akan memutuskan apakah peringatan atau hukuman diberikan.

 

    Mencengkram dengan satu tangan : Peserta boleh memegang lengan lawan atau Karate-gi lawannya dengan satu tangan untuk tujuan melakukan tehnik lemparan atau tehnik yang langsung menghasilkan nilai – tetapi tidak boleh terus dipegang saat tehnik dilanjutkan.

 

    Menahan lawan untuk mencegah jatuh : Memegang Karate-gi lawan dengan satu tangan diperbolehkan untuk mencegah lawan jatuh.

 

    Keluar dari area pertandingan : JOGAI berkaitan dengan situasi dimana kaki peserta atau bagian tubuh lainnya menyentuh lantai di luar area pertandingan. Pengecualian adalah ketika peserta didorong secara fisik atau dilempar dari area pertandingan oleh lawannya atau keluar setelah menghasilkan nilai.

 

    Membahayakan diri sendiri : Peringatan atau hukuman untuk MUBOBI diberikan saat peserta terluka atau cedera karena kesalahan atau kelalaiannya sendiri. Hal ini mungkin disebabkan karena membelakangi lawan, menyerang tanpa mempedulikan serangan balik lawan, menghentikan pertarungan sebelum Wasit menginstruksikan "YAME", melepaskan perlengkapan pengaman atau berulang kali gagal atau tak mau menangkis serangan lawan.

Jika sebelum pertarungan dimulai seorang peserta mengaku mengenakan pelindung selangkangan saat ditanya dan kemudian terbukti tidak memakai , maka ia akan menerima Shikkaku.

Jika sebelum pertarungan dimulai seorang peserta tidak ditanya apakah mengenakan pelindung selangkangan dan kemudian terbukti tidak memakai , maka ia akan diberikan waktu 2 (dua) menit untuk mengenakan dan secara otomatis akan mendapat peringatan untuk Mubobi.


    Passivity mengacu pada situasi di mana kedua peserta tidak mencoba untuk menghasilkan nilai, atau seorang peserta tidak mencoba untuk menghasilkan nilai meskipun ia tertinggal perolehan angka dari lawannya atau karena ia tidak berhasil meraih Senshu lebih dulu. Passivity tidak dapat diberikan pada 15 detik pertama atau terakhir dari waktu pertarungan.

 

    Menghindari pertarungan mengacu pada situasi di mana peserta berusaha mencegah lawan memiliki kesempatan untuk menghasilkan nilai dengan melakukan upaya membuang-buang waktu seperti terus - menerus mundur tanpa serangan balik yang efektif, menahan, memiting, atau keluar dari area pertandingan ketimbang membiarkan lawan mendapat kesempatan untuk menghasilkan nilai. Menghindari pertarungan saat sisa waktu pertandingan kurang dari 15 detik (Ato Shibaraku), minimal akan mengakibatkan Hansoku Chui dan hilangnya Senshu.

 

    Tidak mematuhi perintah : Seorang peserta yang menolak untuk mengikuti perintah Wasit atau menunjukkan kehilangan kesabaran akan secara otomatis menerima Shikkaku. Hukuman ini dapat dikenakan sebelum, selama atau setelah pertandingan.

 

 

10.5. Perayaan yang berlebihan, demonstrasi politik atau keagamaan : peserta diharapkan menghormati upacara penghormatan sebelum dan sesudah pertarungan atau pertandingan. Setiap perayaan yang berlebihan, seperti berlutut dll., ekspresi politik atau keagamaan selama atau segera setelah pertarungan atau pertandingan adalah dilarang dan dapat dikenakan denda sebesar jumlah yang ditentukan oleh Komisi Eksekutif untuk biaya protes.

 

 

    Diskualifikasi peserta perorangan dalam pertandingan beregu

 

    Hansoku atau Shikkaku : Dalam pertandingan beregu, nilai peserta pelaku pelanggaran akan menjadi nol dan nilai lawannya saat pertarungan itu akan ditetapkan menjadi delapan angka.

 

 

    Diskualifikasi dalam pertandingan Round-robin.

 

    Jika seorang peserta menerima Hansoku dalam pertandingan sistem Round-robin, nilainya pada pertarungan tersebut menjadi nol dan nilai lawannya saat pertarungan itu akan ditetapkan menjadi yang tertinggi yaitu 4 angka atau nilai yang diperoleh melalui tehnik. Nilai yang ditambahkan untuk kemenangan Hansoku semuanya diukur sebagai Yuko.

 

    Jika seorang peserta menerima Kiken atau Shikkaku dalam pertandingan sistem Round-robin, maka semua hasil pertarungan sebelumnya dibatalkan kecuali babak saat peserta menerima hukuman tersebut adalah babak yang dijadwalkan terakhir untuknya. Jika terjadi seperti itu maka hasil pertarungan dicatat dengan cara biasa tanpa adanya konsekuensi bagi hasil dari babak sebelumnya.


 PASAL 11 : CEDERA & KECELAKAAN DALAM PERTANDINGAN                                                     

 

 

    Peserta dinyatakan tidak layak untuk bertanding

 

    Seorang peserta yang cedera dan memenangkan sebuah pertarungan melalui diskualifikasi karena cedera tidak diperbolehkan untuk bertanding lagi tanpa ijin dari dokter kejuaraan. Ijin tersebut tidak dapat diberikan kepada peserta yang kehilangan kesadaran atau memiliki gejala gegar otak.

 

    Peserta yang cedera diijinkan untuk melanjutkan juga dapat memenangkan pertarungan kedua melalui diskualifikasi karena cedera, namun segera ditarik dari pertandingan Kumite selanjutnya di kejuaraan tersebut.

 

 

    Prosedur penanganan cedera

 

    Ketika seorang peserta cedera, Wasit segera menghentikan pertarungan dan memanggil dokter dengan mengangkat tangannya dan secara lisan memanggil "dokter".

 

    Jika peserta masih memungkinkan untuk berjalan maka pemeriksaan & perawatan medis oleh dokter kejuaraan harus dilakukan di pinggir area pertandingan.

 

    Seorang peserta yang cedera saat pertarungan berlangsung dan memerlukan perawatan medis akan diberikan 3 menit untuk menerima perawatan tersebut. Manajer Tatami bertanggung jawab menginstruksikan pencatat waktu untuk memulai hitungan 3 menit. Jika perawatan tidak selesai dalam waktu yang telah diberikan Wasit akan menyatakan peserta tidak fit untuk melanjutkan pertarungan atau perpanjangan waktu akan diberikan.

 

    Aturan 10 detik : Setiap peserta yang terjatuh, terlempar atau KO dan tidak dapat berdiri atas kedua kakinya dengan segera dalam waktu 10 detik, dipertimbangkan tidak layak untuk melanjutkan pertarungan dan secara otomatis akan ditarik dari semua pertandingan kumite di dalam kejuaraan itu. Dalam hal peserta terjatuh, terlempar atau KO dan tidak bisa berdiri di atas kedua kakinya dengan segera, Wasit akan menghentikan pertarungan, memanggil dokter kejuaraan dan pada waktu yang bersamaan memulai penghitungan lisan sampai 10 dalam bahasa Inggris dengan menunjukkan tiap jarinya untuk menunjukkan tiap detik. Dalam semua kasus dimana hitungan 10 detik telah dimulai dokter kejuaraan akan memeriksa peserta sebelum pertarungan dapat dimulai lagi. Untuk kasus dimana ketentuan 10 detik ini diberlakukan, peserta dapat diperiksa di dalam area pertandingan. Manajer Tatami harus memberi tahu pusat administrasi pertandingan ketika seorang peserta telah dihentikan dari pertandingan selanjutnya berdasarkan aturan 10 detik.

 

    Dokter kejuaraan berwenang untuk memberikan pendapat hanya tentang kelayakan peserta yang cedera untuk melanjutkan pertarungan. Wasit akan memutuskan pemenang berdasarkan HANSOKU, KIKEN, atau SHIKKAKU tergantung kasusnya.

 

    Wasit harus mewaspadai cedera yang sudah ada sebelumnya , sejauh mana pengaruhnya dengan tingkat kondisi cedera saat ini yang diakibatkan oleh lawan. Lawannya tidak boleh dihukum karena cedera yang sudah ada sebelumnya.

 

    Jika seorang peserta yang harus mengundurkan diri dalam pertandingan sistem Round-robin, maka semua hasil pertandingan sebelumnya dibatalkan kecuali babak saat peserta mengalami cedera adalah babak yang dijadwalkan terakhir untuknya. Jika terjadi seperti itu maka hasil pertandingan dicatat dengan cara biasa tanpa adanya konsekuensi bagi hasil dari babak sebelumnya.


    Cedera kedua peserta

 

    Jika kedua peserta mencederai satu sama lain atau menderita dari efek cedera yang diderita sebelumnya dan dinyatakan oleh dokter kejuaraan tidak mampu melanjutkan pertarungan, maka pertarungan akan diputuskan sebagaimana biasanya yang dilakukan saat waktu pertarungan dianggap sudah habis.

 

 

 

 PASAL 12 : KRITERIA UNTUK KEPUTUSAN                                                                                         

 

    Umum

 

    Ketika dua Juri atau lebih memberikan nilai untuk peserta yang sama, Wasit akan menghentikan pertarungan dan memberikan keputusan yang sesuai. Jika Wasit gagal menghentikan pertarungan, Pengawas Pertandingan (Kansa) akan meniup peluitnya. Ketika Wasit memutuskan untuk menghentikan pertarungan karena alasan apapun, dia akan meneriakkan "YAME" dan pada saat yang sama menggunakan isyarat tangan yang diperlukan.

 

    Jika kedua peserta memiliki nilai yang masing – masing diberikan oleh dua Juri, kedua peserta masing-masing akan diberikan nilai yang sesuai.

 

    Jika satu peserta diberikan nilai yang berbeda oleh beberapa orang Juri, maka nilai yang lebih tinggi yang akan diberikan. Hal yang sama berlaku jika ada dua juri memberikan nilai yang berbeda untuk seorang peserta.

 

    Jika terjadi mayoritas dalam pemberian nilai tetapi di antara Juri terjadi ketidaksepakatan untuk satu tingkat nilai, maka prinsip mayoritas akan selalu mengesampingkan prinsip penerapan nilai tertinggi.

 

    Saat menjelaskan dasar keputusan setelah pertarungan atau pertandingan, Panel Wasit boleh berbicara dengan Manajer Tatami, Pimpinan Wasit, atau Juri Banding. Mereka tidak akan berbicara kepada pihak lain.

 

 

    Kriteria untuk menentukan pemenang suatu pertarungan

 

    Hasil pertarungan ditentukan oleh seorang peserta yang unggul dengan selisih delapan angka atau pada waktu habis memiliki jumlah nilai tertinggi ; jika jumlah nilai sama maka yang memiliki keunggulan SENSHU menjadi pemenang ; jika tidak ada yang memperoleh SENSHU maka pemenang diputuskan oleh prosedur HANTEI ; hasil pertandingan juga bisa ditentukan oleh hukuman HANSOKU, SHIKKAKU atau KIKEN yang dikenakan terhadap peserta.

 

    SENSHU diartikan jika seorang peserta telah berhasil meraih sebuah nilai pertama kali tanpa ada nilai yang dibuat oleh lawannya pada saat yang bersamaan tersebut. Dalam kasus di mana kedua peserta meraih sebuah nilai pertama kali dengan dukungan oleh dua juri untuk masing-masing peserta, maka tidak ada SENSHU yang diberikan dan keduanya mempertahankan kemungkinan SENSHU hingga akhir pertarungan.

 

    Dalam pertandingan nomor perorangan apapun ketika sebuah pertarungan berakhir dengan nilai yang sama atau tanpa nilai, atau tidak ada peserta yang telah memperoleh SENSHU maka keputusan akan dibuat berdasarkan kriteria berikut dalam penerapannya :

a)   Jumlah nilai Ippon yang lebih banyak dalam pertarungan tersebut.

b)  Jumlah nilai Waza Ari yang lebih banyak dalam pertarungan tersebut.


    Jika jumlah Ippon dan Waza Ari juga sama, barulah keputusan akan diambil dengan prosedur HANTEI, yaitu keputusan akhir yang berdasarkan pilihan mayoritas dari empat Juri dan Wasit, masing-masing memberikan pilihannya berdasarkan penilaian masing-masing terhadap peserta mana yang menunjukkan keunggulan taktik dan tehnik. Dalam pertandingan Round-robin dan Beregu, keputusan HIKIWAKE bisa diberikan kecuali jika pertarungan tersebut merupakan pertandingan tambahan untuk menentukan hasil pertandingan.

 

    Hasil pertandingan tidak dapat dinyatakan seri dalam nomor perorangan kecuali pada pertandingan yang menggunakan sistem Round-robin dan pada pertandingan nomor beregu yaitu ketika sebuah pertarungan dalam suatu babak berakhir dengan nilai yang sama atau tanpa nilai, atau tidak ada peserta yang telah memperoleh SENSHU. Dalam hal ini Wasit akan mengumumkan seri (HIKIWAKE).

    Dalam pertandingan beregu HANTEI hanya diterapkan pada pertarungan tambahan untuk memutuskan hasil seri.

 

    Ketika memutuskan hasil pertarungan dengan HANTEI, Wasit akan bergerak ke pinggir area pertandingan (di luar 8 x 8) dan meneriakkan “HANTEI”, diikuti dengan tiupan peluit dua nada. Para Juri akan memberikan pilihan mereka (Wasit tidak ikut memberikan pilihan) lalu Wasit akan bergerak kembali ke posisinya semula di dalam area pertandingan untuk mengumumkan pemenangnya dengan isyarat tangan dan ucapan (AKA / AO NO KACHI), tindakan ini juga termasuk yang dilakukan Wasit dalam situasi jika pilihan para Juri seimbang untuk kedua peserta.

 

    Jika seorang peserta yang telah memperoleh SENSHU menerima peringatan untuk hal – hal lain berikut ini : Jogai, menghindari pertarungan, menarik, mencengkram, bergulat, mendorong atau mengadu dada ke dada saat pertarungan tersisa kurang dari 15 detik – maka secara otomatis akan kehilangan SENSHU. Wasit pertama-tama akan menunjukkan jenis pelanggaran dan jenis peringatan atau hukuman yang dilakukan oleh peserta, kemudian menunjukkan tanda SENSHU diikuti dengan tanda pembatalan (TORIMASEN) dan pada saat yang sama mengumumkan “AKA / AO SENSHU TORIMASEN”.

 

    Jika SENSHU ditarik saat pertandingan tersisa kurang dari 15 detik, tidak ada lagi SENSHU yang dapat diberikan kepada salah satu peserta.

 

    Dalam kasus di mana SENSHU telah diberikan, tetapi permintaan Video Review oleh lawan diterima dan karenanya diberikan nilai  maka prosedur yang sama digunakan untuk pembatalan SENSHU.

 

    Dalam kasus dimana kedua peserta didiskualifikasi secara bersamaan dengan HANSOKU maka lawan yang dijadwalkan untuk putaran berikutnya otomatis akan menang bye (dan tidak perlu ada hasil yang diumumkan), jika diskualifikasi ganda tersebut terjadi saat perebutan medali maka pemenang dinyatakan berdasarkan nilai yang diperoleh pada saat diskualifikasi terjadi, jika berimbang berdasarkan yang memiliki SENSHU, atau jika tidak ada satupun dari kedua kondisi itu yang terjadi barulah HANTEI akan dilakukan. Medali tidak dapat diberikan kepada peserta yang didiskualifikasi oleh SHIKKAKU.

 

 

    Kriteria untuk menentukan pemenang sebuah grup dalam sistem Round-robin dan menyelesaikan hasil seri dalam pertandingan perorangan

 

    Pemenang sebuah grup adalah peserta yang mempunyai nilai kemenangan terbanyak yang diperoleh yaitu nilai 3 untuk kemenangan dan nilai 1 untuk seri. Jika terdapat hasil seri antara dua peserta atau lebih dalam suatu grup yang memiliki jumlah nilai kemenangan yang sama, kriteria di bawah ini akan diterapkan sesuai urutan yang ditentukan. Artinya jika pemenang ditemukan pada salah satu kriteria, kriteria berikut tidak perlu diterapkan :


1)  Pemenang pertarungan di antara para peserta yang terlibat dalam situasi nilai seri.

2)  Jumlah nilai total yang lebih banyak diperoleh melalui semua pertarungan.

3)  Jumlah nilai total yang lebih sedikit diperoleh di seluruh pertarungan.

4)  Jumlah IPPON yang lebih banyak diperoleh melalui semua pertarungan.

5)  Jumlah IPPON yang lebih sedikit diperoleh di seluruh pertarungan.

6)  Jumlah WAZA-ARI yang lebih banyak diperoleh melalui semua pertarungan.

7)  Jumlah lawan WAZA-ARI yang lebih sedikit diperoleh di seluruh pertarungan.

8)  Peringkat Dunia tertinggi pada tanggal pertandingan.

9)  Pertarungan tambahan memungkinkan Hantei.

Untuk setiap pasangan peserta yang dibandingkan, kriterianya harus dipertimbangkan dari awal daftar.

 

    Adalah memungkinkan bagi seorang peserta yang didiskualifikasi dari suatu pertarungan (HANSOKU) untuk melanjutkan pertandingan. Dalam hal ini, lawannya dianggap memenangkan pertarungan tersebut dengan nilai 4-0 (semuanya dihitung sebagai YUKO) , jika nilai yang diperoleh melebihi 4 tetap akan dianggap sama (4-0). Hasil pertarungan sebelumnya tetap akan dicatat.

 

    Apabila seorang peserta didiskualifikasi dengan SHIKKAKU pada akhir sebuah babak Round- robin, maka hal berikut akan diterapkan :

  Lawannya di perempat final akan dianggap menang bye.

  Peserta pada kelompok lainnya akan tetap bertanding di perempat final.

 

    Kriteria untuk menentukan pemenang sebuah grup dalam sistem Round-robin dan menyelesaikan hasil seri dalam pertandingan beregu

 

    Pemenang sebuah grup dalam pertandingan beregu sistem Round-robin adalah tim yang mempunyai nilai kemenangan terbanyak yang diperoleh yaitu nilai 3 untuk kemenangan dan nilai 1 untuk seri. Jika terdapat hasil seri antara dua peserta atau lebih dalam suatu grup yang memiliki jumlah nilai kemenangan yang sama, kriteria di bawah ini akan diterapkan sesuai urutan yang ditentukan. Artinya jika pemenang ditemukan pada salah satu kriteria, kriteria berikut tidak perlu diterapkan :

 

1)  Pemenang pertandingan antar tim yang terlibat seri.

2)  Jumlah pertarungan terbanyak yang dimenangkan selama keseluruhan fase Round-robin.

3)  Jumlah nilai kemenangan yang lebih banyak diperoleh selama keseluruhan fase Round-robin.

4)  Jumlah nilai kemenangan yang lebih sedikit diperoleh selama keseluruhan fase Round-robin.

5)  Jumlah IPPON yang lebih banyak diperoleh selama keseluruhan fase Round-robin.

6)  Jumlah IPPON yang lebih sedikit diperoleh selama keseluruhan fase Round-robin.

7)  Jumlah Waza-ari yang lebih banyak diperoleh selama keseluruhan fase Round-robin.

8)  Jumlah Waza-ari yang lebih sedikit diperoleh selama keseluruhan fase Round-robin.

9)   Pertarungan tambahan antara salah satu anggota masing-masing tim jika perlu yang diputuskan lewat Hantei.

Untuk setiap pasangan tim yang dibandingkan, kriterianya harus dipertimbangkan dari awal daftar.

 

 

    Kriteria penentuan pemenang suatu pertandingan beregu dengan menggunakan sistem penyisihan biasa

 

    Tim yang menang adalah tim dengan kemenangan terbanyak dalam pertarungan termasuk yang dimenangkan oleh SENSHU. Jika kedua tim memiliki jumlah kemenangan yang sama, maka yang menang adalah yang memiliki nilai terbanyak, dengan memperhitungkan kemenangan dan kekalahan.

 

    Jika kedua tim mempunyai jumlah kemenangan dan nilai yang sama, maka pertarungan tambahan akan dilakukan. Masing-masing tim boleh mengajukan salah satu peserta dari tim mereka untuk bertarung pada pertandingan tambahan, terlepas dari apakah peserta tersebut sudah bertarung dalam pertarungan sebelumnya di antara kedua tim.


    Jika pertandingan tambahan tidak menghasilkan pemenang berdasarkan keunggulan nilai, dan tidak ada satu pun peserta yang menerima SENSHU, maka pertandingan tambahan akan ditentukan berdasarkan HANTEI dengan prosedur yang sama seperti pada pertandingan perorangan. Hasil HANTEI pada babak tambahan selanjutnya juga akan menentukan hasil pertandingan tersebut.

 

    Dalam pertandingan beregu ketika sebuah tim telah memperoleh cukup kemenangan atau mencetak nilai yang cukup untuk menjadi pemenang, maka pertandingan dinyatakan selesai, dan tidak ada pertandingan selanjutnya yang akan dilakukan, kecuali dalam sistem Round-robin dimana semua babak pertarungan harus diselesaikan.

 

    Dalam pertandingan beregu, jika ada anggota tim yang didiskualifikasi (HANSOKU atau SHIKKAKU), berapapun nilainya pada pertarungan tersebut akan menjadi nol dan nilai lawan akan ditetapkan sebesar delapan angka.

 

 

    Pencatatan nilai

 

3

Ippon

Nilai Tiga Angka

2

Waza-Ari

Nilai Dua Angka

1

Yuko

Nilai Satu Angka

 

Senshu

Mendapatkan nilai lebih dulu tanpa perlawanan

 

Kachi

Menang

X

Make

Kalah

 

Hikiwake

Seri

1C

CHUI (dilakukan pertama kali)

Peringatan ke 1

2C

CHUI (dilakukan kedua kali)

Peringatan ke 2

3C

CHUI (dilakukan ketiga kali)

Peringatan ke 3

HC

HANSOKU CHUI

Peringatan sebelum diskualifikasi

H

HANSOKU

Diskualifikasi dari pertarungan

S

SHIKKAKU

Diskualifikasi dari kejuaraan



 PASAL 13 : PROTES RESMI                                                                                                                     

 

    Ketentuan umum

 

    Tidak seorang pun boleh memprotes keputusan kepada anggota panel wasit juri.

 

    Jika prosedur panel wasit juri tampak bertentangan dengan peraturan, Coach atau perwakilan resmi adalah satu-satunya yang diijinkan untuk melakukan protes.

 

    Protes akan berbentuk laporan tertulis yang disampaikan segera setelah pertarungan di mana protes itu dilakukan. Pengecualian satu-satunya adalah ketika protes menyangkut kesalahan administrasi.

 

    Setiap protes tentang penerapan aturan tidak boleh menghambat jalannya pertarungan dan keinginan untuk protes harus disampaikan oleh Coach atau perwakilan resmi segera setelah pertarungan berakhir.

 

    Jika protes melibatkan peserta dalam kategori yang sedang berlangsung, maka babak selanjutnya yang melibatkan peserta harus ditunda hingga keputusan banding ditetapkan.

 

    Coach atau perwakilan resmi akan meminta formulir protes resmi dari Manajer Tatami dan Coach atau perwakilan resmi diharapkan menyelesaikan, menandatangani dan mengirimkannya kembali ke Manajer Tatami dengan biaya yang sesuai tanpa penundaan.

 

    Kegagalan Coach atau perwakilan resmi untuk menyampaikan protes secara tepat waktu dapat menyebabkan penolakan jika penundaan waktu tersebut menurut pendapat Juri Banding tanpa alasan yang masuk akal dan menghambat perkembangan kejuaraan.

 

    Manajer Tatami akan melengkapi informasi mengenai para petugas yang terlibat dalam kasus tersebut dan segera menyerahkan formulir protes yang telah diisi kepada perwakilan Juri Banding. Juri Banding tanpa penundaan akan meninjau kondisi yang mengarah pada keputusan yang diprotes. Setelah mempertimbangkan semua fakta yang tersedia mereka akan membuat sebuah laporan yang akan memiliki keabsahan untuk mengambil tindakan yang mungkin diperlukan. Protes akan ditinjau oleh Juri Banding dan sebagai bagian dari peninjauan ini anggota Juri Banding akan mempelajari bukti yang tersedia untuk mendukung protes tersebut.

 

    Protes juga boleh langsung diputuskan dan diumumkan kepada Juri Banding oleh Ketua Komisi Wasit atau Pimpinan Wasit pada kejuaraan tersebut, dalam hal ini pembayaran biaya protes tidak diberlakukan.

 

    Jika terjadi kesalahan administrasi selama suatu pertarungan berlangsung, Coach dapat langsung memberi tahu Manajer Tatami. Kemudian Manajer Tatami akan memberi tahu Pimpinan Wasit.

 

    Protes harus menyebutkan nama dan negara peserta dan rincian yang tepat dari apa yang diprotes. Informasi para petugas yang terlibat dilengkapi oleh Manajer Tatami. Tuntutan yang bersifat umum tentang standar keseluruhan tidak akan diterima sebagai protes yang sah. Beban pembuktian keabsahan protes berada pada pihak pengadu. Protes harus diserahkan kepada perwakilan Juri Banding oleh Manajer Tatami. Pada waktunya Juri Banding akan mempelajari keadaan yang mengarah pada keputusan yang diprotes.

 

    Pihak yang mengajukan protes harus menyetor biaya protes yang disetujui oleh Komisi Eksekutif WKF, dan harus diajukan bersamaan dengan formulir protes kepada Manajer Tatami yang akan menyerahkannya kepada perwakilan Juri Banding.


    Protes tertulis harus diselesaikan beserta penyerahan biaya protes dalam waktu 5 menit setelah pengajuan protes.

 

    Keputusan Juri Banding bersifat final dan hanya dapat dibatalkan oleh keputusan Komisi Eksekutif atas permintaan Presiden WKF.

 

    Juri Banding tidak boleh menjatuhkan sanksi atau hukuman. Fungsi mereka adalah untuk menilai manfaat protes untuk memulai tindakan yang diperlukan dari Komisi Wasit & panitia pelaksana untuk mengambil tindakan yang memperbaiki prosedur Wasit yang ditemukan bertentangan dengan peraturan.

 

 

Komposisi Juri Banding

 

    Juri Banding adalah perwakilan dari 3 Wasit senior yang ditunjuk oleh Komisi Wasit atau Pimpinan Wasit , tidak dibolehkan 2 anggota berasal dari federasi nasional yang sama. Mereka akan diberi nomor dari 1 sampai 3.

 

    Komisi Wasit juga harus menunjuk tiga orang anggota cadangan dengan diberi nomor dari 4 sampai 6 yang diatur sedemikian rupa guna dapat menggantikan Juri Banding yang sudah ditunjuk bila terjadi situasi konflik kepentingan, dimana anggota Juri Banding memiliki kesamaan kebangsaan atau hubungan kekeluargaan karena pertalian darah atau perkawinan dengan semua pihak yang terlibat, atau potensi konflik kepentingan dalam insiden yang diprotes, termasuk semua anggota panel wasit juri yang terlibat dalam kasus tersebut.

 

 

    Proses Evaluasi Banding

 

    Manajer Tatami yang menerima protes bertanggung jawab untuk mengumpulkan Juri Banding dan menyetorkan uang protes ke WKF untuk setiap protes yang ditolak.

 

    Juri Banding akan segera melakukan pemeriksaan dan penyelidikan yang dianggap perlu untuk mengesahkan hasil protes.

 

    Jika ulasan video digunakan, Juri Banding dapat meminta untuk memeriksa rekaman video kejadian tersebut sebelum memberikan putusan.

 

    Masing-masing dari ketiga anggota Juri Banding wajib memberikan keputusannya mengenai sah atau tidaknya protes tersebut. Abstain tidak dapat diterima.

 

    Protes Ditolak dan Diterima

 

    Juri Banding akan menunjuk salah seorang angotanya untuk menyampaikan kepada pihak yang memprotes bahwa protes telah ditolak, diikuti dengan menuliskan kata DITOLAK, pada formulir asli, dan harus ditandatangani oleh semua anggota Juri Banding.

 

    Jika protes diterima, Juri Banding akan meneruskan kepada Panitia Pelaksana dan Pimpinan Wasit untuk mengambil langkah-langkah yang praktis untuk menormalisir keadaan, termasuk kemungkinan :

·   Mengubah hasil keputusan sebelumnya yang berlawanan dengan peraturan.

·   Mengubah hasil dari pertandingan di dalam bagan pada saat sebelum terjadinya peristiwa.

·   Mengulangi pertandingan yang menyebabkan terjadinya peristiwa.

·   Membuat rekomendasi kepada Komisi Wasit yang menyatakan bahwa Panel Wasit yang terlibat sudah dievaluasi untuk dikoreksi atau diberi sanksi.


    Merupakan tanggungjawab dari Juri Banding untuk mengambil keputusan yang bijaksana dengan cara yang tepat bagi tindakan yang akan mengganggu jalannya pertandingan. Mengulangi pertarungan adalah pilihan akhir untuk keamanan dan mendapatkan hasil yang adil.

 

    Juri Banding akan menunjuk satu dari anggotanya yang akan menyampaikan kepada pihak yang mengajukan protes bahwa protes diterima, dan menuliskan kata DITERIMA pada formulir asli, yang ditandatangani oleh masing-masing Juri Banding, uang jaminan yang didepositkan sebelumnya akan dikembalikan oleh bendahara pada yang mengajukan protes, dan dokumen protes akan diteruskan kepada Pimpinan Wasit.

 

 

    Laporan Kasus

 

    Selain menangani kasus seperti yang diuraikan diatas, Juri Banding akan melakukan pertemuan ulang dan menguraikan laporan peristiwa yang diprotes, yang menjelaskan tentang penemuan-penemuan mereka, dan menyampaikan alasan - alasan kenapa protes diterima atau ditolak.

 

    Laporan harus ditandatangani oleh ketiga anggota Juri Banding dan diserahkan kepada Panitia Pelaksana dan Pimpinan Wasit.

 

 

 

 PASAL 14 : PERMINTAAN ULASAN VIDEO ( VIDEO REVIEW )                                                          

 

 

    Dalam Kejuaraan Dunia WKF, Premier League, Olimpiade, Olimpiade Remaja, kejuaraan tingkat dunia, kejuaraan tingkat benua, dan kegiatan multi cabang olahraga resmi lainnya penggunaan Video Review pertandingan diwajibkan. Penggunaan Video Review juga disarankan untuk kejuaraan lain jika hal tsb memungkinkan.

 

    Video Review dimulai ketika seorang Coach mengangkat kartunya (secara manual atau dengan perangkat elektronik sebagaimana berlaku) untuk menandakan bahwa nilai pesertanya terlewatkan oleh para juri. Permintaan Video Review harus diajukan ketika menurut pendapat Coach telah terjadi nilai. Jika seorang Coach menekan tombol joystick dan kemudian segera membatalkannya, prosedur tidak akan dihentikan dan Video Review akan dilakukan sebagaimana mestinya.

 

    Jika peserta menginginkan Coach meminta Video Review, harus dilakukan secara diam-diam tanpa mengganggu jalannya pertandingan.

 

    Video Review dapat diminta segera oleh Coach dalam kasus di mana para juri memberikan nilai yang lebih rendah dari pendapat Coach.

 

    Para Pengawas Video Review hanya dapat memberikan nilai jika mereka berdua setuju bahwa peserta yang mengajukan permintaan memiliki nilai yang sah, yaitu nilai sebelum atau bersamaan dengan peserta lain.

 

    Pengecualian dari butir di atas adalah ketika tidak ada peserta yang diberikan nilai oleh para Juri di sudut dan hanya salah satu Coach yang meminta Video Review, sementara Coach lain tidak memiliki kartu atau tidak menginginkan permintaan Video Review dalam hal ini hanya tehnik peserta yang dimintai Video Review akan dipertimbangkan untuk penilaian.


    Yang akan dievaluasi adalah 6 detik terakhir sebelum pertarungan dihentikan untuk permintaan Video Review, tetapi waktu tambahan dapat saja ditambahkan jika dianggap perlu untuk membuat keputusan sebaik mungkin. Urutan potongan video harus diulas dengan kecepatan normal tetapi selain itu dapat dilihat dalam gerakan lambat atau zoom. Pengamatan pertama-tama harus selalu dilakukan dengan kecepatan normal, meskipun selanjutnya gerakan lambat dapat digunakan untuk menentukan detailnya.

 

    Jika Video Review menunjukkan bahwa peserta melakukan lebih dari satu tehnik yang semuanya menghasilkan nilai dalam situasi saling serang dengan lawannya, maka nilai yang tertinggi yang harus diberikan.

 

    Jika kedua Coach meminta Video Review pada saat yang bersamaan, para Pengawas Video Review hanya dapat memberikan nilai kepada siapa pun yang dianggap menghasilkan nilai lebih dulu. Satu-satunya pengecualian adalah tehnik serangan beruntun yang dilakukan bersamaan oleh kedua peserta dimana semuanya menghasilkan nilai maka kedua peserta akan diberikan nilai.

 

    Jika salah satu Coach mengangkat kartu untuk Video Review dan Coach lainnya juga mengangkat dalam jarak waktu yang bersamaan, maka Coach kedua harus mengangkat kartunya sebelum proses dimulai agar tidak kehilangan haknya untuk meminta Video Review untuk situasi tersebut. Proses Video Review dianggap dimulai saat Wasit membuat gestur.

 

    Jika permohonan Video Review dinyatakan sah, kartu merah atau biru, dengan nomor 3 untuk IPPON, 2 untuk WAZA ARI atau 1 untuk YUKO akan ditunjukkan. Wasit kemudian akan memberikan nilai dengan cara biasa. Jika permintaan dianggap tidak sah, Coach akan kehilangan hak untuk mengajukan permintaan Video Review lagi untuk sisa pertarungan.


 

    Para Pengawas Video Review tidak boleh mengesampingkan keputusan apa pun dari juri yang ada di sudut kecuali SENSHU.

 

    Jika para Pengawas Video Review tidak dapat mengamati tehnik karena sudut kamera, dia akan memberi isyarat dengan melakukan isyarat untuk MIENAI dan kartu Coach akan dikembalikan lagi. Jika terjadi masalah tehnis (kerusakan listrik, kamera, atau komputer, dll.) yang tidak memungkinkan untuk menganalisa video dan mengambil keputusan, prosedur yang sama (MIENAI) juga akan berlaku, dan kartu Coach akan dikembalikan lagi.

 

    Jika seorang Coach meminta Video Review, tetapi menurut pendapat Wasit tehniknya tidak terkontrol atau terlalu keras, peringatan atau hukuman harus diterapkan, dan kartu Coach akan dikembalikan lagi.

 

    Setelah WAKARETE diteriakkan oleh Wasit maka Coach tidak mempunyai kesempatan untuk membuat Video Review, kecuali tehnik tersebut terjadi sebelum kata WAKARETE diteriakkan.

 

    Coach tetap berkewajiban untuk memprotes jika kartu Video Review tidak dikembalikan jika memang sesuai aturan ia masih berhak atas kartu itu , dan kartu itu harus dikembalikan

oleh Manajer Tatami.


    Tabel berikut menentukan kartu Video Review yang diperbolehkan per fase untuk acara WKF :

 

FASE 1 - KEJUARAAN DUNIA PERORANGAN

KEJUARAAN DUNIA BEREGU

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk grup dengan 3-4 peserta dalam fase grup.

Seorang Coach hanya boleh menggunakan 1 kartu VR di tiap pertarungan.

- Coach akan memiliki 2 kartu VR untuk grup dengan 5-6 peserta dalam fase grup.

Beregu Putra :

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk putaran 1 pada fase penyisihan (24 grup).

- Coach akan memiliki 3 kartu VR pada tiap babak untuk fase grup.

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk babak kualifikasi pada fase penyisihan.

- Coach akan memiliki 3 kartu VR untuk babak semi final.

FASE 2 - KEJUARAAN DUNIA PERORANGAN & PREMIER LEAGUE

- Coach akan memiliki 3 kartu VR untuk babak perebutan medali.

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk fase grup.

Beregu Putri :

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk babak perempat final.

- Coach akan memiliki 2 kartu VR pada tiap babak untuk fase grup.

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk babak semi final.

- Coach akan memiliki 2 kartu VR untuk babak semi final.

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk babak perebutan medali.

- Coach akan memiliki 2 kartu VR untuk babak perebutan medali.

PENYISIHAN DENGAN REPECHAGE PERTANDINGAN PERORANGAN

PENYISIHAN DENGAN REPECHAGE PERTANDINGAN BEREGU

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk babak penyisihan.

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk tiap peserta pada babak penyisihan.

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk babak semi final.

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk tiap peserta pada babak semi final.

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk babak Repechage.

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk tiap peserta pada babak Repechage.

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk babak perebutan medali.

- Coach akan memiliki 1 kartu VR untuk tiap peserta pada babak perebutan medali.

Hanya satu kartu VR dapat digunakan dalam tiap pertarungan perorangan

 

 

 

 PASAL 15 : WEWENANG DAN TUGAS DARI PARA PETUGAS PERTANDINGAN                            

 

 

    Pimpinan Wasit dan Komisi Wasit

    Wewenang dan tugas Pimpinan Wasit dan Komisi Wasit adalah sebagai berikut :

1)    Memastikan persiapan yang benar untuk setiap kejuaraan yang ditugaskan dengan cara berkonsultasi dengan panitia pelaksana dalam kaitan terhadap pengaturan area pertandingan, kesiapan semua peralatan, fasilitas yang diperlukan pelaksanaan pertandingan, pelaksanaan dan pengawasan pertandingan, persiapan keselamatan, keamanan dan lain sebagainya.

2)    Menunjuk dan menugaskan para Manajer Tatami dan para Asisten Manajer Tatami pada area / wilayah masing - masing, bertindak dan mengambil tindakan yang mungkin diperlukan dengan laporan dari para Manajer Tatami.

3)    Mengawasi dan mengkoordinasi kinerja keseluruhan dari petugas perwasitan.

4)    Mengajukan petugas pengganti bila diperlukan.

5)    Memeriksa dan membuat keputusan akhir pada masalah tehnis alami yang mungkin muncul saat pertandingan dan untuk hal - hal yang belum ditentukan dalam peraturan.

6)    Untuk menunjuk Juri Banding dalam kejuaraan.

 

    Manajer Tatami dan Asisten Manajer Tatami

  Wewenang dan tugas Manajer Tatami beserta para Asisten Manajer Tatami adalah sebagai berikut :

1)   Untuk mendelegasikan, menunjuk, dan mengawasi Wasit dan Juri, untuk semua pertarungan dan babak di area yang berada di bawah pengawasan mereka.

2)   Mengawasi kinerja dari Wasit dan Juri di area mereka dan memastikan bahwa petugas yang ditunjuk mampu melaksanakan tugas yang diberikan.

3)   Mengawasi KANSA yang menghentikan pertarungan untuk menginstruksikan Wasit tentang adanya pelanggaran terhadap peraturan.

4)    Menyiapkan laporan tertulis harian tentang kinerja dari setiap petugas yang berada di bawah pengawasannya serta rekomendasi ; jika dibutuhkan ; pada Komisi Wasit.

5)    Menunjuk dua orang Wasit dengan kualifikasi Wasit A WKF untuk bertindak sebagai Pengawas Video Review (Video Review Supervisor).


    Wasit

    Wewenang Wasit adalah sebagai berikut :

1)   Wasit (“SHUSHIN”) berwenang untuk memimpin pertandingan termasuk pengumuman memulai, menunda dan mengakhiri pertarungan atau pertandingan.

2)  Wasit harus memberikan semua perintah dan membuat semua pengumuman.

3)  Memberikan nilai berdasarkan keputusan para Juri.

4)  Untuk menghentikan pertarungan ketika seorang peserta telah diketahui cedera, sakit atau tidak mampu untuk melanjutkan pertarungan.

5)  Menghentikan pertarungan ketika menurut pendapat Wasit telah terjadi pelanggaran atau untuk memastikan keselamatan peserta.

6)  Memanggil para Juri untuk berembuk (FUKUSHIN SHUGO) bila menurut pendapat Wasit dianggap perlu untuk memberikan SHIKKAKU, menerapkan aturan 10 detik, jika dokter ingin menghentikan pertarungan, atau jika ingin langsung memberikan HANSOKU.

7)  Untuk menunjukkan pelanggaran yang terjadi dan memberikan peringatan dan hukuman seperti yang ditentukan oleh peraturan.

8)  Menjelaskan bila perlu kepada Manajer Tatami, Komisi Wasit, atau Juri Banding tentang dasar pemberian keputusan.

9)  Mengumumkan dan memulai pertandingan tambahan jika diperlukan dalam pertandingan beregu.

10)  Memimpin pemungutan suara dalam Hantei, termasuk pilihannya sendiri sekaligus mengumumkan hasilnya.

11)  Untuk mengumumkan pemenang.

12)  Wewenang dari Wasit tidak terbatas pada area pertandingan, tapi juga pada seluruh perimeter area pertandingan termasuk mengendalikan perilaku Coach, peserta lain, atau pihak lain yang merupakan pendukung peserta, yang hadir di sekitar area pertandingan.

 

 

    Juri

    Wewenang para Juri (FUKUSHIN) adalah sebagai berikut:

1)  Memberi sinyal untuk nilai yang dicetak atas inisiatif sendiri.

2)  Menggunakan hak untuk memilih terhadap keputusan yang akan diambil.

3)  Memberi tahu Wasit tentang kemungkinan diskualifikasi jika dipanggil saat FUKUSHIN SHUGO.

 

    Para Juri harus dengan hati-hati mengamati tindakan para peserta dan memberi sinyal pendapat kepada Wasit ketika nilai telah terpantau.

 

 

    Pengawas Pertandingan (KANSA)

 

    Pengawas Pertandingan (KANSA) akan membantu Manajer Tatami dengan mengawasi pertarungan atau pertandingan yang sedang berlangsung. Apabila keputusan Wasit dan atau Juri tidak sesuai dengan Peraturan Pertandingan, Kansa akan segera memberi sinyal dengan meniup peluitnya.

 

    Catatan pertandingan yang disimpan akan menjadi catatan resmi dengan persetujuan Kansa.

 

    Sebelum pertandingan dimulai, Pengawas Pertandingan akan memastikan bahwa perlengkapan & Karate-gi yang digunakan peserta sudah sesuai peraturan pertandingan WKF. Meskipun Asisten Kansa sudah memeriksa hal tsb sebelum penghormatan awal tiap kelas dilakukan namun Pengawas Pertandingan tetap yang bertanggungjawab untuk memastikan bahwa perlengkapan sesuai dengan peraturan sebelum tiap pertarungan dimulai. Pengawas Pertandingan tidak ikut berputar dalam pertandingan Kumite beregu. Dalam kejuaraan dimana Asisten Kansa tidak digunakan, adalah tanggung jawab Kansa untuk memastikan bahwa peralatan sesuai dengan peraturan sebelum tiap pertarungan dimulai.


    Dalam situasi berikut ini Kansa akan membunyikan peluitnya :

1)  Wasit lupa menyatakan Senshu.

2)  Wasit lupa membatalkan Senshu.

3)  Wasit memberikan nilai pada peserta yang tidak berhak.

4)  Wasit memberikan peringatan / hukuman pada peserta yang tidak berhak.

5)  Wasit memberikan nilai pada seorang peserta dan memberikan peringatan melebih – lebihkan cedera pada lawannya.

6)  Wasit memberikan nilai pada seorang peserta dan memberikan MUBOBI kepada yang lain.

7)  Wasit memberikan nilai untuk tehnik yang dilakukan setelah YAME atau setelah waktu habis.

8)  Wasit memberikan nilai yang dibuat oleh peserta saat ia berada di luar Tatami.

9)  Wasit memberikan peringatan atau hukuman untuk passivity selama Ato Shibaraku.

10)  Wasit memberikan peringatan atau hukuman yang salah selama Ato Shibaraku.

11)  Wasit tidak menghentikan pertarungan saat ada dua juri atau lebih yang memberi sinyal nilai.

12)  Wasit tidak menghentikan pertandingan ketika Video Review diminta oleh Coach.

13)  Wasit tidak mengikuti mayoritas nilai yang ditunjukkan oleh para juri.

14)  Wasit tidak memanggil dokter dalam kasus 10 detik.

15)  Wasit melakukan Hantei / Hikiwake padahal ada Senshu.

16)  Juri memegang bendera atau alat elektronik di tangan yang salah.

17)   Monitor nilai tidak menampilkan informasi yang benar.

18)   Coach mengajukan Video Review setelah Yame atau setelah waktu pertarungan habis.

19)   Wasit tidak melihat saat suatu Jogai terjadi.

20)   Untuk situasi tak terduga lainnya yang secara wajar mengharuskan pertandingan dihentikan.

21)  Dalam hal Kansa ragu dengan suatu keputusan, dia berhak memeriksa rekaman video resmi yang dimiliki panitia.

 

    Dalam situasi berikut Kansa tidak boleh terlibat / mempengaruhi terhadap keputusan Panel :

1)  Juri tidak memberikan sinyal untuk nilai.

2)  Kansa tidak memiliki hak untuk memilih atau wewenang dalam hal penentuan keputusan seperti apakah sebuah nilai bisa dianggap sah atau tidak , kecuali telah terjadi kesalahan dalam penerapan peraturan.

 

 

    Pengawas Nilai

 

    Pengawas Nilai akan membuat catatan tersendiri untuk nilai yang diberikan oleh Wasit dan pada saat bersamaan mengawasi para pencatat waktu dan pencatat nilai yang ditunjuk.

 

    Apabila Wasit tidak mendengar suara bel waktu berakhirnya pertarungan, maka Pengawas Nilai akan meniup peluitnya, bukan KANSA.


 PASAL 16 : KELAYAKAN UNTUK BERTANDING                                                                                   

 

    Usia

 

    Pembagian kategori usia ditentukan oleh usia peserta pada hari pertama kejuaraan tersebut.

 

    Pada kategori Kumite Senior, peserta harus berusia 18 tahun.

 

    Peserta kategori Under 21 harus berusia 18, 19 atau 20 tahun, kategori Junior harus berusia 16 atau 17 tahun, kategori Kadet harus berusia 14 atau 15 tahun, dan kategori Under 14 harus berusia 12 & 13 tahun.

 

 

    Kuota Federasi Nasional Per Kegiatan

 

    Setiap Federasi Nasional pada Kejuaraan Dunia Kadet, Junior, U21, Kejuaraan Dunia Senior Perorangan - Fase Akhir dan Kejuaraan Dunia Senior Beregu dibatasi untuk 1 peserta per kategori.

 

    Batasan khusus mungkin diberlakukan pada Kejuaraan Dunia Senior Perorangan - Fase Kualifikasi. Jika Federasi Nasional sudah memiliki atlet yang memenuhi syarat dalam kategori Kejuaraan Dunia Senior Perorangan - Fase Akhir, mereka tidak boleh mendaftarkan atlet lain untuk kategori yang sama di Kejuaraan Dunia Perorangan - Fase Kualifikasi.

 

    Kegiatan Karate 1 adalah kejuaraan terbuka dimana semua anggota WKF diperbolehkan untuk berpartisipasi tanpa batasan 1 peserta per Federasi Nasional. Meskipun demikian, peserta harus menjadi anggota Federasi Nasional yang diakui oleh WKF.

 

    Kegiatan multi-event seperti ANOC-Beach Games, Kejuaraan Dunia, Olimpiade, dsb. boleh menerapkan kriteria lain yang akan ditentukan dalam sistem kualifikasi masing-masing.

 

 

    Kewarganegaraan

 

    Dengan pengecualian berikut, hanya warga negara suatu negara yang boleh ambil bagian dalam Kejuaraan Dunia dan kegiatan resmi WKF yang mewakili negaranya.

 

    Sebagai aturan umum, seorang peserta yang telah mewakili satu negara di ajang resmi WKF atau Kejuaraan Dunia tidak dapat mewakili negara lain di ajang resmi WKF atau Kejuaraan Dunia.

 

    Namun demikian, jika seorang peserta yang ikut serta dalam salah satu kegiatan tersebut memperoleh kewarganegaraan dari pasangannya, maka ia boleh mewakili negara pasangannya.

 

    Peserta yang memiliki kewarganegaraan ganda (yaitu yang satu berdasarkan hukum suatu negara, yang lainnya berdasarkan hukum negara lain) hanya boleh mewakili satu negara sesuai pilihan yang dipilih oleh peserta tersebut. Jika telah mewakili kedua negara, maka persetujuan Komisi Eksekutif WKF akan diperlukan untuk perubahan lebih lanjut, menyusul permintaan tertulis yang beralasan dari Federasi Nasional terkait kepada Presiden WKF.

 

    Seorang peserta boleh mewakili negara kelahirannya dan dimana peserta tersebut menjadi warga negaranya, kecuali jika ia memilih untuk mengambil kewarganegaraan ayah atau ibunya.

 

    Seorang peserta yang dinaturalisasi (atau seseorang yang telah mengubah kewarganegaraannya melalui proses hukum naturalisasi) tidak boleh berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia mewakili negara barunya hingga tiga tahun setelah naturalisasinya. Jangka waktu setelah naturalisasi dapat dikurangi atau bahkan dibatalkan dengan persetujuan kedua Federasi Nasional terkait dan persetujuan akhir dari Komisi Eksekutif WKF.


    Jika suatu negara bagian, provinsi atau protektorat suatu negara, suatu negara atau bekas koloni yang memperoleh kemerdekaan atau suatu negara yang tergabung dalam negara lain karena perubahan perbatasan, atau jika ada Federasi Nasional baru yang diakui oleh WKF, maka peserta boleh melanjutkan untuk mewakili negara di mana dia berada atau dimana dia tercatat. Namun dia boleh memilih untuk mewakili negara barunya atau Federasi Nasional barunya di Kejuaraan Dunia.

 

    Apabila WKF telah mengakui lebih dari 1 (satu) Federasi Nasional yang anggotanya memiliki paspor nasional yang sama (yaitu untuk suatu negara dan protektoratnya dengan badan olahraga nasional yang terpisah), peserta hanya boleh bertanding untuk Federasi Nasional dimana ia bertempat tinggal, dengan syarat belum pernah bertanding untuk Federasi Nasional lainnya di kegiatan resmi WKF.

 

    Untuk dapat melakukan perpindahan ke Federasi Nasional lain dimana warga negaranya memiliki paspor yang sama, cukup dengan kesepakatan antara 2 (dua) Federasi Nasional yang terlibat untuk mengkonfirmasi setiap perubahan pada WKF mengenai status peserta. Jika terjadi perbedaan pendapat di antara Federasi Nasional, perubahan apa pun harus mendapat persetujuan dari Komisi Eksekutif WKF. Dalam hal ini, peserta melalui Federasi Nasional yang bersangkutan harus membuktikan persetujuan WKF mengenai tempat tinggalnya di wilayah yang diatur oleh Federasi Nasional lainnya, jika tidak bisa maka hubungan dengan Federasi Nasional lain yang membuat perubahan tersebut yang akan diakui.

 

    Sekali peserta mewakili Federasi Nasional yang terlibat, maka persetujuan Komisi Eksekutif WKF akan diperlukan untuk perubahan lebih lanjut.

 

 

 

 PASAL 17 : PENERAPAN PERATURAN PADA KEGIATAN DI LUAR PROGRAM RESMI WKF        

 

Federasi Nasional dapat mengubah aturan ini untuk tujuan pertandingan nasional atau pertandingan lain yang tidak termasuk dalam program resmi WKF selama tidak ada perubahan yang dilakukan terhadap aturan yang berkaitan dengan keselamatan peserta, penilaian, perilaku yang dilarang, peringatan & hukuman, cedera dan kecelakaan di pertandingan, atau kriteria keputusan.

 

 

 

 PASAL 18 : HAL - HAL YANG TIDAK DIATUR SECARA KHUSUS DALAM PERATURAN                 

 

Dari waktu ke waktu, situasi dapat terjadi ketika peraturan tidak memberikan petunjuk khusus untuk penyelesaian suatu masalah. Dalam kasus seperti ini, ketika hal ini terjadi dalam kejuaraan / selama suatu pertandingan, Pimpinan Wasit mempunyai wewenang untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menerapkan solusi analog terhadap kasus serupa yang ditemukan dalam peraturan dan / atau penilaian terbaiknya. Dalam kasus di mana suatu masalah perlu diselesaikan di luar kejuaraan, masalah tersebut harus disampaikan kepada Komisi Sport WKF untuk dikonsultasikan sebelum mengambil keputusan.


LAMPIRAN 1 : ISTILAH

 

 

 

SHOBU HAJIME

 

Memulai jalannya pertarungan

 

Setelah     menyerukan,     Wasit     melangkah mundur.

 

ATO SHIBARAKU

 

Sedikit waktu tersisa

 

Suatu isyarat akan diberikan oleh Pencatat Waktu yang menyatakan sisa waktu 15 detik sebelum pertarungan akan berakhir dan Wasit akan akan mengumumkan

"Ato Shibaraku”.

 

YAME

 

Berhenti

 

Perintah untuk berhenti dan menghentikan pertarungan. Pada saat Wasit menyerukan hal tersebut, Wasit membuat suatu gerakan seperti memotong ke arah bawah dengan tangannya.

 

MOTO NO ICHI

 

Posisi Semula

 

Para peserta dan Wasit kembali ke posisi mereka semula.

 

TSUZUKETE

 

Bertarung

 

Dimulainya kembali perintah untuk bertarung setelah adanya kondisi yang mengharuskan Wasit menyebutkan aba aba Wakarete , atau ketika kedua peserta terlihat dalam kondisi pasifitas atau keduanya tidak menunjukkan     inisiatif          apapun untuk memperoleh nilai.

 

TSUZUKETE HAJIME

 

Memulai pertarungan Kembali

 

Ketika Wasit mengatakan                             " Tsuzukete", dan berdiri diantara peserta, Wasit membentangkan tangannya dengan telapak tangannya mengarah pada para peserta. Ketika Wasit mengatakan "Hajime" maka Wasit akan memutar telapak tangan dan mengarahkan lurus ke depan lalu segera melangkah mundur.

FUKUSHIN SHUGO

Para Juri dipanggil

Wasit memanggil para Juri untuk berembuk

 

HANTEI

 

Keputusan

 

Wasit akan meminta keputusan pada saat akhir pertandingan seri setelah melalui perpanjangan waktu. Wasit akan meniup pendek peluit, Juri akan memberikan pilihan mereka melalui isyarat bendera dan Wasit menandai keputusannya dengan menaikkan tangan (isyarat NO KACHI).


 

HIKIWAKE

 

Seri

 

Dalam suatu kondisi seri, Wasit menyilangkan tangannya dengan telapak menghadap ke bawah lalu membukanya kembali dengan telapak tangan menghadap ke depan.

 

AKA (AO) NO KACHI

 

Merah (Biru) menang

 

Wasit menaikkan tangannya 45     derajat ke atas kepada sisi pemenang.

 

AKA (AO) IPPON

 

Merah (Biru) menghasilkan tiga angka

 

Wasit menaikkan tangannya 45 derajat ke atas kepada sisi peserta yang menghasilkan nilai.

 

AKA (AO) WAZA-ARI

 

Merah (Biru) menghasilkan dua angka

 

Wasit membentangkan tangannya sejajar bahu kepada sisi peserta yang menghasilkan nilai.

 

AKA (AO) YUKO

 

Merah (Biru) menghasilkan satu angka

 

Wasit menurunkan tangannya 45 derajat ke bawah kepada sisi peserta yang menghasilkan nilai.

 

CHUI

 

Peringatan

 

Wasit menunjukkan isyarat untuk jenis pelanggaran terhadap pelaku diikuti dengan menunjukkan 1 sampai 3 jari tergantung pada apakah ini peringatan 1, 2 atau 3.

 

HANSOKU-CHUI

 

Peringatan untuk diskualifikasi

 

Wasit menunjukkan isyarat untuk jenis pelanggaran terhadap pelaku diikuti dengan mengarahkan telunjuknya lurus ke arah sabuk peserta yang melakukan pelanggaran.

 

HANSOKU

 

Diskualifikasi

 

Wasit menunjukkan isyarat untuk jenis pelanggaran terhadap pelaku diikuti dengan mengarahkan telunjuknya ke arah wajah peserta yang melakukan pelanggaran , kemudian melakukan isyarat NO KACHI pada lawannya.

 

JOGAI

 

Keluar dari area pertandingan yang tidak disebabkan oleh lawan

 

Wasit menunjukkan jari telunjuknya ke arah bawah keluar arena pada sisi pelaku lalu dilanjutkan dengan pemberian jenis peringatan atau hukuman yang sesuai.


 

SENSHU

 

Lebih dulu mendapat nilai dalam kesempatan pertama tanpa ada perlawanan dari lawan

 

Setelah memberikan nilai seperti gestur biasa, Wasit akan menyebutkan “Aka / Ao Senshu” sembari menekuk tangan dengan telapak terbuka ke arah peserta yang memperoleh. Punggung telapak tangan menghadap ke arah luar Wasit.

 

SHIKKAKU

 

Diskualifikasi dari kejuaraan

 

Wasit akan mengarahkan telunjuknya 45 derajat ke arah atas peserta yang melakukan pelanggaran kemudian mengarahkan tangannya menunjuk keluar sambil mengatakan AKA (AO) SHIKKAKU. Selanjutnya Wasit akan mengumumkan kemenangan untuk lawan.

 

TORIMASEN

 

Pembatalan

 

Nilai atau keputusan dianulir / dibatalkan. Wasit Kumite menyilangkan kedua tangannya kemudian membuat suatu gerakan memotong dengan telapak tangan mengarah ke bawah.

 

KIKEN

 

Pernyataan diskualifikasi akibat ketidakhadiran

 

Wasit Kumite dengan jari telunjuknya menunjuk 45° ke arah bawah pada sisi matras dari peserta / tim yang menerima.

 

MUBOBI

 

Membahayakan diri sendiri

 

Wasit menyentuh mukanya kemudian memutar tepi tangan maju dan menggerakkannya berpindah-pindah untuk menunjukkan bahwa peserta telah membahayakan dirinya sendiri.

 

WAKARETE

 

Berpisah

 

Wasit melakukan gerak isyarat untuk memisahkan kedua peserta yang saling berpitingan atau berdiri mengadu dada dengan dada (pada posisi yang terlihat jelas oleh keduanya) dengan mengarahkan kedua telapak tangan lurus sejajar dada lalu menggerakkan kedua tangannya secara bersamaan ke arah samping kiri & kanan , dilakukan bersamaan dengan pengucapan perintah.

Kedua    peserta    menghentikan    aksi    dan berpisah sampai menerima perintah "Tsuzukete".


LAMPIRAN 2 : GERAK - ISYARAT DAN SINYAL BENDERA

 

 

MEMULAI DAN MENGHENTIKAN PERTARUNGAN

 

 

 

 

SHOMEN NI REI ( 1 /3 )

SHOMEN NI REI ( 2 /3 )

SHOMEN NI REI ( 3/ 3)

 

 

 

OTAGAI NI REI ( 1 /3 )

OTAGAI NI REI ( 2 /3 )

OTAGAI NI REI ( 3 /3 )

 

 

 

 

 

 

 

SHOBU HAJIME

MOTO NO ICHI

YAME ( 1 /2 )

YAME ( 2 /2 )


PENILAIAN DAN PEMBATALAN

 

 

 

 

YUKO ( 1 /2 )

YUKO ( 2 /2 )

WAZA ARI ( 1 /2 )

WAZA ARI ( 2/ 2)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IPPON ( 1 /2 )

IPPON ( 2 /2 )

SENSHU

TORIMASEN ( 1 )

TORIMASEN ( 2 )


PERINGATAN

 

 

 

 

 

TSUZUKETE ( 1 )

TSUZUKETE ( 2 )

WAKARETE ( 1 /2 )

WAKARETE ( 2 /2 )

 

 

 

 

 

PASSIVITY ( 1 /2 )

PASSIVITY ( 2/2 )

 

 

 

 

 

 

 

 

KONTAK KERAS

MELEBIH

LEBIHKAN CEDERA

BERPURA PURA CEDERA

JOGAI


MUBOBI

MENGHINDARI PERTARUNGAN

MENDORONG

MENARIK

 

 

 

 

 

 

SERANGAN TIDAK

TERKENDALI

SERANGAN

BERSAMAAN DENGAN SIKU

SERANGAN BERSAMAAN

DENGAN KEPALA`

SERANGAN BERSAMAAN

DENGAN LUTUT

 

 

 

 

 

 

BERBICARA KASAR

CHUI KE 1

CHUI KE 2

CHUI KE 3

 

 

HANSOKU CHUI ( 1 /2 )

HANSOKU CHUI ( 2/ 2)


KEPUTUSAN

 

 

 

 

 

 

 

FUKUSHIN SHUGO ( 1 /2 )

FUKUSHIN SHUGO

( 2/ 2)

AKA ( AO) KIKEN

HANTEI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HANSOKU (1 /2 )

HANSOKU (2 /2 )

SHIKKAKU (1 /3 )

SHIKKAKU (2 /3 )

SHIKKAKU (3 /3 )

 

 

 

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

 

 

 

 

 

 

HIKIWAKE ( 1 /2 )

HIKIWAKE ( 2/ 2)

AKA ( AO)

NO KACHI (1 /2 )

AKA ( AO)

NO KACHI ( 2/ 2)


SINYAL VIDEO REVIEW

 

 

 

 

 

 

VIDEO REVIEW ( 1 /4 )

VIDEO REVIEW ( 2 /4 )

VIDEO REVIEW ( 3 /4 )

VIDEO REVIEW ( 4 /4 )

 

 


 

MIENAI

 

 

 

 

 

 

 

ISYARAT BENDERA

 

 

 

POSISI  DUDUK

YUKO

WAZA ARI

IPPON


LAMPIRAN 3     JENIS PERTANDINGAN , USIA & KELOMPOK BERAT BADAN

 

 

 

Senior Putra

- 60 kg

Senior Putri

- 50 kg

Senior Putra

- 67 kg

Senior Putri

- 55 kg

Senior Putra

- 75 kg

Senior Putri

- 61 kg

Senior Putra

- 84 kg

Senior Putri

- 68 kg

Senior Putra

+ 84 kg

Senior Putri

+ 68 kg

 

U21 Putra

 

- 60 kg

 

U21 Putri

 

- 50 kg

U21 Putra

- 67 kg

U21 Putri

- 55 kg

U21 Putra

- 75 kg

U21 Putri

- 61 kg

U21 Putra

- 84 kg

U21 Putri

- 68 kg

U21 Putra

+ 84 kg

U21 Putri

+ 68 kg

 

Junior Putra

 

- 55 kg

 

Junior Putri

 

- 48 kg

Junior Putra

- 61 kg

Junior Putri

- 53 kg

Junior Putra

- 68 kg

Junior Putri

- 59 kg

Junior Putra

- 76 kg

Junior Putri

- 66 kg

Junior Putra

+ 76 kg

Junior Putri

+ 66 kg

 

Kadet Putra

 

- 52 kg

 

Kadet Putri

 

- 47 kg

Kadet Putra

- 57 kg

Kadet Putri

- 54 kg

Kadet Putra

- 63 kg

Kadet Putri

- 61 kg

Kadet Putra

- 70 kg

Kadet Putri

+ 61 kg

Kadet Putra

+ 70 kg

 

 

 

Pemula Putra

 

- 40 kg

 

Pemula Putri

 

- 42 kg

Pemula Putra

- 45 kg

Pemula Putri

- 47 kg

Pemula Putra

- 50 kg

Pemula Putri

- 52 kg

Pemula Putra

- 55 kg

Pemula Putri

+ 52 kg

Pemula Putra

+55 kg

 

 


LAMPIRAN 4     FORMULIR PROTES RESMI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

© AWe - 01/01/2024


LAMPIRAN 5     SISTEM DUA JURI (DITERAPKAN HANYA PADA YOUTH LEAGUE)

 

Prosedur untuk mewasiti Kumite hanya dengan dua juri di sudut :

 

1.   Saat menggunakan sistem dua juri di sudut , kedua Juri dan Wasit semuanya memiliki tanggung jawab bersama untuk nilai. Bendera digunakan oleh kedua Juri untuk memberi sinyal.

 

2.   Selain menunjukkan nilai, kedua Juri akan membantu Wasit dengan memberikan sinyal untuk Jogai, kontak berlebihan, dan sentuhan kulit untuk kategori yang melanggar peraturan, namun Wasit tetap bebas dalam menerapkan peringatan dan hukuman.

 

3.   Nilai diberikan jika dua Juri, atau satu Juri ditambah Wasit, menyetujui tehnik yang menghasilkan nilai.

 

4.   Agar mampu mencakup ketiga sudut pandang lainnya , Wasit tidak boleh memposisikan dirinya di sisi yang sama dengan kedua Juri.

 

5.   Para Coach harus ditempatkan di depan Wasit dan bukan di belakang.

 

6.   Wasit dapat menunjukkan dan meminta dukungan atas nilai yang dibuat di area dimana ia boleh bergerak. Dalam hal ini sinyal Wasit untuk Yuko, Waza-ari dan Ippon sama dengan aturan biasa, dengan pengecualian bahwa siku Wasit menyentuh badannya sambil menunjukkan sinyal masing-masing nilai. Setelah Wasit mendapat dukungan, sinyal saat memberikan nilai sama dengan aturan biasa.

 

7.   Jika salah satu Juri memberi sinyal nilai dan yang lainnya memberi peringatan atau hukuman , Wasit akan mengambil keputusan akhir dengan mendukung salah satu Juri.

 

8.   Jika dua Juri, atau satu Juri dan Wasit, menunjukkan nilai yang berbeda untuk peserta yang sama, yang lebih tinggi akan diberikan.

 

9.   Jika kedua Juri memberikan nilai untuk peserta yang berbeda, Wasit akan memberikan nilai bagi kedua peserta.

 

10.   Untuk kategori usia 14 hingga 16 tahun, sentuhan kulit hanya diperbolehkan untuk tendangan. Sentuhan kulit didefinisikan sebagai menyentuh target tanpa mentransfer energi ke kepala atau badan. Untuk peserta di bawah 14 tahun tidak diperbolehkan menyentuh kulit dengan tehnik ke arah Jodan.


SINYAL BENDERA TAMBAHAN UNTUK SISTEM DUA JURI

 

 

 

 

 

 

JOGAI

 

KONTAK

Mengetuk lantai dengan tangkai bendera

Menyilangkan bendera di depan wajah

 

 

 

 

 

 

TATA LETAK AREA PERTANDINGAN UNTUK SISTEM DUA JURI

 



LAMPIRAN 6 TABEL RINGKASAN KRITERIA PEMENANG DAN KEPUTUSAN SERI

 

KUMITE

PERORANGAN

BEREGU

Round-robin

Penyisihan

Round-robin

Penyisihan

 

Kriteria untuk memenangkan sebuah pertarungan antara 2 orang peserta

1. Yang lebih banyak memiliki

nilai

1. Yang lebih banyak memiliki

nilai

1. Yang lebih banyak memiliki

nilai

1. Yang lebih banyak memiliki

nilai

2. Yang memiliki Senshu

2. Yang memiliki Senshu

2. Yang memiliki Senshu

2. Yang memiliki Senshu

3. Yang lebih banyak memiliki

Ippon

3. Yang lebih banyak memiliki

Ippon

3. Yang lebih banyak memiliki

Ippon

3. Yang lebih banyak memiliki

Ippon

4. Yang lebih banyak memiliki

Waza-Ari

4. Yang lebih banyak memiliki

Waza-Ari

4. Yang lebih banyak memiliki

Waza-Ari

4. Yang lebih banyak memiliki

Waza-Ari

5. Seri (Hikiwake)

5. Dipilih oleh para Juri (Hantei)

5. Seri (Hikiwake)

5. Seri (Hikiwake)

 

Kriteria untuk memenangkan sebuah pertandingan beregu

 

 

1. Yang lebih banyak memiliki

kemenangan

1. Yang lebih banyak memiliki

kemenangan

2. Yang lebih banyak memiliki

nilai

2. Yang lebih banyak memiliki

nilai

3. Yang lebih banyak memiliki

Ippon

3. Yang lebih banyak memiliki

Ippon

4. Yang lebih banyak memiliki

Waza-Ari

4. Yang lebih banyak memiliki

Waza-Ari

5. Seri (Hikiwake)

5. Pertarungan tambahan yang memungkinkan dilakukan

Hantei *)

 

Kriteria untuk memenangkan sebuah grup dengan sistem Round-robin dan menyelesaikan kedudukan seri

1. Yang lebih banyak memiliki

nilai kemenangan Total

 

1. Yang lebih banyak memiliki

nilai kemenangan Total

 

*) tiap tim boleh memilih salah satu anggotanya untuk pertarungan tambahan

 

 

Total diartikan sebagai semua pertarungan dalam grup baik perorangan maupun beregu

2. Pemenang saat berhadapan

langsung

2. Pemenang saat berhadapan

langsung

3. Yang lebih banyak memiliki nilai Total

3. Yang lebih banyak memiliki nilai Total dari pertarungan

yang dimenangkan

4. Yang memiliki nilai lebih banyak saat berhadapan

langsung

4. Yang lebih banyak memiliki nilai Total

5. Yang lebih banyak memiliki

Total Ippon

5. Yang memiliki nilai lebih banyak saat berhadapan

langsung

6. Yang memiliki Ippon lebih

banyak saat berhadapan langsung

6. Yang lebih banyak memiliki

Total Ippon

7. Yang lebih banyak memiliki

Total Waza-Ari

7. Yang memiliki Ippon lebih banyak saat berhadapan

langsung

8. Yang memiliki Waza-Ari lebih banyak saat berhadapan

langsung

8. Yang lebih banyak memiliki

Total Waza-Ari

9. Peringkat dunia tertinggi

9. Yang memiliki Waza-Ari lebih banyak saat berhadapan

langsung

10. Pertarungan tambahan yang memungkinkan dilakukan

Hantei

10. Pertarungan tambahan yang memungkinkan dilakukan

Hantei

 

Untuk tiap pasangan yang dibandingkan kriteria harus dipertimbangkan sesuai urutan

pada daftar

 

Untuk tiap pasangan yang dibandingkan kriteria harus dipertimbangkan sesuai urutan

pada daftar

 

Semua kriteria pemenang dicantumkan dengan angka dalam urutan prioritas dari atas ke bawah.


PERATURAN PERTANDINGAN KATA

 

 

DAFTAR ISI

 

 

 

PASAL 1         AREA PERTANDINGAN KATA PASAL 2         PAKAIAN RESMI

PASAL 3         PENGATURAN PERTANDINGAN KATA PASAL 4         PANEL JURI

PASAL 5         PENILAIAN

 

PASAL 6         PELAKSANAAN PERTANDINGAN PASAL 7         PROTES RESMI

PASAL 8         KELAYAKAN UNTUK BERTANDING

 

PASAL 9         PENYESUAIAN PERATURAN PADA KEGIATAN LOKAL

 

PASAL 10       HAL - HAL YANG TIDAK DIATUR SECARA KHUSUS DALAM PERATURAN

 

 

 

LAMPIRAN

 

LAMPIRAN 1       DAFTAR KATA RESMI

 

LAMPIRAN 2       JENIS JENIS PERTANDINGAN KATA LAMPIRAN 3       FORMULIR PROTES KATA

LAMPIRAN 4       TABEL RINGKASAN KRITERIA PEMENANG DAN KEPUTUSAN SERI


 PENGANTAR                                                                                                                                              

Tujuan dari Peraturan Kata adalah memberikan peraturan standar untuk semua tingkat kejuaraan yang dipromosikan atau diakui oleh WKF, Federasi Kontinental (AKF) dan Federasi Nasional Anggota WKF (FORKI). Peraturan pertandingan bertujuan untuk memastikan bahwa semua hal yang berkaitan dengan pertandingan dilakukan dengan cara yang aman, adil, dan tertib.

 

 

 

 PASAL 1 : AREA PERTANDINGAN KATA                                                                                           

 

1.            Area pertandingan akan berupa matras persegi berdasarkan standar WKF, dengan sisi-sisi sepanjang delapan meter ( diukur dari luar ). Pada tiap sisi akan ada tambahan 2 meter lagi sebagai area aman yang bebas dari penghalang.

2.            Para Juri duduk di belakang sebuah meja di sisi matras menghadap ke arah tengah Tatami dengan peserta Ao berada di sisi kiri mereka & peserta Aka di sisi kanan mereka.

3.            Tidak boleh ada papan iklan, sekat pembatas, dinding, tiang, dsj. pada jarak satu meter dari perimeter terluar area aman.

4.            Pelatih / Coach ditempatkan di luar area aman & berada di sisi Tatami menghadap ke arah meja administrasi pertandingan. Jika pengaturan posisi Tatami membuat tempat duduk Coach tidak bisa menghadap ke arah meja administrasi pertandingan maka boleh ditempatkan di kedua sisi yang tidak berhadapan dengan meja administrasi pertandingan.

5.           


Ilustrasi berikut menunjukkan tata letak di sekitar area pertandingan.

 

 

 PASAL 2 : PAKAIAN RESMI                                                                                                                     

 

    JURI

    Seragam resmi adalah sebagai berikut :

v  Jas model kancing berbaris tunggal berwarna biru gelap (kode warna 19-4023 TPX).

v  Celana panjang dengan warna abu-abu terang polos yang tidak digulung keluar

(kode warna 18-0201 TPX).

v  Kemeja putih lengan pendek.

v  Kaos kaki bewarna biru gelap atau hitam dan sepatu jenis slip-on berwarna hitam untuk digunakan pada area pertandingan.

v  Dasi resmi tanpa penjepit dasi.

v  Peluit warna hitam & tali putih polos untuk gantungan peluit.


    Tambahan pakaian berikut diijinkan :

v  Sebuah cincin kawin model polos.

v  Penutup kepala wajib atas alasan keagamaan yang disetujui WKF.

v  Sebuah jepit rambut dan anting – anting telinga model polos.

v  Panjang rambut tidak boleh melewati bahu dan riasan wajah harus polos.

v  Hak sepatu yang tingginya lebih dari 4 cm tidak boleh digunakan dengan seragam.

 

    Para Juri harus mengenakan seragam resmi pada semua kegiatan kejuaraan, briefing dan penataran.

 

    Pada kegiatan pertandingan multi cabang dimana seragam khusus memang telah disediakan bagi para Juri dengan tanggungan biaya panitia, seragam resmi perwasitan boleh diganti sesuai desain dimana sebelumnya telah diajukan secara resmi pada WKF dan kemudian akan mempelajarinya serta menyetujuinya secara resmi.

 

    Jika Pimpinan Juri (Chief Judge) setuju , para juri yang bertugas diijinkan untuk melepas jas mereka.

 

    Komisi Wasit atau Pimpinan Wasit boleh menolak keikutsertaan juri yang bertugas yang tidak mematuhi peraturan ini.

 

    PESERTA

    Peserta harus mengenakan karate-gi berwarna putih yang tidak bercorak, bergaris & tanpa berisi bordiran pribadi lainnya selain yang sudah ditentukan khusus oleh Komisi Eksekutif WKF dan diperinci dalam bulletin / proposal kejuaraan sebagai berikut :

 

a.         Untuk semua kegiatan resmi WKF (Kejuaraan Dunia, Premier League, Series A & Youth League), karate-gi harus memiliki bordir merk di bagian bahu yang berwarna merah atau biru sesuai posisi peserta di bagan pertandingan. Ini berlaku batuk peserta kategori perorangan maupun beregu. Tidak ada persyaratan WKF untuk anggota tim dalam kategori beregu agar memakai merek Karate-gi yang sama.

b.        Hanya label produk asli yang boleh terlihat pada karate-gi.

c.        Lambang nasional atau bendera negara akan dipakai pada dada kiri karate-gi dan ukuran keseluruhannya tidak boleh melebihi 12 cm x 8 cm.

d.         Sebagai tambahan, nomor identifikasi yang dikeluarkan oleh panitia pelaksana akan dipasang pada bagian punggung.

e.         Para peserta perorangan atau beregu harus mengenakan sebuah sabuk berwarna

merah (Aka) atau berwarna biru (Ao) yang disetujui WKF sesuai posisi mereka di bagan pertandingan, tanpa hiasan / bordiran tulisan apapun selain label pabrik. Sabuk yang menunjukkan tingkatan (Kyu/Dan) tidak dapat dipakai selama pertandingan.

f.        Sabuk merah dan biru lebarnya harus berukuran sekitar 5 cm dan setelah diikat panjang kedua ujungnya sekitar 15 cm dari simpul sabuk tapi tidak boleh lebih panjang daripada ¾ panjang paha.

g.      Karate-gi bagian atas, ketika diikat di seputar pinggang dengan sabuk, harus memiliki panjang minimum yang menutupi / meliputi pinggul, tapi tidak boleh melebihi dari ¾ panjang paha.

h.       Peserta wanita dapat mengenakan kaos putih polos di dalam Karate-gi bagian atas.

i.      Karate-gi bagian atas tanpa tali pengikat tidak dapat digunakan. Tali pengikat Karate-gi bagian atas harus terikat pada awal pertarungan.

j.       Panjang maksimum lengan karate-gi tidak boleh melebihi / melewati lekukan pergelangan tangan dan tidak boleh lebih pendek daripada setengah lengan (antara pergelangan & siku).


k.     Lengan karate-gi tidak boleh digulung ke luar.

l.    


Celana harus cukup panjang untuk menutupi sekurang-kurangnya ⅔ dari tulang kering dan tidak boleh mencapai di bawah tulang mata kaki dan tidak dapat digulung ke luar.

    Komisi Eksekutif WKF dapat memberi wewenang penerbitan label khusus atau merk dari penyandang dana / sponsor yang disetujui.

 

    Peserta ;baik pria maupun wanita; dibolehkan mengenakan penutup kepala wajib atas alasan keagamaan sesuai jenis yang ditentukan oleh WKF. Berwarna hitam polos & menutupi rambut tapi tidak menutupi daerah tenggorokan.

 

    Kacamata tidak diijinkan. Lensa kontak lunak (soft contact lenses) dapat dikenakan dengan resiko ditanggung sendiri oleh peserta.

 

    Peserta harus menjaga rambutnya agar tetap bersih dan dipangkas rapi sampai batas yang tidak mengganggu selama pertarungan. Hachimaki (ikat kepala ) tidak diijinkan.

 

    Jepit rambut dari logam, pita, manik-manik dan hiasan lain dilarang. Satu atau dua buah tali rambut berbahan karet berwarna polos untuk mengikat satu ikatan / kuncir rambut diijinkan.

 

    Memakai pakaian dan perlengkapan yang tidak diijinkan oleh WKF adalah dilarang.

 

    Penggunaan pembalut, pelapis atau alat bantu lain karena luka harus disetujui oleh Wasit dengan terlebih dahulu mendapat saran dari dokter pertandingan resmi.

 

    Pada lingkup federasi kontinental, harus menggunakan perlengkapan yang disetujui oleh WKF. Federasi nasional juga harus menerima semua perlengkapan yang disetujui oleh WKF bagi semua pertandingan lokal, nasional & regional.

 

    Peserta yang hadir pada area pertandingan dengan Karate-gi atau perlengkapan pertandingan yang tidak sesuai dengan peraturan akan diberikan waktu 1 (satu) menit untuk memperbaikinya, dan pelatihnya berdasarkan laporan dari Pimpinan Wasit dapat ditangguhkan ijin kepelatihannya untuk jangka waktu hingga 6 bulan terhitung sejak tanggal setelah kejuaraan berlangsung kecuali perlengkapan dan pakaiannya telah diperiksa terlebih dahulu oleh Pengawas WKF.


    PELATIH (COACH)

    Coach seharusnya pada setiap saat, dan selama kejuaraan berlangsung mengenakan setelan pakaian sport (training suit) resmi dari Federasi Nasionalnya , mengenakan sepatu dan menunjukkan kartu identitas resmi dengan pengecualian pada babak perebutan medali kejuaraan resmi WKF , dimana Coach pria diwajibkan mengenakan setelan jas warna gelap, sepatu, kemeja dan dasi sedangkan Coach wanita boleh memilih untuk mengenakan gaun terusan formal, setelan jas-celana panjang atau setelan jas-rok dengan warna gelap dan sepatu. Sandal atau sepatu model terbuka lainnya dilarang.

 

    Sebagai tambahan diijinkan untuk mengenakan :

v   Sebuah cincin kawin model polos.

v   Penutup kepala wajib atas alasan keagamaan yang disetujui WKF.

 

2.3.4    Pimpinan Wasit dapat mengijinkan Coach mengenakan kaos resmi kontingennya atau kaos polos tanpa tulisan atau logo di dalam jaket mereka.

 

 

 

 PASAL 3 : PENGATURAN PERTANDINGAN KATA                                                                             

 

    Umum

    Kata bukanlah pertunjukan tari atau teater. Ia harus mematuhi nilai-nilai dan prinsip-prinsip tradisional. Itu harus nyata dalam pertempuran dan menampilkan konsentrasi, kekuatan, dan dampak potensial dalam tehniknya. Juga harus menunjukkan kekuatan, tenaga dan kecepatan, serta keanggunan, irama dan keseimbangan.

 

    Bentuk semua pertandingan Kata adalah mempertemukan satu peserta dengan yang lain atau satu tim menghadapi yang lain (pertandingan satu lawan satu). Masing-masing peserta atau tim ditetapkan sebagai AKA (merah) dan AO (biru). Penunjukan warna dilakukan secara acak dengan undian.

 

    Peserta atau tim yang ditetapkan sebagai AKA akan tampil terlebih dahulu.

 

    Para peserta di sepanjang pertandingan harus selalu mengikuti instruksi yang diberikan oleh Juri Kepala.

 

 

    Istilah - istilah

 

    Sebuah "pertarungan" (bout) mengacu pada penampilan sebuah Kata oleh satu peserta melawan penampilan sebuah Kata oleh satu peserta lainnya.

 

    Sebuah “pertandingan” (match) mengacu pada penampilan sebuah Kata ,termasuk Bunkai pada babak perebutan medali, oleh satu tim Kata melawan tim lainnya.

 

    Istilah “grup” di sini digunakan untuk peserta yang bertanding dalam salah satu dari delapan grup atau lebih dalam tahap Round-robin pada pertandingan perorangan atau beregu yang terdiri dari lima tim yang bertanding dalam pertandingan beregu dengan sistem Round-robin.

 

    Istilah “kelompok” (pool) digunakan bagi tiap setengah bagian dari total jumlah peserta dalam satu kategori yang secara sama – sama mengarah pada babak perebutan medali.


    Sistem pertandingan

    Pertandingan Kata dapat dilaksanakan dalam beberapa format :

 

a)       Sistem penyisihan dengan repechage untuk perorangan atau beregu (digunakan kecuali ditentukan lain dalam kejuaraan).

 

b)   Round-robin dalam kelompok - kelompok diikuti dengan penyisihan , baik untuk perorangan atau beregu (digunakan untuk pertandingan perorangan Premier League dan Kejuaraan Dunia Kumite Senior untuk perorangan dan beregu).

 

c)   Sistem Round-robin dua pool / kelompok (digunakan untuk kejuaraan multi-event).

 

    Pertandingan Kata terdiri atas kategori beregu dan perorangan. Pertandingan beregu terdiri dari pertandingan antara tim yang terdiri dari 3 atau 4 peserta dimana hanya 3 orang saja yang tampil dalam suatu putaran. Setiap tim terdiri atas laki-laki saja atau perempuan saja. Pertandingan Kata Perorangan terdiri dari penampilan perorangan dalam kelompok / kategori putra dan putri. Daftar kategori resmi terdapat di LAMPIRAN 2. Jika diterapkan variasi format pertandingan selain dengan yang dijelaskan dalam peraturan ini dalam sebuah kejuaraan tertentu, hal itu harus diumumkan dengan jelas di buletin / proposal kejuaraan tsb.

 

 

    Pemisahan dan urutan penampilan

 

    Untuk Kejuaraan Perorangan Dunia WKF - Fase 2, dan Karate 1 – Premier League, empat peserta dengan peringkat tertinggi yang hadir pada kejuaraan tersebut diunggulkan / dinominasikan berdasarkan peringkatnya masing-masing dalam Peringkat Dunia WKF sehari sebelum kejuaraan.

 

    Untuk Kejuaraan Beregu Senior Dunia, 3 tim peraih medali (emas, perak, dan perunggu) ditambah tim yang kalah dalam babak perebutan medali perunggu pada Kejuaraan Beregu Senior Dunia sebelumnya akan menjadi unggulan / nominator.

[Catatan transisi: Untuk Kejuaraan Dunia Beregu pertama setelah kegiatan di Budapest tahun 2023, tim – tim yang dinominasikan akan berpeluang menjadi peraih medali perunggu bersama, artinya bukan hanya satu perunggu yang diperebutkan, sebagaimana halnya yang terjadi sebelumnya bagi yang kalah dalam babak perebutan medali perunggu – karena kegiatan di Budapest tahun 2023 adalah Kejuaraan Beregu Dunia terakhir dengan dua peraih medali perunggu.]

 

 

    Kata Beregu

    Kata Beregu terdiri dari 3 atau 4 peserta, dimana 3 di antaranya tampil di setiap babak. Ketika sebuah tim memiliki 4 peserta maka 3 orang dari mereka (yang manapun juga) dapat digunakan pada babak apa pun. Setiap tim terdiri atas laki-laki saja atau perempuan saja.

 

    Dalam Kata Beregu, ketiga anggota tim harus memulai Kata dengan menghadap ke arah yang sama dan menghadap pada para Juri.

 

    Anggota tim harus menunjukkan kemampuan dalam semua aspek penampilan Kata, sebagaimana halnya menunjukkan kemampuan dalam keselarasan / keseragaman.

 

    Dalam pertandingan untuk memperebutkan medali pada kategori Kata Beregu, tim - tim akan menampilkan Kata pilihan mereka dengan cara biasa. Mereka kemudian akan melakukan demonstrasi dari arti Kata (Bunkai).

 

    Tidak ada penghormatan antara Kata dan Bunkai. Kedua unsur tersebut merupakan bagian dari penampilan yang sama.


    Total waktu yang diperbolehkan untuk gabungan demonstrasi Kata & Bunkai adalah 5 menit.

 

    Pencatat waktu resmi akan memulai hitungan mundur saat anggota tim melakukan penghormatan saat memulai Kata dan akan menghentikan hitungan waktu pada penghormatan setelah penampilan Bunkai.

 

    Berpura – pura tergeletak tak bergerak saat melakukan Bunkai adalah tidak tepat. Setelah dijatuhkan, peserta harus segera bangkit dengan mengangkat satu lutut atau berdiri tegak dalam 2 detik.

 

    Meskipun penerapan tehnik guntingan untuk menjatuhkan (Kani Basami) pada area leher dalam penampilan Bunkai dilarang, tehnik guntingan untuk menjatuhkan pada badan diijinkan.

 

 

    Penyisihan dengan Repechage

    Dalam penyisihan dengan repechage, para peserta / tim dibagi dalam dua kelompok / pool dimana pada setiap pool peserta / tim diadu satu sama lain hingga pemenang dari setiap pool lolos ke babak final. Mereka yang kalah dari kedua finalis tersebut selanjutnya akan membentuk dua pool baru dan bertanding hingga tersisa dua peserta / tim di masing-masing pool untuk saling bersaing memperebutkan dua medali perunggu.

 

 

    Sistem Grup Round-robin Yang Diikuti Penyisihan – Perorangan dan Beregu

 

    Peserta atau tim akan saling berhadapan dalam menampilkan Kata pilihan mereka. Untuk babak perebutan medali pada kategori beregu, Bunkai akan mengikuti sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penampilan.

 

    Dalam pertandingan sistem Round-robin kategori perorangan menggunakan grup yang berisikan 4 peserta, maksimal 32 peserta dibagi dalam 8 grup yang terdiri dari 4 peserta atau kurang. Pemenang dari masing-masing delapan grup akan melaju ke perempat final, semi final, dan final dengan cara biasa. Tim yang kalah dari finalis di perempat final dan semi final akan bertemu untuk memperebutkan medali perunggu.

 

    Dalam Fase 1 Kejuaraan Dunia Perorangan untuk pertandingan sistem Round-robin, para peserta dibagi dalam 6, 8, 12, atau 24 grup sesuai dengan jumlah peserta yang terdaftar dan pemenang serta para runner-up terbaik dari masing-masing grup akan membentuk 6 pasangan yang bersaing memperebutkan 6 tempat untuk kualifikasi ke Fase 2 Kejuaraan Perorangan Dunia.

 

    Untuk Kejuaraan Beregu Senior Dunia, diterapkan pertandingan sistem Round-robin yang diikuti semifinal dan final. Untuk tiap grup akan diisi oleh 5 grup. Pemenang masing-masing grup kemudian bersaing di semifinal dan final. Setelah Fase Grup, Pemenang tiap grup lolos ke semifinal dimana para pemenangnya menuju ke final dan yang kalah menuju pertandingan perebutan medali perunggu. Pemenang final mendapat medali emas, sedangkan yang kalah mendapat medali perak. Pemenang pertandingan perunggu akan mendapatkan perunggu sedangkan tim yang kalah tidak mendapatkan medali.

 

    Pemenang dan para runner-up setiap pool ditentukan oleh pertarungan / pertandingan yang paling banyak dimenangkan. Jika jumlah kemenangan sama, hasil seri akan diselesaikan berdasarkan Pasal 5.

 

    Dalam kategori perorangan mereka yang kalah dari finalis di perempat final dan semi final akan bersaing memperebutkan medali perunggu (satu untuk grup 1 ~ 4 dan satu untuk grup 5 ~ 8). Untuk kategori beregu, tim - tim yang kalah dari finalis akan bersaing memperebutkan satu medali perunggu.


    Dalam sistem Round-robin, ada kemungkinan bagi seorang peserta atau tim untuk didiskualifikasi dari suatu penampilan dan tetap melanjutkan pertandingan, menyelesaikan penampilan yang tersisa dari bagian pertandingan Round-robin. Dalam hal ini, lawan dianggap memenangkan pertarungan tersebut, dan hasil pertarungan atau pertandingan lainnya tetap ada.

 

    Apabila seorang peserta perorangan yang telah memenuhi syarat didiskualifikasi karena melakukan kesalahan pada akhir babak Round-robin (SHIKKAKU) maka :

a)   Lawannya di perempat final akan melaju ke semifinal dengan kemenangan Bye.

b)  Peserta lainnya akan bertanding di babak perempat final lainnya dengan cara yang biasa.

 

    Jika tim yang sudah lolos didiskualifikasi karena pelanggaran di akhir babak Round-robin (SHIKKAKU) maka :

a)   Lawannya di semifinal akan melaju ke final dengan kemenangan Bye.

b)   Dua tim lainnya akan bertanding di babak semifinal lainnya dengan cara yang biasa dimana yang kalah mendapatkan medali perunggu.

 

 

    Tabel berikut menunjukkan pembagian grup bagi 3 hingga 32 peserta dan penentuan kualifikasi dari Round-robin sesuai babak berikutnya :

 

 

Jumlah Peserta / Grup

Peserta per grup

Catatan

8 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 24 - 32 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

6

3

7

2

5

4

8

1

 

32

4

4

4

4

4

4

4

4

 

 

 

 

Peringkat pertama dari tiap grup lolos.

31

4

4

4

4

4

4

4

3

30

4

4

4

3

4

4

4

3

29

4

3

4

3

4

4

4

3

28

4

3

4

3

4

3

4

3

27

4

3

4

3

3

3

4

3

26

3

3

4

3

3

3

4

3

25

3

3

3

3

3

3

4

3

24

3

3

3

3

3

3

3

3

6 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 18 - 23 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

6

3

 

2

5

4

 

1

 

23

4

4

 

4

4

4

 

3

 

Peringkat pertama & 2 runner-up terbaik dari tiap grup lolos.

22

4

4

3

4

4

3

21

4

3

3

4

4

3

20

4

3

3

4

3

3

19

4

3

3

3

3

3

18

6

3

2

5

4

1

5 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 17 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

 

3

 

2

5

4

 

1

 

17

 

3

 

3

4

4

 

3

Peringkat pertama & 3 runner-up terbaik dari tiap

grup lolos.


Jumlah Peserta / Grup

Peserta per grup

Catatan

4 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 12 - 16 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

 

3

 

2

 

4

 

1

 

16

 

4

 

4

 

4

 

4

 

Peringkat pertama & runner-up dari tiap grup lolos.

15

4

4

4

3

14

4

3

4

3

13

3

3

4

3

12

3

3

3

3

3 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 9 - 11 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

 

3

 

2

 

1

 

11

 

4

 

4

 

3

Peringkat pertama & runner-up dari tiap grup, serta dua peringkat tiga terbaik lolos.

10

4

3

3

9

3

3

3

2 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 6 - 8 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

 

2

 

1

 

8

 

4

 

4

Peringkat pertama dan runner-up dari tiap grup, akan bertanding langsung di babak semifinal.

7

4

3

6

3

3

1 GRUP

1

2

3

4

5

6

7

8

Yang bertanding : 3 - 5 Peserta

Yang diunggulkan / nominator

 

1

 

5

 

5

Final antara peringkat pertama dan runner-up dari tiap grup, dan hanya memperebutkan satu medali perunggu.

4

4

3

3

 

 

    Jika kedua peserta atau kedua tim didiskualifikasi karena kesalahan tehnis pada babak perebutan medali, keduanya akan menampilkan Kata tambahan untuk menentukan siapa pemenangnya. Pada kategori beregu, penampilan Bunkai tidak diperlukan.

 

 

    Sistem Round-robin dengan Dua Pool

 

    Untuk beberapa pertandingan olahraga khusus seperti pertandingan Olimpiade atau pertandingan multi event lainnya, format babak penyisihan pertandingan akan diatur khusus berdasarkan permintaan panitia / tuan rumah yang biasanya terkait pembatasan peserta.

 

 

    Pertandingan Kata untuk usia di bawah 14 tahun

Tidak ada pengecualian khusus dari aturan standar, tetapi pembatasan pilihan Kata pada Daftar Kata Resmi WKF dapat digunakan.

 

 

    Coach (Pendamping)

 

    Dalam Kejuaraan Dunia, Coach Kata harus menjadi bagian dari delegasi Federasi Nasional dan memiliki tingkatan sertifikasi Pelatih yang disyaratkan, ketika bertindak sebagai pendamping peserta selama pertandingan.


 PASAL 4 :  PANEL JURI                                                                                                                          

 

    Untuk semua pertandingan resmi WKF, panel yang terdiri dari tujuh orang Juri untuk setiap babak akan dipilih secara acak menggunakan program komputer.

 

    Untuk setiap Tatami akan ditunjuk satu orang sebagai Manajer Tatami yang akan mengambilalih kepemimpinan dalam setiap komunikasi yang dibutuhkan dengan Operator IT dan menangani semua permasalahan yang mungkin saja terjadi di antara para Juri.

 

    Penentuan penugasan panel Juri untuk babak penyisihan :

Sekretaris Komisi Wasit akan menggunakan jasa operator IT dalam melakukan pengundian pada daftar Juri yang bertugas di tiap tatami dengan menggunakan sistem aplikasi komputer. Daftar ini disusun oleh Sekretaris Komisi Wasit ; sekali pada saat seluruh atlet telah selesai mengikuti pengundian dan pada saat Pengarahan (Briefing) Perwasitan selesai. Daftar ini hanya berisi nama para Juri yang memang mengikuti Pengarahan (Briefing) Perwasitan & sesuai kriteria dari persyaratan yang ditentukan. Untuk pengundian panel Juri sebelum penugasan dalam sebuah babak / partai , operator IT akan mengambil dari daftar nama para Juri yang sudah diinput. Kemudian 7 juri yang akan bertugas pada tiap tatami dalam tiap babak akan muncul setelah diacak oleh sistem komputer tersebut.

 

    Untuk babak perebutan medali para Manajer Tatami akan mengajukan pada Ketua Komisi Wasit & Sekretaris Komisi Wasit sebuah daftar yang berisi nama para Juri dari Tatami mereka masing – masing setelah babak / partai terakhir suatu kelas selesai. Jika daftar tsb   telah disetujui oleh Ketua Komisi Wasit   maka akan   diserahkan   pada   Operator   IT   untuk dimasukkan dalam daftar pada sistem aplikasi seperti di atas. Komputer selanjutnya akan mengacak dan hanya akan mengeluarkan 7 nama untuk tiap Tatami.

 

    Sebagai tambahan bagi Operator IT & Penyiar , dalam kategori Kata Beregu pada saat babak perebutan medali akan ditugaskan seorang Pencatat Waktu yang mengawasi durasi waktu penampilan sesuai peraturan.

 

    Sangat bermanfaat jika Penyiar & Operator IT merupakan satu orang yang sama.

 

    Selanjutnya, harus ditempatkan petugas (Runner) yang memahami dengan baik tentang daftar Kata WKF untuk mengumpulkan dan mencatat Kata yang dipilih para peserta sebelum tiap babak dimulai dan membawa daftar tsb pada Operator IT. Manajer Tatami bertanggungjawab untuk mengawasi kinerja petugas ini.

 

 

 

 PASAL 5 : PENILAIAN                                                                                                                               

 

 

    Daftar Kata Resmi

 

    Hanya Kata dari daftar Kata Resmi WKF yang dapat dilakukan. Daftar kata resmi terdapat di LAMPIRAN 1.

 

    Nama beberapa Kata disalin mengacu pada variasi berlainan dalam ejaan Latin.

Dalam beberapa contoh meskipun sebuah Kata bentuknya sama , tapi mungkin saja di tiap aliran dikenal dengan nama berbeda.

Dan dalam contoh lain sebuah Kata meskipun namanya sama di tiap aliran , tapi bisa saja berbeda beda bentuknya.


    Jumlah Kata yang dibutuhkan

 

    Pada prinsipnya seorang peserta atau tim harus menampilkan Kata yang berbeda untuk setiap putaran. Namun, tidak lebih dari lima (5) kata berbeda diperlukan untuk menyelesaikan sebuah kategori pertandingan. Jika jumlah peserta memerlukan babak / putaran keenam untuk menentukan pemenang, sebuah Kata yang telah ditampilkan sebelumnya dapat diulangi (hanya pada babak / putaran keenam ini) dan sebelumnya pada babak demi babak tidak boleh ada Kata yang diulang dua kali berturut-turut. Prinsip yang sama harus diterapkan jika diperlukan babak / putaran ketujuh dst.

 

    Untuk pertandingan bagi mereka yang berusia di bawah 14 tahun, tidak diperlukan lebih dari empat (4) kata, dan aturan pengulangan di atas akan berlaku mulai babak / putaran kelima dengan pengulangan lebih lanjut diperbolehkan dengan prinsip yang sama untuk babak / putaran berikutnya.

 

    Setiap peserta atau tim bebas memilih Kata mana yang akan digunakan untuk setiap babak dengan ketentuan bahwa Kata yang sesuai diumumkan untuk setiap babak dan mengikuti aturan pengulangan di atas. Pengulangan Kata adalah sebuah kemungkinan dan tidak menghalangi peserta atau tim mana pun untuk menampilkan Kata baru di setiap babak / putaran, berapa pun jumlah babak

/ putaran yang diperlukan untuk menang.

 

 

    Penilaian

 

    Penampilan dinilai dari penghormatan saat memulai Kata sampai penghormatan saat mengakhiri Kata dengan pengecualian dalam babak perebutan medali nomor beregu, dimana penampilan dievaluasi bersamaan saat pencatatan waktu dimulai dari penghormatan saat memulai Kata dan berakhir ketika tim tersebut melakukan penghormatan setelah menyelesaikan Bunkai.

 

    Variasi ringan yang diajarkan oleh aliran Karate peserta (Ryu-Ha) akan diijinkan.

 

 

    Sistem pemberian nilai

 

    Penampilan diberi nilai menggunakan skala dari 5,0 hingga 10,0 ; dalam pemberian nilai digunakan kelipatan dari 0,1 setelah koma ( contoh : 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 ─7,5 ─dst. ). Dimana 5,0 mewakili nilai yang terendah yang bisa diberikan dan 10,0 mewakili nilai yang sempurna. Diskualifikasi ditunjukkan dengan nilai 0,0 .

 

    Sistem komputer akan membuang nilai tertinggi dan terendah.

 

    Bunkai ditampilkan dalam babak perebutan medali nomor beregu dan harus disetarakan pentingnya dengan Kata itu sendiri.

 

 

    Keputusan

 

    Hasil suatu pertarungan / pertandingan berdasarkan pada jumlah nilai yang diberikan oleh lima dari tujuh Juri dengan membuang nilai tertinggi dan terendah.

 

    Jika jumlah nilainya sama; pemenangnya adalah yang mempunyai jumlah nilai tertinggi dengan memasukkan juga nilai terendah yang diperoleh dalam penampilan di antara keduanya (hasil dari nilai yang diberikan oleh 6 dari 7 Juri).


    Jika jumlah nilainya sama; pemenangnya adalah yang mempunyai jumlah nilai tertinggi dengan memasukkan juga nilai terendah dan tertinggi yang diperoleh dalam penampilan di antara keduanya (hasil dari nilai yang diberikan oleh 7 dari 7 Juri).

 

    Jika jumlah nilainya masih sama setelah nilai yang diberikan oleh ketujuh Juri dimasukkan, pemenangnya adalah yang mendapat suara terbanyak lewat hasil voting dari ketujuh Juri.

 

    Untuk setiap pertarungan / pertandingan yang dimenangkan dalam sistem Round-robin, peserta

/ tim memperoleh 3 angka kemenangan dan yang kalah memperoleh 0 angka kemenangan, hasil imbang tidak diperbolehkan.

 

    Untuk tujuan penyeragaman penerapan skala yang digunakan dalam penilaian, pedoman berikut diberlakukan :

 

# 10                 à Sempurna              à Kesempurnaan dalam penampilan

 

#

9 ~ 9,9

à Istimewa

à Pertandingan kelas dunia

#

8 ~ 8,9

à Sangat bagus

à Pertandingan internasional tingkat tinggi

#

7 ~ 7,9

à Bagus

à Tingkat yang diharapkan untuk pertandingan internasional

#

6 ~ 6,9

à Dapat Diterima

à Ditampilkan tanpa perbedaan dengan standar aslinya

#

5 ~ 5,9

à Buruk

à Ditampilkan tidak sesuai dengan standar aslinya

#

0

à Diskualifikasi

 

 

 

    Kriteria penilaian

 

 

Penampilan Kata

 

Penampilan Bunkai

(diterapkan pada babak perebutan medali dalam nomor beregu)

 

a.         Kuda - kuda

b.      Tehnik - tehnik

c.         Transisi gerakan

d.        Ketepatan waktu dan keselarasan

e.        Pernafasan yang benar

f.         Fokus (Kime)

g.      Kesesuaian : konsisten dalam penampilan Kihon sesuai aliran (Ryu-ha) dari Kata yang dimainkan

h.      Kekuatan

i.      Kecepatan

j.      Keseimbangan

 

a.      Kuda - kuda

b.    Tehnik - tehnik

c.      Transisi gerakan

d.      Ketepatan waktu dan jarak (Ma-Ai)

e.      Pengendalian / Kontrol gerakan

f.       Fokus (Kime)

g.      Kesesuaian (pada Kata yang dimainkan) dengan menggunakan gerakan yang sebenarnya seperti yang ditampilkan dalam Kata

h.      Kekuatan

i.      Kecepatan

j.      Keseimbangan


    Pelanggaran

Pelanggaran berikut ini jika terlihat harus dipertimbangkan dalam penilaian :

 

1)       Menyebutkan kata sebelum menghormat, bukan sesudah menghormat.

2)       Sedikit kehilangan keseimbangan.

3)      Melakukan gerakan secara tidak benar atau tidak lengkap seperti kegagalan untuk melakukan tangkisan secara penuh atau melakukan pukulan yang tidak mengarah

ke sasaran yang benar.

4)     Ketidak-sinkronisasian gerakan, seperti melakukan tehnik sebelum transisi / pergerakan tubuh selesai , atau dalam kasus Kata beregu gagal untuk melakukan gerakan secara serempak.

5)     Penggunaan isyarat terdengar ( oleh orang lain , termasuk anggota timnya ) atau melakukan gerakan sandiwara seperti menghentakkan kaki, menampar dada, lengan atau Karate-gi, atau napas yang berbunyi tidak wajar harus dipertimbangkan sebagai pelanggaran yang sangat serius oleh para Juri dalam menilai suatu penampilan Kata – dianggap sama tingkatan pelanggarannya dengan kasus kehilangan keseimbangan sesaat.

6)    Sabuk terlepas dari ikatan namun masih menggantung di pinggang selama penampilan.

7)    Membuang buang waktu , termasuk berjalan terlalu lama, membungkuk secara berlebihan

atau jeda terlalu panjang sebelum memulai penampilan Kata, termasuk menggunakan waktu lebih dari 35 detik sejak nama peserta / tim diumumkan di monitor hingga tehnik Kata pertama dilakukan.

8)    Menyebabkan cedera oleh kurangnya pengendalian gerakan / tehnik selama Bunkai.

9)    Saat dibanting dalam penampilan Bunkai tidak segera bangkit dalam waktu 2 detik.

 

 

    Diskualifikasi

Seorang peserta atau atau tim dapat didiskualifikasi karena salah satu alasan berikut :

 

1)      Menampilkan Kata yang salah atau menyebutkan Kata yang salah , menampilkan Kata yang tidak sesuai dengan yang didaftarkan.

2)      Tidak melakukan penghormatan pada awal & akhir dari penampilan Kata.

3)      Saat memulai Kata tidak menghadap ke arah para Juri.

4)       Jeda secara nyata atau berhenti pada saat menampilkan Kata.

5)      Menghilangkan atau menambahkan gerakan - atau secara substansial mengubah penampilan dari bentuk aslinya.

6)      Harus memperbaiki langkah setelah kehilangan keseimbangan secara jelas atau setelah jatuh.

7)       Sabuk terlepas & jatuh semuanya pada saat menampilkan Kata.

8)      Melebihi batas waktu total 5 menit pada saat menampilkan Kata dan Bunkai.

9)      Menampilkan tehnik guntingan untuk menjatuhkan pada area leher dalam penampilan Bunkai (Jodan Kani Basami).

10)   Gagal mengikuti perintah Juri Kepala atau perbuatan tidak pantas lainnya (Shikakku).

 

 

    Perayaan yang berlebihan dan demonstrasi politik atau agama

            Peserta diharapkan menghargai upacara penghormatan sebelum dan sesudah penampilan. Setiap perayaan yang berlebihan, seperti berlutut dll., atau ekspresi politik atau keagamaan, selama atau segera setelah penampilan dilarang dan akan dikenakan denda sebesar jumlah yang ditentukan oleh Komisi Eksekutif untuk biaya protes.

Manajer Tatami atau Pimpinan Wasit akan memberi tahu meja administrasi.


    Penentuan pemenang pada pertandingan perorangan atau beregu dengan menggunakan sistem penyisihan biasa

 

    Baik untuk pertandingan perorangan atau beregu yang menggunakan sistem penyisihan biasa, pemenangnya adalah peserta atau tim yang memperoleh jumlah nilai tertinggi sebagaimana ditunjukkan pada pasal 5.5.

 

 

    Penentuan pemenang sistem grup Round-robin dan penyelesaian seri dalam pertandingan perorangan

 

Untuk menentukan pemenang sistem grup Round-robin dalam pertandingan perorangan dan penyelesaian seri, langkah-langkah berikut diambil sebagai prioritas untuk menentukan pemenang :

 

1)   Nilai kemenangan terbanyak yang dicetak untuk semua pertarungan.

 

2)   Pemenang pertandingan di antara para peserta yang jumlah nilainya masih seri.

 

3)  Jumlah nilai tertinggi yang diambil para Juri dalam memilih peserta sebagai pemenang dalam semua pertarungan dalam grup.

 

4)   Peserta yang memiliki peringkat dunia tertinggi.

 

5)   Penampilan Kata tambahan untuk para peserta yang jumlah nilainya masih seri.

 

Jika masih seri kembali ke kriteria 2.

 

 

    Penentuan pemenang sistem grup Round-robin dan penyelesaian seri dalam pertandingan beregu

Untuk menentukan pemenang tiap grup dalam sistem grup Round-robin pada pertandingan beregu dan penyelesaian seri, langkah-langkah berikut diambil sebagai prioritas untuk menentukan pemenang :

 

1)   Nilai kemenangan terbanyak yang dicetak untuk semua pertandingan.

 

2)   Pemenang pertandingan di antara tim - tim yang jumlah nilainya masih seri.

 

3)  Jumlah nilai tertinggi yang diambil para Juri dalam memilih tim sebagai pemenang dalam semua pertandingan dalam grup.

 

4)   Penampilan Kata tambahan untuk tim - tim yang jumlah nilainya masih seri.

 

Jika masih seri kembali ke kriteria 2.


 PASAL 6 : PELAKSANAAN PERTANDINGAN                                                                                       

 

    Sebelum tiap babak / putaran berlangsung para peserta perorangan atau beregu harus menyetorkan nama Kata yang dipilih kepada petugas yang ditunjuk (Runner) , yang kemudian akan meneruskan nama Kata yang dipilih kepada Operator IT yang menangani sistem penilaian elektronik.

 

    Merupakan tanggung jawab Coach ,atau jika Coach tidak ada menjadi tanggung jawab peserta atau tim, untuk memastikan bahwa Kata yang diberitahukan kepada Runner sesuai untuk babak / putaran tersebut.

 

    Jika ada perbedaan antara nomor dan nama Kata yang didaftarkan untuk pertunjukan, nomor yang sesuai dengan daftar resmi Kata WKF yang akan berlaku sebagai patokan.

 

    Peserta perorangan atau tim yang tidak hadir saat dipanggil atau memutuskan untuk tidak melanjutkan akan didiskualifikasi (KIKEN) dari kategori tersebut. Diskualifikasi oleh KIKEN artinya peserta / tim didiskualifikasi dari kategori tersebut, meskipun tidak mempengaruhi keikutsertaannya pada kategori lain.

 

    Titik awal penampilan berada di mana saja di dalam perimeter area pertandingan.

 

    Apabila hitungan mundur tersedia di monitor, peserta atau tim diberi waktu 35 detik sejak nama peserta atau tim muncul di monitor hingga pelaksanaan tehnik Kata pertama.

 

    Setelah menghormat, peserta atau tim harus dengan jelas mengumumkan nama Kata yang akan ditampilkan dan kemudian memulai penampilan Kata.

 

    Ketika peserta atau tim dipanggil (segera setelah nama peserta atau tim muncul di monitor), peserta atau tim harus segera bergerak ke titik awal Kata, menghadap para Juri tanpa berjalan terlalu lama. Setelah menghormat nama Kata akan disebutkan dan penampilan akan dimulai tanpa penundaan apapun.

 

    Pertarungan / pertandingan dimulai dengan menghormat kepada para Juri dan kemudian para peserta saling menghormat. Peserta / tim bersabuk merah (AKA) menampilkan Kata terlebih dahulu, diikuti oleh peserta / tim bersabuk biru (AO) setelah penampilan AKA selesai. Peserta / tim yang lawannya sedang melakukan penampilan harus berdiri di samping perimeter area pertandingan dan menahan diri untuk tidak bergerak atau berbicara agar tidak mengganggu penampilan peserta lainnya.

 

    Di akhir penampilan ,yaitu penghormatan terakhir dalam Kata, peserta harus segera kembali ke pinggir area pertandingan untuk menunggu pengumuman pemenang.

 

    Ketika seorang peserta atau tim telah menyelesaikan Kata, para Juri (termasuk Pimpinan Juri) memberikan nilai mereka melalui perangkat elektronik, atau jika tidak digunakan, dengan mengibarkan bendera untuk AKA atau AO.

 

    Setelah pengumuman pemenang dilakukan, peserta atau tim akan mengikuti sinyal “OTAGAI NI REI” untuk saling menghormat sesama mereka, dan sinyal “SHOMEN NI REI” untuk menghormat kepada para Juri dan meninggalkan Tatami.


 PASAL 7 :  PROTES RESMI                                                                                                                    

 

    Ketentuan umum

 

    Tidak seorang pun boleh memprotes keputusan kepada anggota panel Juri.

 

    Jika prosedur panel Juri tampak bertentangan dengan peraturan, pelatih (Coach) atau perwakilan resmi adalah satu-satunya yang diijinkan untuk melakukan protes.

 

    Protes akan berbentuk laporan tertulis yang disampaikan segera setelah pertarungan di mana protes itu dilakukan. Pengecualian satu-satunya adalah ketika protes menyangkut kesalahan administrasi.

 

    Setiap protes tentang penerapan aturan tidak boleh menghambat jalannya pertarungan dan keinginan untuk protes harus disampaikan oleh Coach atau perwakilan resmi segera setelah pertarungan berakhir.

 

    Jika protes melibatkan peserta dalam kategori yang sedang berlangsung, maka babak selanjutnya yang melibatkan peserta harus ditunda hingga keputusan banding ditetapkan.

 

    Coach atau perwakilan resmi akan meminta formulir protes resmi dari Manajer Tatami dan Coach atau perwakilan resmi diharapkan menyelesaikan, menandatangani dan mengirimkannya kembali ke Manajer Tatami dengan biaya yang sesuai tanpa penundaan.

 

    Kegagalan Coach atau perwakilan resmi untuk menyampaikan protes secara tepat waktu dapat menyebabkan penolakan jika penundaan waktu tersebut menurut pendapat Juri Banding tanpa alasan yang masuk akal dan menghambat perkembangan kejuaraan.

 

    Manajer Tatami akan melengkapi informasi mengenai para petugas yang terlibat dalam kasus tersebut dan segera menyerahkan formulir protes yang telah diisi kepada perwakilan Juri Banding. Juri Banding tanpa penundaan akan meninjau kondisi yang mengarah pada keputusan yang diprotes. Setelah mempertimbangkan semua fakta yang tersedia mereka akan membuat sebuah laporan yang akan memiliki keabsahan untuk mengambil tindakan yang mungkin diperlukan. Protes akan ditinjau oleh Juri Banding dan sebagai bagian dari peninjauan ini anggota Juri Banding akan mempelajari bukti yang tersedia untuk mendukung protes tersebut.

 

    Protes juga dapat langsung diputuskan dan diumumkan kepada Juri Banding oleh Ketua Komisi Wasit atau Pimpinan Wasit pada kejuaraan tersebut, dalam hal ini pembayaran biaya protes tidak diberlakukan.

 

    Jika terjadi kesalahan administrasi selama pertarungan berlangsung, Coach dapat langsung memberi tahu Manajer Tatami. Kemudian Manajer Tatami akan memberi tahu Pimpinan Wasit.

 

    Protes harus menyebutkan nama dan negara peserta dan rincian yang tepat dari apa yang diprotes. Informasi para petugas yang terlibat dilengkapi oleh Manajer Tatami. Tuntutan yang bersifat umum tentang standar keseluruhan tidak akan diterima sebagai protes yang sah. Beban pembuktian keabsahan protes berada pada pihak pengadu. Protes harus diserahkan kepada perwakilan Juri Banding oleh Manajer Tatami. Pada waktunya Juri Banding akan mempelajari keadaan yang mengarah pada keputusan yang diprotes.

 

    Pihak yang mengajukan protes harus menyetor biaya protes yang disetujui oleh Komisi Eksekutif WKF, dan harus diajukan bersamaan dengan formulir protes kepada Manajer Tatami yang akan menyerahkannya kepada perwakilan Juri Banding.


    Protes tertulis harus diselesaikan beserta penyerahan biaya protes dalam waktu 5 menit setelah pengajuan protes.

 

    Keputusan Juri Banding bersifat final dan hanya dapat dibatalkan oleh keputusan Komisi Eksekutif atas permintaan Presiden WKF.

 

    Juri Banding tidak boleh menjatuhkan sanksi atau hukuman. Fungsi mereka adalah untuk menilai manfaat protes untuk memulai tindakan yang diperlukan dari Komisi Wasit & panitia pelaksana untuk mengambil tindakan yang memperbaiki prosedur Wasit yang ditemukan bertentangan dengan peraturan.

 

 

    Komposisi Juri Banding

 

    Juri Banding adalah perwakilan dari 3 Wasit senior yang ditunjuk oleh Komisi Wasit atau Pimpinan Wasit , tidak dibolehkan 2 anggota berasal dari federasi nasional yang sama. Mereka akan diberi nomor dari 1 sampai 3.

 

    Komisi Wasit juga harus menunjuk tiga orang anggota cadangan dengan diberi nomor dari 4 sampai 6 yang diatur sedemikian rupa guna dapat menggantikan Juri Banding yang sudah ditunjuk bila terjadi situasi konflik kepentingan, dimana anggota Juri Banding memiliki kesamaan kebangsaan atau hubungan kekeluargaan karena pertalian darah atau perkawinan dengan semua pihak yang terlibat, atau potensi konflik kepentingan dalam insiden yang diprotes, termasuk semua anggota panel Juri yang terlibat dalam kasus tersebut.

 

 

    Proses Evaluasi Banding

 

    Manajer Tatami yang menerima protes bertanggung jawab untuk mengumpulkan Juri Banding dan menyetorkan uang protes ke WKF untuk setiap protes yang ditolak.

 

    Juri Banding akan segera melakukan pemeriksaan dan penyelidikan yang dianggap perlu untuk mengesahkan hasil protes.

 

    Jika ulasan video digunakan, Juri Banding dapat meminta untuk memeriksa rekaman video kejadian tersebut sebelum memberikan putusan.

 

    Masing-masing dari ketiga anggota Juri Banding wajib memberikan keputusannya mengenai sah atau tidaknya protes tersebut. Abstain tidak dapat diterima.

 

 

    Protes Ditolak dan Diterima

 

    Juri Banding akan menunjuk salah seorang angotanya untuk menyampaikan kepada pihak yang memprotes bahwa protes telah ditolak, diikuti dengan menuliskan kata DITOLAK, pada formulir asli, dan harus ditandatangani oleh semua anggota Juri Banding.

 

    Jika protes diterima, Juri Banding akan meneruskan kepada Panitia Pelaksana dan Pimpinan Wasit untuk mengambil langkah-langkah yang praktis untuk menormalisir keadaan, termasuk kemungkinan :

·   Mengubah hasil keputusan sebelumnya yang berlawanan dengan peraturan.

·   Mengubah hasil dari pertandingan di dalam bagan pada saat sebelum terjadinya peristiwa.

·   Mengulangi pertandingan yang menyebabkan terjadinya peristiwa.

·   Membuat rekomendasi kepada Komisi Wasit yang menyatakan bahwa Panel Wasit yang terlibat sudah dievaluasi untuk dikoreksi atau diberi sanksi.


    Merupakan tanggungjawab dari Juri Banding untuk mengambil keputusan yang bijaksana dengan cara yang tepat bagi tindakan yang akan mengganggu jalannya pertandingan, mengulangi pertarungan adalah pilihan akhir untuk keamanan dan mendapatkan hasil yang adil.

 

    Juri Banding akan menunjuk satu dari anggotanya yang akan menyampaikan kepada pihak yang mengajukan protes bahwa protes diterima, dan menuliskan kata DITERIMA pada formulir asli, yang ditandatangani oleh masing-masing Juri Banding, uang jaminan yang didepositkan sebelumnya akan dikembalikan oleh bendahara pada yang mengajukan protes, dan dokumen protes akan diteruskan kepada Wasit Kepala.

 

 

    Laporan Kasus

 

    Selain menangani kasus seperti yang diuraikan diatas, Juri Banding akan melakukan pertemuan ulang dan menguraikan laporan peristiwa yang diprotes, yang menjelaskan tentang penemuan-penemuan mereka, dan menyampaikan alasan - alasan kenapa protes diterima atau ditolak.

 

    Laporan harus ditandatangani oleh ketiga anggota Juri Banding dan diserahkan kepada Panitia Pelaksana dan Pimpinan Wasit.

 

 

 

 PASAL 8 : KELAYAKAN UNTUK BERTANDING                                                                                     

 

    Usia

 

    Pembagian kategori usia ditentukan oleh usia peserta pada hari pertama kejuaraan tersebut.

 

    Pada kategori senior untuk Kumite dan Kata mengacu pada kelompok umur yang berbeda. Pada kategori Kumite senior atlet harus berusia 18 tahun, sedangkan pada kategori Kata senior atlet harus berusia minimal 16 tahun, kategori usia keduanya ditentukan sesuai penjelasan pada butir 8.1.1

 

    Peserta kategori Under 21 harus berusia 18, 19 atau 20 tahun, kategori Junior harus berusia 16 atau 17 tahun, kategori Kadet harus berusia 14 atau 15 tahun, dan kategori Under 14 harus berusia 12 & 13 tahun.

 

 

    Kuota Federasi Nasional Per Kegiatan

 

    Setiap Federasi Nasional pada Kejuaraan Dunia Kadet, Junior, U21, Kejuaraan Dunia Senior Perorangan - Fase Akhir dan Kejuaraan Dunia Senior Beregu dibatasi untuk 1 peserta per kategori.

 

    Batasan khusus mungkin diberlakukan pada Kejuaraan Dunia Senior Perorangan - Fase Kualifikasi. Jika Federasi Nasional sudah memiliki atlet yang memenuhi syarat dalam kategori Kejuaraan Dunia Senior Perorangan - Fase Akhir, mereka tidak boleh mendaftarkan atlet lain untuk kategori yang sama di Kejuaraan Dunia Perorangan - Fase Kualifikasi.

 

    Kegiatan Karate 1 adalah kejuaraan terbuka dimana semua anggota WKF diperbolehkan untuk berpartisipasi tanpa batasan 1 peserta per Federasi Nasional. Meskipun demikian, peserta harus menjadi anggota Federasi Nasional yang diakui oleh WKF.

 

    Kegiatan multi-event seperti ANOC-Beach Games, Kejuaraan Dunia, Olimpiade, dsb. boleh menerapkan kriteria lain yang akan ditentukan dalam sistem kualifikasi masing-masing.


    Kewarganegaraan

 

    Dengan pengecualian berikut, hanya warga negara suatu negara yang boleh ambil bagian dalam Kejuaraan Dunia dan kegiatan resmi WKF yang mewakili negaranya.

 

    Sebagai aturan umum, seorang peserta yang telah mewakili satu negara di ajang resmi WKF atau Kejuaraan Dunia tidak dapat mewakili negara lain di ajang resmi WKF atau Kejuaraan Dunia.

 

    Namun demikian, jika seorang peserta yang ikut serta dalam salah satu kegiatan tersebut memperoleh kewarganegaraan dari pasangannya, maka ia boleh mewakili negara pasangannya.

 

    Peserta yang memiliki kewarganegaraan ganda (yaitu yang satu berdasarkan hukum suatu negara, yang lainnya berdasarkan hukum negara lain) hanya boleh mewakili satu negara sesuai pilihan yang dipilih oleh peserta tersebut. Jika telah mewakili kedua negara, maka persetujuan Komisi Eksekutif WKF akan diperlukan untuk perubahan lebih lanjut, menyusul permintaan tertulis yang beralasan dari Federasi Nasional terkait kepada Presiden WKF.

 

    Seorang peserta boleh mewakili negara kelahirannya dan dimana peserta tersebut menjadi warga negaranya, kecuali jika ia memilih untuk mengambil kewarganegaraan ayah atau ibunya.

 

    Seorang peserta yang dinaturalisasi (atau seseorang yang telah mengubah kewarganegaraannya melalui proses hukum naturalisasi) tidak boleh berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia mewakili negara barunya hingga tiga tahun setelah naturalisasinya. Jangka waktu setelah naturalisasi dapat dikurangi atau bahkan dibatalkan dengan persetujuan kedua Federasi Nasional terkait dan persetujuan akhir dari Komisi Eksekutif WKF.

 

    Jika suatu negara bagian, provinsi atau protektorat suatu negara, suatu negara atau bekas koloni yang memperoleh kemerdekaan atau suatu negara yang tergabung dalam negara lain karena perubahan perbatasan, atau jika ada Federasi Nasional baru yang diakui oleh WKF, maka peserta boleh melanjutkan untuk mewakili negara di mana dia berada atau dimana dia tercatat. Namun dia boleh memilih untuk mewakili negara barunya atau Federasi Nasional barunya di Kejuaraan Dunia.

 

    Apabila WKF telah mengakui lebih dari 1 (satu) Federasi Nasional yang anggotanya memiliki paspor nasional yang sama (yaitu untuk suatu negara dan protektoratnya dengan badan olahraga nasional yang terpisah), peserta hanya boleh bertanding untuk Federasi Nasional dimana ia bertempat tinggal, dengan syarat belum pernah bertanding untuk Federasi Nasional lainnya di kegiatan resmi WKF.

 

    Untuk dapat melakukan perpindahan ke Federasi Nasional lain dimana warga negaranya memiliki paspor yang sama, cukup dengan kesepakatan antara 2 (dua) Federasi Nasional yang terlibat untuk mengkonfirmasi setiap perubahan pada WKF mengenai status peserta. Jika terjadi perbedaan pendapat di antara Federasi Nasional, perubahan apa pun harus mendapat persetujuan dari Komisi Eksekutif WKF. Dalam hal ini, peserta melalui Federasi Nasional yang bersangkutan harus membuktikan persetujuan WKF mengenai tempat tinggalnya di wilayah yang diatur oleh Federasi Nasional lainnya, jika tidak bisa maka hubungan dengan Federasi Nasional lain yang membuat perubahan tersebut yang akan diakui.

 

    Sekali peserta mewakili Federasi Nasional yang terlibat, maka persetujuan Komisi Eksekutif WKF akan diperlukan untuk perubahan lebih lanjut.


 PASAL 9 : PENYESUAIAN PERATURAN PADA KEGIATAN LOKAL                                                  

 

 

Penyesuaian lokal dari peraturan Kata diperbolehkan untuk pertandingan nasional selama hal tersebut tidak memberikan keuntungan atau kerugian untuk aliran karate tertentu.

 

 

 

 PASAL 10 : HAL - HAL YANG TIDAK DIATUR SECARA KHUSUS DALAM PERATURAN                 

 

Dari waktu ke waktu, situasi dapat terjadi ketika peraturan tidak memberikan petunjuk khusus untuk penyelesaian suatu masalah. Dalam kasus seperti ini, ketika hal ini terjadi dalam kejuaraan / selama suatu pertandingan, Pimpinan Wasit mempunyai wewenang untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menerapkan solusi analog terhadap kasus serupa yang ditemukan dalam peraturan dan / atau penilaian terbaiknya. Sebelum mengambil keputusan, Pimpinan Wasit dapat berkonsultasi dengan perwakilan WKF yang ditugaskan untuk kejuaraan tersebut atau meneruskan permasalahan tersebut ke Komisaris Olahraga WKF untuk berkonsultasi sebelum mengambil keputusan.


LAMPIRAN 1       DAFTAR KATA RESMI


 

Dalam melaporkan Kata yang akan ditampilkan digunakan nomor yang telah ditentukan. Jika terdapat ketidaksesuaian antara nomor dan nama Kata, maka nomor yang akan dijadikan patokan bagi Kata yang akan ditampilkan.



LAMPIRAN 2       JENIS JENIS PERTANDINGAN KATA

 

 

 

Kata Beregu Senior Putra (16 tahun ke atas) Kata Beregu Senior Putri (16 tahun ke atas)

 

Kata Beregu Kadet dan Junior Putra (14 tahun s.d. di bawah 17 tahun) Kata Beregu Kadet dan Junior Putri (14 tahun s.d. di bawah 17 tahun)

 

 

Kata Perorangan Senior Putra (16 tahun ke atas) Kata Perorangan Senior Putri (16 tahun ke atas)

 

Kata Perorangan U21 Putra (18 tahun s.d. di bawah 21 tahun) Kata Perorangan U21 Putri (18 tahun s.d. di bawah 21 tahun)

 

Kata Perorangan Junior Putra (16 tahun s.d. di bawah 18 tahun) Kata Perorangan Junior Putri (16 tahun s.d. di bawah 18 tahun)

 

Kata Perorangan Kadet Putra (14 tahun s.d. di bawah 16 tahun) Kata Perorangan Kadet Putri (14 tahun s.d. di bawah 16 tahun)

 

Kata Perorangan U14 / Pemula Putra (12 tahun s.d. di bawah 14 tahun) Kata Perorangan U14 / Pemula Putri (12 tahun s.d. di bawah 14 tahun)


LAMPIRAN 3       FORMULIR PROTES RESMI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

© AWe - 01/01/2024


LAMPIRAN 4 TABEL RINGKASAN KRITERIA PEMENANG DAN KEPUTUSAN SERI

 

KATA

PERORANGAN

BEREGU

Round-robin

Penyisihan

Round-robin

Penyisihan

 

Kriteria untuk memenangkan sebuah pertarungan atau pertandingan

1. Nilai tertinggi yang diberikan oleh 5 Juri *)

1. Nilai tertinggi yang diberikan oleh 5 Juri *)

1. Nilai tertinggi yang diberikan oleh 5 Juri *)

1. Nilai tertinggi yang diberikan oleh 5 Juri *)

2. Nilai tertinggi yang diberikan oleh 6 Juri **)

2. Nilai tertinggi yang diberikan oleh 6 Juri **)

2. Nilai tertinggi yang diberikan oleh 6 Juri **)

2. Nilai tertinggi yang diberikan oleh 6 Juri **)

3. Nilai tertinggi yang diberikan oleh 7 Juri ***)

3. Nilai tertinggi yang diberikan oleh 7 Juri ***)

3. Nilai tertinggi yang diberikan oleh 7 Juri ***)

3. Nilai tertinggi yang diberikan oleh 7 Juri ***)

4. Mayoritas pilihan Juri bagi pertarungan ****)

4. Mayoritas pilihan Juri bagi pertarungan ****)

4. Mayoritas pilihan Juri bagi pertandingan ****)

4. Mayoritas pilihan Juri bagi pertandingan ****)

*) membuang nilai terendah & tertinggi yang diberikan oleh 7 Juri

**) termasuk dari Juri yang memberikan nilai terendah

***) termasuk dari para Juri yang memberikan nilai terendah & tertinggi

****) artinya semua Juri telah memilih peserta / tim yang menjadi pemenang

 

Kriteria untuk memenangkan sebuah grup dengan sistem Round-robin dan menyelesaikan kedudukan seri

1. Yang lebih banyak memiliki nilai kemenangan Total

 

1. Yang lebih banyak memiliki nilai kemenangan Total

 

2. Pemenang saat pertarungan langsung

2. Pemenang saat pertandingan langsung

3. Pilihan mayoritas Juri di

semua pertarungan *))

3. Pilihan mayoritas Juri di

semua pertandingan *))

4. Peringkat dunia tertinggi

4. Peringkat dunia tertinggi

5. Pertarungan tambahan

Kata baru

5. Pertarungan tambahan

Kata baru

 

Untuk tiap pasangan yang dibandingkan kriteria harus dipertimbangkan sesuai urutan

pada daftar

 

Untuk tiap pasangan yang dibandingkan kriteria harus dipertimbangkan sesuai urutan

pada daftar

 

*)) semua artinya untuk seluruh pertarungan dalam grup , baik untuk kategori perorangan maupun beregu.

Semua kriteria pemenang dicantumkan dengan angka dalam urutan prioritas dari atas ke bawah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

© AWe - 01/01/2024

Post a Comment

0 Comments