![]() |
Daftar Majelis Sabuk Hitam ( MSH ) Gokasi Babel Tahun 2010 |
Regenerasi dan Dedikasi dalam MSH Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010: Sebuah Potret Perjalanan dan Pengabdian
Kepulauan Bangka Belitung tak hanya kaya akan sumber daya alam dan budaya, tetapi juga menjadi rumah bagi banyak talenta muda yang tergabung dalam organisasi bela diri yang dikenal sebagai Majelis Sabuk Hitam (MSH). Tahun 2010 menjadi tonggak penting dalam sejarah MSH Bangka Belitung, saat organisasi ini mencatat nama-nama anggotanya yang tersebar di berbagai kabupaten/kota, dojo, dan jenjang pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Kekuatan di Balik Nama-Nama: Generasi III sebagai Pilar Organisasi
Pada tingkat tertinggi, terdapat tokoh-tokoh seperti RAHMAT BAHMIM SAFIRI, SH, MSi, dan MUHAMMAD AZANI, S.PdI, keduanya menyandang tingkatan sabuk III dan berasal dari dojo Rajawali Azalia Pangkalpinang serta Cempaka Pangkalan Baru. Kedua sosok ini dikenal aktif dalam pembinaan dan pelatihan, serta menjadi penggerak utama berbagai kegiatan organisasi di tingkat provinsi.
Selain mereka, figur-figur seperti ARMAN, S.Pd yang lahir pada 4 Maret 1971 dan aktif di SMPN 10 Pangkalpinang, serta MUHAMMAD IKHSAN dari Universitas Negeri Bangka Belitung juga memperlihatkan dedikasi tinggi dalam menyebarkan nilai-nilai kejujuran, keberanian, dan kedisiplinan melalui latihan bela diri.
Garda Muda yang Menjadi Harapan: Tingkat II dan I
Tingkat sabuk II dan I menjadi lapisan terbanyak dalam keanggotaan MSH tahun 2010. Nama-nama seperti DEKY MARCOSE UA, MUHAMMAD SYARIUS, LATIFAH, dan SURATMI menonjol sebagai pelatih dan kader muda potensial yang aktif dalam kegiatan kejuaraan maupun pembinaan pemula.
Beberapa dojo yang aktif dalam melahirkan kader unggul antara lain:
-
Elang Emas Simpang Katis ( Sensei Maryudi )
-
Koala Pangkalpinang ( Sensei Rachmat )
-
Pelita Karate Club (Sensei Mursalin)
-
Rajawali Cobra( Senpai Samidun )
-
Naga Hitam Kace(Sensei Deky)
-
Naga Perak Balun Ijuk ( Sensei Deky dan Senpai Syarius)
Dalam kategori sabuk I, terlihat wajah-wajah baru yang siap menggantikan peran para seniornya di masa depan. Dari SMA Negeri 2 Sungai Selan muncul sejumlah nama seperti IMAM KAMALI, WAHYU EKO KURNIAWAN, dan M. ARI KURNIAWAN, yang menunjukkan bahwa semangat bela diri terus tumbuh subur di lingkungan pelajar.
Perempuan dalam MSH: Meningkatnya Peran dan Keterlibatan
Tak bisa diabaikan, kehadiran para anggota perempuan seperti TRI MULYANI, SURTI OMIYA, JESICA AGNES, dan MAHARANI SURAHMAN menunjukkan bahwa MSH bukanlah organisasi yang eksklusif untuk laki-laki. Perempuan di MSH Bangka Belitung aktif menunjukkan prestasi dan komitmen, tak hanya dalam kejuaraan namun juga dalam pelatihan dan pengabdian sosial.
Aktif vs Tidak Aktif: Tantangan Regenerasi dan Konsistensi
Meski mayoritas anggota terdata sebagai aktif, tak bisa dipungkiri bahwa sejumlah nama tercatat sebagai tidak aktif. Beberapa di antaranya adalah KRISNA Jaya Kusuma , FERA HASMITA, RIFKI DINATA SAPUTRA, hingga SILVA DAROSA. Hal ini menggambarkan tantangan dalam mempertahankan konsistensi anggota dan regenerasi berkelanjutan.
Faktor penyebab ketidakaktifan pun beragam: perpindahan tempat tinggal, kesibukan studi atau pekerjaan, hingga kurangnya dukungan lingkungan sekitar. Namun MSH tetap membuka pintu selebar-lebarnya bagi mereka yang ingin kembali berkontribusi.
Harapan ke Depan: MSH sebagai Pilar Pembentukan Karakter Generasi Muda
Dengan daftar panjang anggota tahun 2010, MSH Kepulauan Bangka Belitung memperlihatkan struktur organisasi yang luas dan beragam. Dari SD Negeri 1 Pangkalpinang hingga Politeknik Timah Bangka Belitung, dari desa kecil di Simpang Katis hingga pusat kota Pangkalpinang, semangat persaudaraan dan pembinaan karakter terus dijaga melalui latihan dan disiplin bela diri.
Semoga keberadaan MSH tak hanya melahirkan atlet tangguh, tapi juga pribadi-pribadi berintegritas yang menjadi teladan bagi masyarakat. Tahun 2010 adalah catatan sejarah, tapi juga pijakan menuju masa depan yang lebih baik.
0 Comments